Nasional

Ridwan Kamil: Transisi Energi Dilakukan demi Masa Depan

INDOPOSCO.ID – Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), selaku Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, mendorong penggunaan energi terbarukan.

Ia menjelaskan, ketersediaan cadangan bahan bakar fosil terus menurun dari tahun ke tahun. Sementata, kebutuhan energi untuk pemenuhan kehidupan masyarakat terus meningkat.

Karenanya, lanjut Ridwan Kamil, transisi energi mutlak dilakukan demi masa depan.

“Peluang untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) harus mulai dibangun mengingat akan terus ada ketersediaannya sepanjang masa selama masih ada matahari, angin, air, panas bumi dan energi penggerak lainnya,” katanya dalam Pelatihan Usaha Pemuda Sektor Energi di Era New Normal yang dihadirkan Dewan Energi Mahasiswa Indonesia di Depok, Jumat, (30/4/2021).

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, menyampaikan studi dari Standford University bahwa kemandirian energi dengan memulai transisi energi yang mulai digaungkan dari tidak terbarukan menjadi energi terbarukan bisa terwujud pada tahun 2050.

Yang dimaksud memanfaatkan peluang di energi terbarukan, katanya, adalah memaksimalkan proses alam yang berkelanjutan seperti energi air, matahari, angin, dan sumber energi bergerak lainnya.

“Saya optimistis kemandirian energi dengan energi terbarukan bisa dicapai. Saat ini masih dalam proses transisi sehingga kita harus melakukan langkah awal. Karena di situlah peluang bisnis untuk pemuda ini banyak sekali. Mari kita bersemangat memanfaatkan peluang tersebut, bahkan bisa menjadi sumber profesi atau sumber karier baru,” kata Kang Emil.

ADPMET, menurut Kang Emil, bisa menjadi wadah bagi mereka yang ingin memulai menangkap peluang untuk kemandirian energi di masa yang akan datang, baik untuk skala kecil maupun besar.

Kampung adat di Desa Sinaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, katanya, bisa menjadi contoh satu di antaranya.

Sejak 2017, masyarakat kampung tersebut sudah bisa menikmati listrik melalui tenaga air sungai yang dikembangkan secara mandiri.

“Kami punya organisasi ADPMET. Itu kita punya komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia. Jadi nanti bikin mobil listrik, solar cell ya pemuda-pemuda indonesia. Seperti adanya kampung adat di Jawa Barat karena bisa memanfaatkan aliran sungai, desanya dengan mikrohidro bisa mandiri secara energi. Itu yang harus kita hadirkan kepada Jawa Barat, kepada Anda semua pemuda untuk masa depan,” kata Kang Emil.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyampaikan wilayah administratifnya sedang menatap proses energi yang berkelanjutan.

Salah satu di antaranya sampah dan minyak jelantah.

Sampah, kata Imam, sejatinya bukan menjadi musibah, melainkan berkah.

Imam menuturkan, sampah bisa digunakan sebagai energi pengganti batu bara.

Polanya dengan mengeringkan sampah, dicacah kemudian dipadatkan, sebelum digunakan sebagai energi pengganti batu bara.

Energi yang kedua adalah minyak jelantah. Dikatakannya, minyak jelantah, jika diolah dengan baik, dapat digunakan untuk biosolar.

Dengan memanfaatkan minyak jelantah kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita dapat menjadikan batu bara dan minyak jelantah sebagai energi terbarukan yang menghasilkan. Karena energi tidak terbarukan akan habis di tahun-tahun yang akan datang. dengan adanya energi terbarukan bisa menambah kekuatan kita dalam menggunakan energi,” ujarnya.

Menurut Imam, ada potensi dan peluang serta tantangan. Jadi sampah di Depok itu, lanjut Imam, jangan dijadikan musibah.”

“Pengelolaan sampah di Depok dari Hulu sampai hilir, sampah akan menjadi sumber energi,” katanya. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button