TNI AU : Pesawat yang Jatuh Dalam Rangka Latihan Olahraga Dirgantara

INDOPOSCO.ID – Dunia kedirgantaraan Indonesia kembali berduka. Marsma TNI Fajar Adriyanto, penerbang senior TNI Angkatan Udara (AU), gugur dalam kecelakaan tragis pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan, pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi olahraga dirgantara. Namun, sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Cibadak.
“Pesawat langsung dievakuasi dan Marsma Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit AU dr. M. Hassan Toto,” katanya dalam keterangan dikutip pada Minggu (3/8/2025).
“Latihan ini merupakan bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI,” imbuhnya.
Menurutnya, penerbangan telah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) resmi dan pesawat dinyatakan laik terbang bahkan merupakan sortie kedua pada hari itu.
TNI AU bersama aparat setempat langsung mengamankan lokasi kejadian dan menjalankan prosedur sesuai protokol.
“Jenazah Marsma Fajar kini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi penghormatan militer,” ucapnya
“Keteladanan dan semangat juangnya akan terus menjadi inspirasi dalam menjaga langit Nusantara,” tambahnya.
Sebagai informasi, Marsma TNI Fajar Adriyanto adalah tokoh penting dalam sejarah TNI AU.
Lulusan AAU 1992 dengan call sign Red Wolf ini dikenal sebagai penerbang F-16 yang pernah terlibat insiden langit Bawean tahun 2003 melawan jet tempur F/A-18 Angkatan Laut AS.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, hingga Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau. (fer)