Pemerintah Diminta Kendalikan Kasus Kematian Covid-19 yang Terus Naik

Folber SiallaganSabtu, 12 Februari 2022 - 14:07

1 Menit Baca

pasien covid-19 — Tenaga medis membantu pasien positif Covid-19 melakukan peregangan tubuh di ruang ICU Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Foto: Antara/REUTERS/Willy Kurniawan/wsj

INDOPOSCO.ID – Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia meningkat signifikan, seiring melonjaknya kasus positif nasional. Data terbaru dilaporkan mencapai 100 orang yang meninggal dunia.

Sejak 1 Oktober 2021 sampai bulan Januari 2022, jumlah yang meninggal sehari di Indonesia selalu di bawah angka 100. Bahkan pernah lima orang pada 6 Januari 2021.

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut, kasus kematian akibat Covid-19 telah meningkat berkali lipat.

“Kita amat berduka, karena kemarin 11 Februari 2022 ada 100 orang warga kita wafat karena Covid-19. Jadi, sekarang sudah meningkat 25 kali lipat,” kata Tjandra melalui gawai, Sabtu (12/2/2022).

Covid-19 varian Omicron memang jauh lebih mudah menular daripada Delta, tapi proporsi angka kematiannya jauh lebih rendah. Sebagian negara malah jumlah kematiannya lebih tinggi.

“Tapi kita perlu waspada, ada beberapa negara yang angka kematian total pada saat Omicronnya, ternyata lebih tinggi daripada ketika negara itu menghadapi varian Delta,” tutur Tjandra.

Seperti Australia mengalami jumlah kematian sehari paling banyak selama Pandemi Covid-19, hampir 100 orang meninggal per hari dengan Omicron pada, 28 Januari 2022. Kondisi itu jauh lebih tinggi katimbang waktu Australia dihantam varian Delta.

Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama, ada kematian rata-rata 2.200 orang seharinya, lebih tinggi daripada ketika mereka dihantam Delta September tahun yang lalu, angka kematian tertinggi rata-rata dalam tujuh hari adalah 2.078 orang.

Ia menambahkan, tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi.

Sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta, tapi angka mutlaknya tetap besar. “Karena kasus kita juga sudah terus meningkat haruslah lebih dikendalikan,” imbuhnya.(dan)