Headline

Terungkap! Ini Biang Kerok Keracunan MBG di Bandung Barat

INDOPOSCO.ID – Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) telah mendatangi, dua unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab dalam pendistribusian menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ke SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat menyusul kasus keracunan baru-baru ini.

Dua SPPG itu yakni, Cisarua Jambudipa 1 dan SPPG Cisarua Pasirlangu. Keduanya berada di bawah naungan Yayasan Tarbiyatul Qur’an Cisarua (TARBIQU).

Ketua Tim Investigasi Karimah Muhammad mengatakan, sebanyak 115 siswa SMP Negeri 1 Cisarua mengalami gejala pusing, mual, dan muntah pada, Selasa (14/10/2025). Mereka pusing, mual, dan muntah, setelah mengonsumsi menu MBG dari SPPG Jambudipa 1

Kala itu menu yang disiapkan adalah ayam black pepper, tahu goreng, tumis wortel kembang kol, dan buah melon. Keesokan harinya, tujuh siswa kembali mengalami gejala serupa.

Tiga di antaranya penerima hidangan MBG dari Jambudipa 1 dan 4, sementara empat siswa lainnya dari SPPG Pasirlangu, yang menyajikan menu ayam yakiniku, edamame, tempura jamur tiram, dan semangka.

“Analisis sementara, tim menyebut adanya kemungkinan kontaminasi silang dari bahan pangan yang sama,” kata Karimah Muhammad dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Selain itu, keterlambatan penghentian distribusi dari SPPG Jambudipa 1 meski telah ada laporan KLB pukul 10.00 WIB, turut menjadi faktor risiko.

Namun, penyebab pasti dari insiden keamanan pangan ini masih harus menunggu hasil dari uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat.

“KLB terjadi berselang satu hari, menandakan kemungkinan kontaminasi bahan baku terutama daging ayam atau bahan olahan yang sama,” ujar Karimah Muhammad.

Berdasarkan data sementara, dari 502 orang siswa yang terdampak, 452 orang boleh pulang dan menjalani rawat jalan, sementara 50 siswa masih harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan di wilayah Bandung Barat.

“Higienitas dapur dan lingkungan yang kurang baik juga jadi kemungkinan penyebab. Sementara keputusan penghentian distribusi SPPG Cisarua Jambudipa 1 yang terlambat setelah laporan KLB jam 10 pagi dari SMPN 1 Cisarua, menambah risiko,” ucap Karimah Muhammad. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button