Sekjen ASEAN Apresiasi Kontribusi Kamboja selama Kepemimpinan Hu Sen

INDOPOSCO.ID – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn mengapresiasi kontribusi Kamboja selama di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada organisasi regional tersebut.
Dalam sambutannya pada acara peringatan 26 tahun aksesi Kamboja ke ASEAN di Jakarta, Senin (5/5/2025), Kao mengatakan bahwa Kamboja telah memanfaatkan keanggotaannya untuk kepentingan rakyatnya sekaligus membangun komunitas ASEAN yang damai, sejahtera dan tangguh.
“Kamboja tidak hanya menjadi anggota yang bertanggung jawab dari Komunitas ASEAN tetapi juga telah memainkan peran konstruktif dan aktif dalam meningkatkan perdamaian, stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan kohesi sosial regional,” kata Kao seperti dikutip Antara.
Sekjen ASEAN itu menyebutkan, pada 2002 Kamboja memainkan peran penting dalam penerapan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan (DOC), di mana perjanjian tersebut telah menjadi landasan kerja sama ASEAN-China untuk memastikan bahwa Laut China Selatan tetap damai dan stabil.
Kamboja juga memainkan peran penting dalam membentuk arah masa depan ASEAN setelah 2025 saat mereka memegang keketuaan ASEAN pada 2022, ujar Kao, di mana elemen inti masa depan ASEAN diselesaikan pada 2022, yang menjadi dasar bagi Visi Komunitas ASEAN 2045.
Selain itu, pada masa kepemimpinan Kamboja sebagai ketua ASEAN 2022, organisasi regional itu pada prinsipnya sepakat untuk menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11, sehingga semua negara di kawasan tersebut dapat bergabung dalam ASEAN, sebagaimana yang tercantum dalam Piagam ASEAN, ujar Kao menjelaskan.
Kamboja merupakan negara ke-10 yang bergabung sebagai anggota ASEAN pada 30 April 1999.
Mulanya Kamboja direncanakan bergabung sebagai anggota ASEAN pada 1997, tetapi akibat masalah politik internal di negara tersebut, Kamboja menunda keanggotaannya selama dua tahun.
Hun Sen, yang memiliki nama lengkap Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, menjabat sebagai Perdana Menteri Kamboja sebanyak dua kali, yaitu pada periode 1985 – 1993 dan periode 1998 – 2023.
Menurut Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, di bawah kepemimpinan Hun Sen, Kamboja telah menyaksikan berbagai pencapaian dan kemajuan luar biasa di berbagai bidang utama pembangunan, perdamaian, pembangunan bangsa dan integrasi regional.
“Masa jabatannya ditandai oleh peningkatan status negara tersebut ke status negara berpendapatan menengah yang luar biasa, dan perdamaian jangka panjang, yang merupakan bukti ketahanan dan visi kepemimpinannya,” ujar Kao. (dam)