Gawat! Baru 52 Persen Sekolah Isi Daftar Periksa Prokes

INDOPOSCO.ID – Jika vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu syarat diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM), maka pemerintah harus membuka datanya. Berapa jumlah guru yang ada, dan berapa banyak yang sudah divaksin? Karena berdasarkan informasi dari organisasi pendidik, vaksinasi terhadap mereka berjalan lambat.
Pernyataan tersebut di atas diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher, Rabu (31/3/2021). Menurut Politisi PKS ini, PTM tidak mungkin dilakukan, apabila target vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik belum tercapai.
“Kita tidak ingin PTM menjadikan anak-anak seolah kelinci percobaan dalam menghadapi Covid-19?” ujarnya.
Dia meminta pemerintah agar menyelesaikan target vaksinasi kepada semua guru, baik yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), maupun guru honorer yang jumlahnya sangat banyak.
“Semua guru dan tenaga pendidik harus mendapat prioritas vaksinasi tanpa membedakan status. Jangan hanya guru yang terdaftar di Dapodik,” tegasnya.
Menurut Ketua Tim Covid-19 FPKS ini, selain target vaksinasi guru dan tenaga kependidikan, sarana prasarana sekolah yang sesuai protokol kesehatan (Prokes), hingga kesiapan siswa dan orangtua dalam mendukung PTM harus terpenuhi. Oleh karena itu, pemerintah harus menganalisa kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Apakah semuanya sudah memenuhi standar prokes untuk pembelajaran tatap muka? Apakah sekolah-sekolah sudah semuanya mengisi Daftar Periksa Protokol Kesehatan? Hal-hal semacam ini harus diperhatikan sebelumnya agar perangkat di lapangan tidak gamang dan kelabakan saat kebijakan PTM diberlakukan,” tegasnya.
Daftar periksa prokes tersebut berupa daftar kesiapan sekolah dalam melaksanakan sekolah tatap muka seperti memiliki tempat cuci tangan, thermo gun dan fasilitas kesehatan yang baik. Data dari Kemendikbud menunjukkan baru 52,42 persen sekolah yang mengisi daftar periksa prokes.
Sebelumnya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, PTM secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021 mendatang, setelah guru dan tenaga kependidikan divaksin Covid-19. (nas)