Ziarah Makam Saat Lebaran, Berkah Bagi Penjual Kembang dan Tukang Parkir

INDOPOSCO.ID – Tradisi nyekar atau ziarah ke makam keluarga yang telah tiada menjadi kegiatan masyarakat di momen berlebaran. Seperti halnya yang terjadi di TPU Karet Bivak pada Kamis (11/4/2024).
Hal ini ternyata menjadi berkah bagi warga sekitar yang menjadi pedagang kembang serta menjadi tukang parkir dadakan.
Sebut saja Denis. Warga sekitar yang tinggal di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat ini mengaku sudah belasan tahun menjadi pedagang kembang dadakan di momen jelang Ramadan dan saat perayaan Idulfitri.
Untuk perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah inipun, kata Denis, ia dan keluarganya sudah menjajakan sejak hari pertama. “Saya dan keluarga dari Rabu kemarin sudah berjualan. Biasanya saya berjualan selama seminggu di setiap momen lebaran ataupun jelang puasa Ramadan,” ucap Denis saat ditemui Indopos.co.id.
Untuk satu kantong kembang, Denis menjualnya di harga Rp 5.000 – Rp 7.500. Dan untuk sebotol air mawar dijualnya Rp 5.000.
Pendapatan yang diraih oleh pedagang kembang dadakan inipun mencapai jutaan rupiah. “Untuk satu hari, pendapatan saya bisa mencapai Rp 2 juta per hari per satu lapak. Begitupula dengan keluarga saya yang lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, padatnya warga yang mendatangi makam membuat warga sekitar, khususnya para pemuda juga menjadi tukang parkir liar dadakan. Untuk sekali parkir, mobil dikenakan biaya dari Rp 10.000 – Rp 15.000. Sedangkan motor dikenakan tarif Rp 5.000.
Sementara itu, situasi jalan di sekitar TPU Karet Bivak terlihat mengalami kemacetan akibat parkir kendaraan baik mobil maupun motor yang berada di pinggir jalan depan pemakaman. (dil)