Megapolitan

Gelombang Protes Meningkat, Warga Ancam Aksi Lanjutan Jika RDF Rorotan Tak Ditutup

INDOPOSCO.ID – Ratusan warga dari Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Jakarta Timur, Rorotan Jakarta Utara, dan Bekasi menggelar aksi demonstrasi pada Jumat sore (21/3/2025) sebagai bentuk penolakan terhadap operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Rorotan yang dinilai merugikan masyarakat sekitar.

Aks rotes ini mencerminkan kekecewaan warga terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang dinilai mengabaikan aspirasi publik.

“Salah satu wilayah terdampak adalah Perumahan Aralia Harapan Indah, Bekasi, yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari fasilitas RDF,” tulis akun media sosial instagram @jakutinfo dikutip pada Sabtu (22/3/2025).

Warga setempat mengaku telah menyampaikan protes resmi melalui surat kepada Lurah Rorotan, namun uji coba RDF tetap berlangsung tanpa transparansi yang memadai.

“Warga sudah menyampaikan keberatan secara resmi, tetapi pemerintah seperti menutup telinga. Kami khawatir dampak lingkungan dari RDF ini,” ujar salah satu perwakilan warga.

Demonstrasi ini bukan sekadar aksi spontan, melainkan bentuk tekanan masyarakat agar Pemprov DKI segera mengevaluasi kebijakan pengelolaan sampah yang dianggap merugikan warga sekitar.

“Warga menuntut agar RDF Rorotan ditutup demi keselamatan lingkungan dan kesehatan mereka,” tukasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi D (DPRD) Provinsi Jakarta, Bun Joi Phiau, mendesak agar fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) Plan di Rorotan, Jakarta Utara ditutup sementara hingga masalah bau busuk yang meresahkan warga teratasi.

Legislator PSI itu menegaskan bahwa kenyamanan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama.

“Satu hal yang perlu ditekankan adalah selama masalah bau di RDF Plant Rorotan ini belum selesai, tempatnya perlu ditutup terlebih dahulu supaya tidak mengganggu kenyamanan warga,” katanya dikutip pada Jumat (21/3/2025).

Ia berharap Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang akrab disapa Mas Pram, segera menemukan solusi efektif untuk mengatasi bau sampah menyengat dari fasilitas tersebut.

“Semoga Mas Pram bisa menemukan solusi untuk mengatasi bau sampah menyengat yang keluar dari fasilitas tersebut. Selama ini, tidak sedikit warga yang khawatir terhadap dampak bau tersebut terhadap kesehatan mereka,” ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta segera menindaklanjuti pernyataan Pj Gubernur terkait solusi yang akan diterapkan.

“Penambahan deodorizer dan alat pengecek kualitas udara yang dibicarakan perlu segera dilakukan,” pungkasnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button