Kutuk Israel, Komisi I DPR Ingatkan Keselamatan WNI di Iran

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan mengutuk serangan Israel terhadap Iran dan meminta agar pemerintah Indonesia memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI). Hal itu juga menyusul potensi perang terbuka kedua negara itu.
“Pastinya kita harus mengutuk keras tindakan militer Israel sepihak yang menyerang wilayah permukiman sipil di Iran yang telah memperburuk ketegangan kawasan. Hal ini juga tentunya harus menjadi perhatian Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Teheran untuk memastikan keselamatan WNI menjadi prioritas utama,” kata Heryawan, dalam keterangannya kepada INDOPOSCO.ID, Minggu (15/6/2025).
Ia menjelaskan, keselamatan yang dimaksud berupa membuka layanan laporan hingga skenario paling akhir adalah melakukan evakuasi.
“Langkah-langkah mitigasi harus diambil oleh perwakilan pemerintah membuka layanan hotline darurat dan aktif menjangkau seluruh WNI yang berada di wilayah terdampak, hingga termasuk penyusunan skenario evakuasi apabila diperlukan,” jelasnya.
Diketahui, Israel memulai serangan dekat Teheran, serta Natanz, Tabriz, Isfahan, Arak, dan Shiraz, di antara tempat-tempat lain pada, Jumat (13/6/2025). Dalam eskalasi besar, rezim Tel Aviv juga menargetkan bangunan tempat tinggal dan dekat Teheran hingga menewaskan 80 warga, yang diantaranya sejumlah pejabat militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Sehari usai diserang, Iran melakukan serangan balik dengan mengirimkan rudal balistik yang menewaskan tiga warga Israel.
Menurut Heryawan, serangan yang diawali oleh Israel menyerang wilayah permukiman sipil di Iran merupakan bentuk pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan norma-norma hubungan antarbangsa yang mengedepankan kedaulatan, perdamaian, serta penghormatan terhadap keselamatan manusia.
“Kita menolak segala bentuk penggunaan kekuatan secara sepihak yang dapat memperluas konflik, memperburuk ketegangan kawasan, serta menimbulkan penderitaan lebih lanjut bagi warga sipil,” ujarnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mendorong Pemerintah RI perlu menyerukan dengan tegas dihentikannya segera seluruh aksi kekerasan dan penggunaan kekuatan militer di kawasan tersebut;
“Dimulainya dialog diplomatik multilateral, dengan fasilitasi lembaga internasional seperti PBB, untuk mendorong deeskalasi dan penyelesaian damai. Serta dihormatinya hukum humaniter internasional, terutama Konvensi Jenewa, guna melindungi warga sipil dari dampak perang,” jelasnya.
Lebih lanjut mantan Gubernur Jawa Barat dua periode ini juga mengimbau seluruh pihak bahwa masih ada solusi damai dari kedua negara itu.
“Harus percaya bahwa solusi damai, berbasis pada dialog dan penghormatan terhadap hukum internasional, adalah satu-satunya jalan menuju stabilitas kawasan dan perdamaian global,” pungkasnya.
Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan terhadap para petinggi militer Iran. Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan Kepala Komandan Korps Garda Revolusi Islam (I.R.G.C.). Mayor Jenderal Hossein Salami termasuk di antara para pejabat militer senior yang dibunuh di Teheran.
Setelah serangan tersebut, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan bahwa rezim Israel telah menyegel takdir yang pahit dan menyakitkan untuk dirinya sendiri dengan serangan semalam di Iran. (dil)