Situs KPU Diretas, 204 Juta Data DPT Dijual di Internet

INDOPOSCO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sasaran serangan siber. Seorang peretas dengan nama anonim “Jimbo” mengklaim telah meretas situs penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) itu. Ada 204 data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dikabarkan bocor.
Lembaga Riset Riset Keamanan Siber CISSReC mengungkapkan, akun anonim “Jimbo” tersebut juga membagikan 500 ribu data contoh yang didapatkan pada unggahannya di situs BreachForums, biasanya digunakan menjual hasil peretasan.
Bahkan, terdapat beberapa beberapa tangkapan layar dari website https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk memverifikasi kebenaran data yang didapatkan tersebut.
“(Dia dapatkan) terdapat 204.807.203 data unik, jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kabupaten/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan,” kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (29/11/2023).
Di dalam data yang didapatkan oleh Jimbo tersebut memiliki beberapa data pribadi yang cukup penting seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Kartu Keluarga (KK), nomor Kartu Tanda Penduduk atau KTP (berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri).
“Nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga), kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS (Tempat Pemungutan Suara),” beber Pratama.
Tim CISSReC, lanjutnya, sudah mencoba melakukan verifikasi data sampel yang diberikan secara random melalui website cekdpt, dan data yang dikeluarkan oleh website cekdpt sama dengan data sample yang dibagikan oleh peretas Jimbo, termasuk nomor TPS pemilih terdaftar.
“Jimbo menawarkan data yang berhasil dia dapatkan seharga USD74 ribu atau hampir setara Rp1,2 miliar rupiah,” ungkapnya.
Pada tangkapan layar lainnya yang dibagikan oleh Jimbo, nampak sebuah halaman website KPU yang kemungkinan berasal dari halaman dashboard pengguna.
“Adanya tangkapan layar tersebut, maka kemungkinan besar Jimbo berhasil mendapatkan akses login dengan dengan role admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id,” ujar Pratama.
Menggunakan metode phising, social engineering atau melalui malware, dengan memiliki akses dari salah satu pengguna tersebut Jimbo mengunduh data pemilih serta beberapa data lainnya. (dan)