Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas Didukung oleh DK PBB

INDOPOSCO.ID – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendukung rencana gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang antara Israel dan Hamas.
Resolusi yang dirancang Amerika Serikat (AS) tersebut dibagi dalam tiga fase gencatan senjata. Presiden AS Joe Biden menyebut rencana ini sebagai inisiatif Israel, meskipun seberapa efektif rencana tersebut masih dipertanyakan.
Menanggapi resolusi tersebut, Hamas mengatakan siap bekerja sama dengan mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut.
Menjelang pemungutan suara, Benjamin Netanyahu mengatakan Biden hanya mengajukan sebagian dari proposal tersebut. Netanyahu menegaskan bahwa setiap pembicaraan tentang gencatan senjata permanen sebelum membongkar kemampuan militer Hamas bukanlah hal yang bisa dilakukan.
“Rencana gencatan senjata tiga tahap tersebut menyerukan pembebasan lebih banyak sandera dan penghentian sementara permusuhan yang akan berlangsung selama diperlukan untuk merundingkan tahap kedua, yang bertujuan untuk membebaskan semua sandera, yaitu penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian permusuhan secara permanen,” demikian bunyi resolusi yang dirancang AS yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB seoerti dikutip indopos.co.id dari Sky News, Selasa (11/6/2024).
Tahap ketiga menyerukan rekonstruksi di Gaza. Ini adalah resolusi pertama yang diadopsi oleh DK PBB yang mendukung rencana gencatan senjata tertentu, beberapa minggu setelah badan tersebut memberikan suara mendukung gencatan senjata segera pada bulan Maret 2024 lalu.
Dari 15 negara anggota DK PBB, 14 mendukung mosi tersebut pada hari Senin (10/6/2024), sementara Rusia abstain.
“Kami menunggu Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang mereka inginkan,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada DK PBB sebelum pemungutan suara pada hari Senin (10/6/2024).
“Setiap hari, penderitaan yang tidak perlu terus berlanjut,” tandas Linda Thomas-Greenfield.
Thomas-Greenfield mengatakan Mesir dan Qatar telah meyakinkan Washington bahwa mereka berupaya memastikan Hamas terlibat dalam diskusi gencatan senjata, sementara AS akan memastikan Israel juga memenuhi kewajibannya.
Duta Besar Inggris Barbara Woodward mengatakan resolusi tersebut merupakan langkah penting untuk mengakhiri konflik.
“Situasi di Gaza sangat buruk dan penderitaan sudah berlangsung terlalu lama,” katanya, seraya menambahkan bahwa kesepakatan yang diajukan adalah sesuatu yang telah lama diserukan oleh Inggris. (dam)