Megapolitan

Dewan Kritik Lemahnya Strategi Retribusi Pemprov Jakarta

INDOPOSCO.ID – Realisasi retribusi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta hingga Mei 2025 kembali disorot.

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jakarta, Dimaz Raditya, menyebut pendapatan dari sektor retribusi, khususnya di luar layanan firebox rumah sakit, masih sangat minim.

“Pendapatan dari sektor non-firebox rumah sakit masih di bawah 2 persen. Padahal, rumah sakit itu tempat yang tidak pernah sepi. Ini potensial banget sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD),” katanya dalam keterangan Sabtu (31/5/2025).

Menurutnya, rendahnya realisasi ini mencerminkan lemahnya inovasi dan strategi optimalisasi Pemprov Jakarta.

“Potensi retribusi dari sektor pelayanan publik yang sebenarnya sangat vital dan stabil dari sisi pengguna,” ujarnya.

Senada, Sekretaris Komisi C, Suhud Alynudin, menyoroti stagnasi pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan.

Ia menilai taman seluas 140 hektare itu seperti harta karun yang terabaikan.

“Potensinya besar, tapi dari dulu tampilannya hampir tidak berubah. Sayang kalau tidak dikembangkan lebih baik. Ragunan bisa jadi ikon wisata sekaligus ruang edukasi warga,” ujar Suhud.

Lanjutnya, Komisi C DPRD Jakarta menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi berkala terhadap seluruh sektor retribusi daerah.

Tujuannya bukan hanya mengejar PAD, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik dan memperkuat pelestarian budaya lokal, khususnya Betawi.

“Retribusi bukan hanya soal angka, tapi soal keberpihakan terhadap pelayanan publik yang berkelanjutan dan berkeadilan,” pungkasnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button