Prabowo, RK, Ganjar dan AHY Ramaikan Capres 2024

INDOPOSCO.ID – Hasil survei yang dilakukan IndEX Research menunjukkan nama Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan masih kuat memimpin peta pertarungan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Disusul posisi dua besar capres (calon presiden) lainnya, Ridwan Kamil (RK) atau Kang Emil, gubernur Jawa Barat dan Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat (PD) versi Kongres V/2020 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semula stabil di papan bawah, dalam empat bulan terakhir melesat ke empat besar.
Survei IndEX Research dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hendri Kurniawan, peneliti IndEX Research mengatakan, Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar mantap sebagai Top Three Capres 2024, dibayangi AHY yang tembus keempat besar.
”Elektabilitas Prabowo fluktuatif di kisaran 19-22 persen sejak survei pada bulan Mei 2020 hingga November 2020 dan kini pada survei Maret 2021 mencapai 20,4 persen,” ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (12/3/2021).
Begitu pula, Kang Emil yang sebelumnya –survei Mei dan November 2020) hanya 7-8 persen, kini bertengger di urutan kedua dengan elektabilitas 14,1 persen.
Ganjar dari survei sebelumnya –Februari 2020– hanya 9 persen, melejit ke 14-15 persen pada survei Mei dan November 2020, dan kini tergeser menjadi 13,5 persen. “Prabowo masih sangat potensial dimajukan kembali pada Pemilu 2024 dengan lawan potensial antara Kang Emil atau Ganjar,” ujar Hendri dilansir Antara.
Kepala daerah di dua provinsi terpadat di Pulau Jawa itu dinilai potensial menjadi pemimpin nasional masa depan. Yang menarik, lanjut Hendri, AHY dari awalnya –survei Agustus dan November 2020– hanya 1-2 persen, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7 persen.
Di sisi lain, Sandiaga Uno, dari 10-11 persen –survei Mei 2020 melorot menjadi 6,8 persen–, sedangkan Anies dari 13 persen –Mei 2020–, kini tinggal 6,3 persen. “AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi,” tandas Hendri.
Sebagai catatan, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang juga Ketua Umum PD versi KLB Deli Serdang hanya mampu meraih elektabilitas 0,4 persen atau di bawah satu persen. “Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik,” ujar Hendri.
Berbagai pernyataan yang dilontarkan petinggi Demokrat SBY juga mencitrakan Demokrat tengah diobok-obok penguasa, seperti PDI kubu Megawati semasa Orde Baru yang berujung peristiwa 27 Juli 1996.
Selain itu, ada nama-nama, seperti Tri Rismaharini (4,6 persen), Erick Thohir (3,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Giring Ganesha (2,1 persen). Berikutnya, Mahfud MD (1,6 persen), Puan Maharani (1,3 persen), Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).
Sisanya seperti halnya Moeldoko hanya di bawah satu persen, antara lain Gatot Nurmantyo (0,7 persen). Mereka yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 11,3 persen. “Peta capres masih dinamis, apalagi masih banyak waktu hingga tiga tahun ke depan,” tandas Hendri. (aro)