Gunakan Masker, Udara Jakarta Tak Sehat bagi Kelompok Rentan

INDOPOSCO.ID – Pada Sabtu (18/10/2025) pagi, kualitas udara di Jakarta tercatat dalam kategori tidak sehat dan menempati posisi kedelapan sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Oleh karena itu, warga disarankan untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir yang dipantau pada pukul 08.25 WIB di Jakarta, indeks kualitas udara mencapai angka 144 dengan konsentrasi partikel halus (PM 2.5) yang masuk dalam kategori tidak sehat khususnya bagi kelompok sensitif.
Situs tersebut menyarankan agar kelompok rentan, seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan, menghindari aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, mereka juga dianjurkan memakai masker saat terpaksa beraktivitas di luar. Untuk masyarakat umum, penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan juga sangat dianjurkan.
Secara global, kota dengan kualitas udara paling buruk adalah Lahore, Pakistan, dengan indeks mencapai 270. Di posisi kedua ada Delhi, India (211), dan ketiga Kolkata, India (189).
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan akan mengikuti langkah kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam mengatasi masalah polusi udara.
“Kita belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris 400 SPKU, sedangkan Jakarta kini baru memiliki 111 unit setelah sebelumnya hanya lima. Ke depannya, jumlah ini akan terus ditambah agar pemantauan dan penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat,” ujar Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, di Jakarta pada Selasa (18/3).
Asep juga menekankan pentingnya transparansi data sebagai kunci untuk perbaikan kualitas udara yang berkelanjutan.
Ia menyatakan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya tindakan sementara, melainkan upaya luar biasa dan terus menerus untuk mengatasi pencemaran udara seperti dilansir Antara.
DLH DKI Jakarta menargetkan pemasangan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) agar cakupan pemantauan menjadi lebih luas dan akurat. (aro)