Megapolitan

Tangani 59 Kasus Stunting Anak di Desa Sukamakmur di Bogor, UT: Program PKM Terjunkan 4 Fakultas

INDOPOSCO.ID – Kepala Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor Sri Widiarti mengungkapkan, masih terdapat 59 kasus anak dengan stunting. Untuk mengatasinya, menurutnya, pemerintah desa memberikan program makanan tambahan.

“Kami memberikan program makanan tambahan kepada 59 anak stunting. Dan ini sudah berjalan 2 tahun terakhir,” ujar Sri ditemui INDOPOSCO.ID di kantor pemerintahan Sukamakmur, Kamis (26/6/2025).

Selain itu, dikatakan dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada orang tua pentingnya asupan gizi pada anak.

“Tidak sedikit orang tua memberikan makanan kepada anak tanpa memperhatikan kandungan gizi, hanya asal anak suka,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka (UT) Heriani mengaku, Desa Sukamakmur terpilih menjadi desa binaan dari 30 desa skema nasional.

“Kami melibatkan 4 fakultas pada program PKM nasional di Desa Sukamakmur. Harapannya bisa memberikan solusi atas permasalahan yang ada di Desa Sukamakmur, salah satunya terkait angka stunting pada anak,” ujar Heriani.

Ia menjelaskan, program PKM merupakan wujud dari tri dharma perguruan tinggi. Pemetaan masalah dari sumber daya manusia (SDM) pusat industri hingga potensi sumber daya alam (SDA) seperti pertanian bisa menjadi solusi mengatasi angka stunting pada anak.

“Kasus stunting ini nanti bisa diatasi melalui program pelatihan dan edukasi keluarga dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Atau melalui ketahanan pangan melalui program Fakultas Sains dan Teknologi (FST),” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Layanan Pembelajaran, dan Kerja Sama pada FKIP, UT Mukti Amini mengatakan, pada PKM di Desa Sukamakmur, sejumlah program telah dipersiapkan. Salah satunya pemberdayaan parenting orangtua dan anak-anak.

“Dengan pelatihan parenting islami dan psikologi anak. Harapannya masyarakat lebih peka pada kebutuhan bagi generasi muda ke depan,” ujar Mukti.

Ia mengatakan, penanganan stunting akan difokuskan pada tahun kedua program PKM. “Secara maraton penanganan stunting di Desa Sukamakmur akan kami tangani bersama fakultas lain. Kami akan fokus pada tahun kedua,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum pada Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), UT Yanti Hermawati. Ia menuturkan, dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat akan mengentaskan angka stunting di Desa Sukamakmur.

“Program kami Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) go digital. Kami akan dampingi masyarakat desa untuk memasarkan produk kearifan lokal secara digital,” katanya.

Ia mengatakan, dengan pemasaran produk secara digital harapannya mampu meningkatkan penjualan dan mendongkrak perekonomian keluarga.

Pemerintah sejak 2015. Belum semua pemasaran digital. Kami pendampingan. Persyaratan tidak semua mahal, berdayakan yang dimiliki. HP pemasaran dilakukan.

“Pengunaan media untuk pemasaran produk digital sangat sederhana. Pengrajin bisa kembangkan konten digital untuk pemasaran,” katanya.

“Dengan perekonomian yang meningkat, pemenuhan kebutuhan anak akan asupan gizi bisa terpenuhi. Sehingga angka stunting pada anak bisa tuntas,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button