Headline

100 Orang Jemaah Haji Indonesia Meninggal Dunia

INDOPOSCO.ID – Jelang puncak pelaksanaan haji 1446 Hijtiah atau 2025 ini, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia terus bertambah. Hingga Jumat (30/5/2025) pagi ini tercatat sudah 100 orang calon jemaah haji yang meninggal dunia.

Data tersebut terrekam dalam Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama. Jumlah kematian jemaah terus meningkat dalam lima hari terakhir.

Tertinggi terjadi pada Kamis 29 Mei 2025 mencapai 12 orang jemaah. Musim haji 2025 dimulai pada 2 Mei 2025, jemaah pertama yang meninggal terjadi pada 4 Mei 2025.

Cuaca di Makkah terus memanas dengan rata-rata suhu 40-43 derajat Celcius. Meskipun suhu panas, data Siskohat menyebutkan bahw penyebab jemaah wafat karena umumnya penyakit jantung dan mempunyai riwayat penyakit bawaan.

Per tanggal 30 Mei 2025, sudah ada 194.000 lebih jemaah haji Indonesia tiba di tanah suci. Ini berarti sudah 95 persen jemaah haji yang tiba di Indonesia dari rencana kedatangan 203.000 jemaah haji reguler tahun ini.

Mereka yang meninggal dunia itu terdiri dari 38 jamaah haji wanita dan sisanya 62 jamaah calon haji pria. Lebih separoh jamaah yang wafat tersebut (54,4 persen) berussia diatas 64 tahun.

Jamaah haji yang meninggal dunia pada Kamis kemarin antara lain Siti Nurmah Muhammad Nurdin (67 tahun) asal NTB, kemudian Esih Sukaesih Udi (82) asal Jabar, Abu Ali Jais (72) asal Jatim, Marhawang Abbas Mappa (65) asal Sulsel, Supriyono Rais (59) asal Jatim dan Sumariyono Kandar (48) asal Jateng.

Pada Selasa (27/5/2025) tercatat sembilan jamaah yang meninggal di Mekah. Mereka adalah Nurhaya Binti Palangeang usia 65 tahun asal Sulawesi Selatan, kemudian Tati Suparti (66) asal Jawa Barat, Umar Maroef Moedjijono (90) asal Jawa Tengah, Arsan Gimah (92) asal Jawa Timur, Ngatmi Djasuri Kasmani (67) asal Jawa Tengah dan Prihadi Sapardi Kromo (61) asal Yogyakarta. Kemudian Siti Marian Idrus (60) asal Nusa Tenggara Barat dan Tati Hali Main (81) asal Jawa Barat.

Sedangkan pada Rabu (28/5/2025) tercatat sembilan jamaah meninggal dunia. Mereka adalah Misti Hadi Utomo (63 tahun) asal Lampung, kemudian Nifzar Rachman (65) asal Riau, Sariwan Ridwan (69) asal Jateng, Yayah Rokayah (56) asal Banten, Jamida Lamo Suren (86) asal Sulsel, Ardiansyah Arjan Asmuni (63) asal Kalsel, Ismail Arnis (58) asal Banten dan Sahana Ahmad Tiarim (66) asal Bangka Belitung.

Sementara itu, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI gelombang kedua akan bergerak melakukan pengawasan terhadap layanan pemondokan, konsumsi, transportasi, dan kemudahan sistem Nusuk. Diketahui, Timwas Haji gelombang kedua ini masuk melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dan melanjutkan perjalanan ke Makkah.

Anggota Timwas Haji DPR RI Ina Ammania menyatakan, pihaknya segera melakukan pengecekan lapangan begitu tiba di Jeddah, dengan fokus memastikan layanan yang diberikan kepada jemaah sesuai dengan kontrak dan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pihak penyelenggara haji (syarikah).

“Tim dua masuk ke Jeddah dulu, karena setelah ke Jeddah baru ke Makkah. Tentunya yang kami sikapi adalah pemondokan. Sesuai nggak? Sesuai dengan yang kita berikan kepada jemaah dan syarikah,” ujar Ina kepada wartawan jelang keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (30/5/2025).

Politisi PDI-Perjuangan itu menambahkan, selain pemondokan, Timwas juga mengecek kualitas konsumsi jemaah. “Yang kedua adalah katering. Mereka mendapatkan sesuai nggak dengan apa yang sudah kita bahas di DPR,” ungkapnya.

Menurutnya, layanan transportasi termasuk operasional bus shalawat juga menjadi perhatian khusus, terutama menyangkut jadwal keberangkatan dan ketersediaan kendaraan yang melayani jemaah menuju Masjidil Haram.

“Kita juga akan melihat kendaraan untuk Bus Sholawat ini sampai jam berapa nanti selesainya. Karena kebanyakan jemaah Indonesia ini seringnya ke Masjidil Haram,” jelas Ina. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button