Headline

Zainul Ma’arif Dialog 20 Menit dengan Isaac Herzog, Ungkapkan Kebenaran di Depan Pemimpin Zalim

INDOPOSCO.ID – Cendekiawan muda dan dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Zainul Ma’arif mengakui lawatannya ke Israel keliru, bahkan menuai banyak kritik.

Namun, ia memiliki peluang menyampaikan kebenaran kepada Presiden Israel Isaac Herzog. Mengingat banyak warga Palestina berjatuhan akibat agresi militer Israel.

Hal tersebut sesuai dengan cerminan dirinya sebagai Muslim, penceramah dan bagian dari jihad terbesar menurut Nabi Muhammad SAW mengungkapkan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim.

“Saya punya kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan pemimpin yang zalim. Jadi itu bukan yang lain-lain, bukan gagah-gagahan dengan presiden, itu saya kira cukup,” kata Zainul Ma’arif di Jakarta dikutip, Jumat (19/7/2024).

Ia menyadari, dirinya bukan tokoh berpengaruh dan tidak bisa disamakan dengan sosok Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur. Lawatan itu dipastikan tak mewakili kelembagaan NU.

“Kok bisa-bisa saya yang bukan siapa-siapa, saya enggak ngaku sebagai orang besar, saya bukan Gus Dur saya bukan Gus Yahya, saya orang biasa,” ucap Zainul Ma’arif.

Kedatangannya dalam rangka penelitian tentang kehidupan para Muslim di Israel. Serta berdikusi dengan tokoh-tokoh agama, ada perwakilan dari berbagai macam agama dari Indonesia dalam lawatan tersebut.

“Cuman ini ada kesempatan bisa bertemu dengan presiden dan ini sebenernya additional event, utamanya adalah dialog lintas Iman, ini adalah kesempatan,” tutur Zainul.

Momen pertemuan mereka tak kurang dari 30 menit. Mereka menyerukan perdamaian dan menunjukan kepada pimpinan Israel bahwa masyarakat di Indonesia hidup rukun dalam keberagaman.

“Ya, utamanya tadi, tidak terlalu lama. Dialognya berapa ya? Mungkin 15-20, ini kali ya, 20 (menit),” ungkap Zainul.

“Ini loh, kami bisa beragam, hidup beragam di Indonesia. Apapun ras kami, apapun agama kami, kami bisa hidup bersama. Mohon ini, di tanah suci ini, hiduplah secara damai bersama’,” tambahnya.

Ada lima tokoh muda NU yang bertemu Isaac Herzog yakni, Syukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawar Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU) dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU). Zainul mewakili rekan rekannya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas lawatan tersebut. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button