Risiko Defisit APBN Membengkak, Ekonom: Prediksi Menuju Rp800 Triliun

INDOPOSCO.ID – Dengan tren penerimaan negara yang melemah dan belanja yang sulit ditekan, proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 berpotensi membengkak hingga Rp800 triliun atau sekitar 3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).
Pernyataan tersebut diungkapkan Ekonom Achmad Nur Hidayat melalui gawai, Senin (17/3/2025). Angka tersebut, menurut dia, lebih besar dibandingkan proyeksi lembaga internasional seperti Goldman Sachs yang memperkirakan defisit sebesar 2,9 persen dari PDB.
“Bila dilihat dari tren Januari dan Februari, bahkan skenario Rp800 triliun bisa menjadi baseline realistis,” katanya.
Ia menjelaskan, dengan defisit sebesar itu akan membawa konsekuensi berat, baik terhadap rasio utang pemerintah, beban bunga utang, maupun risiko ketergantungan pada pembiayaan utang jangka pendek yang mahal.
Apalagi, lanjut dia, dalam beberapa bulan terakhir, yield obligasi pemerintah mulai naik. Hal ini menandakan pasar keuangan mulai kehilangan keyakinan terhadap ketahanan fiskal Indonesia.
“Jika langkah antisipatif tidak segera dilakukan, pemerintah bisa terjebak dalam lingkaran defisit yang terus membesar,” katanya.
“Juga beban utang yang meningkat, dan terbatasnya ruang fiskal untuk mendukung kebutuhan dasar rakyat,” lanjutnya. (nas)