Puluhan Sekolah di Jakarta Mulai Uji Coba Belajar Tatap Muka

INDOPOSCO.ID – Sejumlah sekolah di Jakarta mulai melaksanakan uji coba sekolah tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sebelum para murid memasuki ruang kelas, guru mengarahkan para pelajar untuk mencuci tangan yang sudah disediakan pihak sekolah dan kemudian mereka diukur suhu tubuhnya.
Dalam laporan Antara, sebanyak 25 sekolah di Jakarta Selatan dan 10 sekolah di Jakarta Pusat sudah melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar offline ini.
Seperti di SMKN 15 Jakarta Selatan yang berlokasi di Jalan Mataram, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kegiatan belajar tatap muka dimulai pukul 07.00 WIB dan hanya akan berlangsung selama empat jam atau hingga pukul 11.00 WIB.
“Protokol kesehatan bagus, berjalan dengan baik. Semoga kasus Covid semakin turun dan belajar tatap muka bisa terus berlangsung,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji ketika meninjau di SMKN 15 Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Menurut Isnawa, dari 468 siswa, sekolah tatap muka perdana ini diikuti 112 pelajar, sisanya tetap belajar daring di rumah masing-masing. Dari 112 pelajar itu, tujuh orang tidak mengikuti belajar tatap muka perdana karena sakit atau ada anggota keluarga sedang dalam keadaan sakit. Satu kelas hanya diisi 10-15 orang pelajar atau sekitar 50 persen dari kapasitas kelas dengan tempat duduk yang diatur berjarak. Para siswa juga tetap menggunakan masker dan membawa hand sanitizer.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah II Abd Rachem menambahkan dalam belajar tatap muka uji coba tingkat SMA/SMK diikuti kelas X,XI dan XII.
Sedangkan tingkat SMP diikuti kelas VII, VIII, dan IX dan tingkat SD diikuti oleh siswa kelas IV, V dan VI. Sebagian pelajar di kelas tersebut mengikuti uji belajar tatap muka satu minggu sekali, dengan jadwal bergiliran pada Senin, Rabu dan Jumat.
Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Kota Jakarta Pusat melakukan uji coba kegiatan belajar tatap muka di sepuluh sekolah mulai Rabu, 7 April hingga 29 April 2021. Kesepuluh sekolah tersebut, yakni SDN Cideng 07, SDN Petojo Utara 05 Gambir, SMKN 16 Jakarta, SMKN 2 Jakarta, Sekolah PKBM Negeri 01 Kebon Kosong, SMP Mahatma Gandi School Sawah Besar, SDN Kenari 08, SDN Rawasari 05 Pagi, SMKN 44 Kemayoran dan SMA Gandhi School Kemayoran.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan sepuluh sekolah tersebut menjadi percontohan (piloting) dalam uji coba kegiatan belajar tatap muka, yang nantinya akan diterapkan dari segi protokol kesehatan di sekolah lainnya.
“Terkait dengan rencana sekolah tatap muka langsung di Jakarta Pusat, ada sepuluh sekolah yang direkomendasikan untuk menjadi ‘piloting’, salah satunya adalah SMK 2 Gambir yang saat ini kita laksanakan,” kata Dhany saat meninjau sekolah tatap muka di SMKN 2 Gambir.
Dhany menjelaskan setelah uji coba sekolah tatap muka selesai pada 29 April 2021, nantinya dievaluasi untuk kemudian ditentukan “prototype” protokol kesehatan saat memasuki Tahun Ajaran Baru 2021/2022.
Dari hasil peninjauannya, Dhany menjelaskan bahwa protokol kesehatan di SMKN 2 Jakarta telah diterapkan, dari mulai siswa diwajibkan sarapan dari rumah, membawa bekal, menggunakan masker dan “hand sanitizer”, pengecekan suhu saat masuk sekolah, mencuci tangan hingga pengaturan jarak tempat duduk antarsiswa.
“Di dalam kelas tidak terlalu banyak, rata-rata hanya 9 orang dari setiap kelas. Sisanya dilakukan melalui daring” kata dia.
Adapun kegiatan belajar di SMKN 2 Jakarta hanya diperuntukkan bagi siswa kelas XII, mengingat siswa akan mengambil uji sertifikasi.
Selain itu, mata pelajaran dalam sekolah tatap muka juga diutamakan yang sesuai dengan jurusan masing-masing, sedangkan mata pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia dan lainnya masih dilakukan secara jarak jauh.
Seperti diketahui, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menetapkan 85 sekolah yang memenuhi kriteria uji coba sekolah tatap muka yang rencananya digelar hingga 29 April 2021. (wib)