5 Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, PP Muhammadiyah: Mereka Zalim dan Lecehkan Konstitusi

INDOPOSCO.ID – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas turut mengkritik keras, lima orang Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini di Israel. Tindakan tersebut dinilainya, bengis terhadap rakyat Palestina dan bertentangan dengan konstitusi Indonesia.
“Jika ada dari anak-anak bangsa ini, yang bermesraan dengan Israel padahal negara zionis tersebut kita tahu telah berbuat zalim dan aniaya terhadap rakyat Palestina,” kritik Anwar Abbas melalui gawai, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Bahkan tindakan yang dilakukan mereka melukai hati umat Islam. “Maka hal demikian merupakan pertanda, bahwa mereka sudah tidak punya hati nurani dan tidak punya rasa perikeadilan serta perikemanusiaan,” ucap Anwar.
Mungkin saja mereka beralasan, bahwa mereka melakukan hal tersebut adalah karena mereka ingin mengubah sikap Israel. “Rasa-rasanya hal itu bagaikan mimpi di siang bolong,” sesal Wakil Ketua Umum MUI itu.
Mengingat saat ini sudah lebih dari 146 negara mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk beberapa negara dari Eropa Barat merupakam sekutu Israel seperti Spanyol, Inggris dan Prancis serta lainnya sudah meminta Israel mengakui kemerdekaan Palestina.
Namun, Israel tetap bersikukuh dan tidak mau memberikannya. Itu pertanda bahwa israel memang punya niat jahat untuk terus menduduki dan menjajah Palestina.
“Kita memang sangat menyesalkan ada oknum-oknum dari anak-anak bangsa ini, yang berbuat di luar batas dengan menentang dan melecehkan konstitusi padahal mukaddimah dari UUD 1945, itu seperti kita ketahui bersama merupakan jati diri kita sebagai bangsa,” ucap Anwar.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara, ihwal lima orang NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Israel sangag disesalkan.
“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” tulis Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla terpisah dalam akun media sosial X @ulil, Jakarta, Senin (15/7/2024).
Menurutnya, persamuhan tersebut merupakan tindakan tidak ditolerir lantaran agresi militer Israel terhadap warga Palestina tidak kunjung berhenti.
“Di tengah-tengah kebrutalan Israel saat ini, kunjungan ke Israel, apalagi bertemu dengan Presiden Israel, adalah tindakan yang tidak bisa diterima,” sesal Ulil.
“Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU,” timpalnya. (dan)