Perlu Terobosan Inovatif dan Terintegrasi untuk Pengembangan Produk Hortikultura
Kementan Dukung Project Closed-Loop
INDOPOSCO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung Pilot project closed-loop yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Kini, project tersebut bergerak di bagian hilir.
Dukungan ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, perlu adanya terobosan yang inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk hortikultura.
“Pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus atau dengan cara-cara extraodinary dan inovatif. Pendekatannya juga harus holistik, terintegrasi hulu hingga hilir,” papar Syahrul, beberapa waktu lalu.
Kementan mendukung penuh pilot project ini, terlebih project ini menyasar produk hortikultura yang sedang dikembangkan untuk skala luas.
Pilot project closed-loop merupakan suatu pendekatan untuk mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan melalui ekosistem digital. Closed-loop membentuk suatu rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura sehingga hasil pertanian petani akan memiliki pasarnya tersendiri. Ke depannya, petani tidak lagi mencari pasar dari produk yang dihasilkannya melainkan petani didorong untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
Petani milenial dari Garut yang tergabung dalam project ini mengirimkan hasil produksi perdananya ke Paskomnas Tangerang, Minggu (31/1/2021).
Hasil pertanian yang datang ke Paskomnas akan dicek terlebih dahulu kualitas dan kuantitasnya. Selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke bagian produksi untuk proses sortasi, grading, scaling dan packing berdasarkan permintaan dari konsumen. Paskomnas memiliki konsumen dengan kebutuhan produk hortikultura yang berbeda-beda mulai dari hotel, restoran, katering, industri kecil hingga industri besar.
Meski saat ini petani milenial sudah mengetahui klasifikasi atau grading untuk beberapa komoditas, tetapi produk yang masuk belum di-grading. Paskomnas akan melakukan sosialisasi mengenai standar kualitas serta grading untuk setiap komoditasnya agar dapat sesuai dengan permintaan pasar. Diharapkan kedepannya, petani dapat mengirimkan hasil pertaniannya dalam keadaan sudah di-grading agar proses yang dilakukan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.
Petani yang tergabung dalam kelompok tani milenial ini mengirimkan sawi, labu siam, kentang dan tomat yang merupakan hasil tanam tumpang sari. Cabai rawit dan cabai merah besar sebagai komoditas utama dari pilot project closed-loop ini.