Animator Film Jumbo: Kompetisi Video Animasi Nasional 2025 Lahirkan Kreator Andal

INDOPOSCO.ID – Asesor Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) AINAKI (PT Sertifikasi Animasi Kreatif Indonesia Suroso mengatakan, animator membutuhkan pengakuan dari negara. Tak sedikit mereka bekerja di balik layar film animasi.
“Mereka ini (Animator) ada yang bekerja dari rumah. Dengan sertifikasi mereka mendapatkan pengakuan,” ujar Suroso saat diskusi di kick off kompetisi video animasi nasional 2025 kolaborasi INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur (UBL) di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Ia mengatakan, tidak sedikit para animator memiliki latar belakang pendidikan yang linier. Bahkan tak sedikit animator hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA).
“Animator ada yang hanya lulusan SMA tapi keahliannya sudah supervisor. Dan ini harus diberikan pengakuan dengan sertifikasi,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Animator 3D (Dimensi) Riyandi Reiga menginginkan, para talenta-talenta muda mampu menciptakan karya animasi yang lebih baik. Pasalnya, pembuatan film animasi saat ini telah didukung teknologi yang maju.
Menurut kreator yang terlibat pada penggarapan film Jumbo ini berharap kompetisi video animasi nasional 2025 mahasiswa dan siswa sekolah menengah atas (SMA) mampu menciptakan kreator-kreator yang handal.
“Animasi Indonesia tidak kalah bersaing. Lihat saja industri animasi sekarang sedang melaju pesat,” ujar Reiga.
“Jangan takut untuk bermimpi. Banyak animator Indonesia bekerja di luar negeri,” sambung Reiga.
Diketahui, PT Indonesia Digital Pos berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur menggelar kompetisi video animasi nasional 2025. Pendaftaran kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa dan siswa SMA ini dibuka hari ini, Rabu (25/6/2025). Sementara untuk puncak kompetisi rencananya digelar pada 19 Agustus mendatang.
Lomba Video Animasi yang digelar INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur ini didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Telkom Indonesia, Harita Nickel, PT United Tractors Tbk, Yayasan Samudera Indonesia Timur, Kokola, dan The Jungle Bogor. (nas)