Megapolitan

Soal Penataan PKL di Kawasan Wisata Ancol, Wali Kota Jakut Irit Bicara

INDOPOSCO.ID – Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim memilih untuk tidak memberikan tanggapan terkait isu penataan pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Wisata Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

“Ya sudah tanyakan saja ke Ancol, (penataan PKL, red) itu kan urusan Ancol,” katanya ditemui INDOPOS.CO.ID di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).

Ketika dimintai tanggapan oleh INDOPOS.CO.ID terkait pernyataan kontroversial Camat Pademangan, Didit Mulyadi, yang mengesampingkan peran Komisi B DPRD DKI dalam penataan PKL di Ancol, Ali merespons dengan nada sinis dan kemarahan tersirat, sebelum segera meninggalkan lokasi dengan tergesa.

“Udah lu tanya apa belum sama dia (Camat Pademangan, red), Gue kan enggak terpancing sama lu,” kilahnya.

Sebelumnya, Camat Pademangan Didit Mulyadi menyatakan telah memfasilitasi mediasi antara pedagang kaki lima (PKL) dan manajemen PT Pembangunan Jaya untuk mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak.

“Kami telah berulang kali memediasi PKL dengan pihak Ancol, namun belum tercapai kesepakatan yang jelas,” kata dia kepada media, Senin (14/10/2024).

Didit mengatakan, keterlibatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dalam penataan PKL di Ancol tidak diperlukan, karena pembahasan sudah berada di meja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.

“Mereka (PT. Pembangunan Jaya Ancol, red) sudah melaporkan ke Balaikota dan pak Pj Gubernur juga. Tidak perlu melibatkan mereka (anggota DPRD, red),” ujarnya.

Sebagai informasi, pedagang kaki lima yang tergabung dalam ormas FBR di kawasan wisata Ancol mendesak manajemen PT. Pembangunan Jaya Ancol membatalkan draf penataan yang mengatur satu gerobak untuk dua pedagang, yang dimana kebijakan tersebut merugikan dan tidak berpihak pada rakyat kecil. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button