Nahdliyin Temui Presiden Israel, Pengamat: Waspada Benturkan Sesama Warga Indonesia

INDOPOSCO.ID – Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengingatkan, semua pihak dapat bijaksana merespons pertemuan lima tokoh muda NU atau nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini. Bisa saja percobaan pihak tertentu mengadu domba antarwarga Indonesia.
“Saya malah berpendapat, ada upaya membenturkan sesama warga negara Indonesia, harus hati-hati menghadapi seperti ini,” kata Stanislaus melalui gawai, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Ia menengarai, mereka disokong pihak asing sehingga terjadi lawatan dan pertemuan tersebut. Apalagi mereka diajak lembaga swadaya masyarakat (LSM) advokat asal Israel.
“Dalam analisis intelijen bisa saja dinilai, bahwa kelima orang tersebut telah digalang, dan tentu saja banyak orang juga akan menduga seperti itu,” ujar Stanislaus.
Menurutnya, sebuah persamuhan dengan pejabat negara tidak mungkin dilakukan tanpa perencanaan. “Pasti kunjungan itu terencana, kan tidak mungkin ketemu pejabat negara Israel mendadak,” nilainya.
“Warga negara mau ketemu walikota saja, biasanya terjadwal apalagi ini ketemu pemimpin negara lain yang tidak mempunyai hubungan diplomatik,” tambahnya.
Di sisi lain, semua pihak harus menghargai bahwa pemerintah dalam posisi membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan sebagai warga negara harus turut taat pada konstitusi.
“Harusnya dilakukan dengan cara-cara yang bijak, tidak perlu membuat gaduh, apalagi sampai terbuka ke publik,” imbuh Stanislaus.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf mengemukakan, pelobi lima Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog yaitu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) advokat asal Israel.
“Dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu chanel NGO (Non Governmental Organization) yang merupakan advokat dari Israel,” tutur Yahya Chalil terpisah di Jakarta dikutip, Rabu (17/7/2024).
Ia menyampaikan, permintaan maaf akibat tindakan lima orang NU. Kejadian serupa diharapkan tidak terulang di masa mendatang.
“Ala kulli hal, apapun yang terjadi, saya sebagai Ketua Umum PBNU, saya mohon maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh teman-teman NU ini dan ya saya juga memohon maaf untuk mereka kepada masyarakat luas,” ujar Gus Yahya disapanya. Mereka dipastikan akan menerima sanksi. (dan)