Gaya Hidup

Kenali Jantung Lebih Dekat, Jangan Abaikan Risiko Aritmia

INDOPOSCO.ID – Jantung bukan sekadar pompa darah. Organ ini adalah pusat dari sistem peredaran yang memastikan oksigen dan nutrisi menjangkau setiap sudut tubuh. Saat fungsinya terganggu, dampaknya bisa merembet ke organ vital lain seperti otak, ginjal, dan paru-paru.

Di momentum Hari Jantung Sedunia, Siloam Hospitals TB Simatupang menegaskan kembali pentingnya perawatan komprehensif untuk kesehatan jantung. Rumah sakit ini menghadirkan edukasi bagi tenaga kesehatan dan publik, sekaligus memperkenalkan teknologi terkini dalam layanan kardiologi.

Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP (K), FIHA selaku Dokter Spesialis Jantung dan Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi, mengingatkan bahwa gangguan irama jantung bukan persoalan sepele.

“Gangguan irama jantung atau aritmia adalah kelainan pada frekuensi dan keteraturan laju jantung. Atrial fibrilasi (AF) adalah salah satu aritmia penyebab stroke,” ujar Prof. Yoga saat menyampaikan edukasi kesehatan dengan tema “Edukasi mengenai Jantung dan Teman-temannya, Kenali dan Jaga untuk Hindari Risiko Gangguan Kesehatan Lebih Lanjut” di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Ia juga menekankan bahwa gejala ringan pun patut diwaspadai. “Pada AF, gejala aritmia yang ringan sekalipun tidak boleh dianggap remeh karena dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius, seperti pembekuan darah di jantung dan emboli yang menyumbat pembuluh darah di otak dan memicu stroke,” tuturnya.

Siloam Hospitals TB Simatupang, lanjut Prof. Yoga, kini telah menerapkan Pulse Field Ablation (PFA) sebagai standar tata laksana aritmia, serta layanan inovatif lain seperti penutupan kuping jantung tanpa operasi, Cardio Neuro Ablation (CNA) untuk pasien syncope, hingga rencana peluncuran Renal Denervation bagi penderita hipertensi membandel.

“Tindakan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan merupakan wujud nyata dari kolaborasi multidisipliner,” imbuhnya.

Kolaborasi lintas disiplin di rumah sakit ini melibatkan kardiologi, neurologi, nefrologi, hingga endokrinologi. Hasilnya, pasien tidak hanya mendapat layanan spesialisasi, tetapi juga perawatan yang menyeluruh.

Sejalan dengan itu, Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH, menambahkan bahwa hubungan jantung dan ginjal sangat erat.

“Jantung mempengaruhi ginjal, begitu juga sebaliknya. Gagal jantung dapat menyebabkan suplai darah ke ginjal tidak memadai. Akibatnya, ginjal tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik, sehingga menurunkan fungsi penyaringan dan pembuangan limbah,” jelas dr.Tunggul.

Ia mengingatkan bahwa gagal jantung juga bisa memicu kerusakan jaringan ginjal akibat tekanan darah yang meningkat. “Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini terutama karena pasien penyakit ginjal kronis memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi jantung,” tutupnya.

Pesan dari momentum ini jelas, menjaga jantung berarti menjaga hidup. Dan Siloam Hospitals TB Simatupang ingin menjadi mitra yang bukan hanya merawat, tetapi juga memberi harapan bagi setiap detak jantung. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button