Animator Film Jumbo: Video Animasi Indonesia Tak Kalah Bersaing dengan Hollywood

INDOPOSCO.ID – Industri animasi di Indonesia sedang menggeliat. Hal itu ditandai karya animasi makin berkualitas. Salah satunya kemunculan film Jumbo berhasil menyedot banyak penonton hingga 10 juta penonton.
Fantastisnya jumlah penonton inipun bagi Riyandi Reiga, selaku salah satu penggarap animator film Jumbo, menjadi bukti video animasi Indonesia tidak kalah dengan produksi animasi luar negeri, khususnya produksi Hollywood.
“Animasi Indonesia tidak kalah. Hingga tagline visinema yaitu Hollywood harus waspada, (karena) industri animasi Indonesia sedang melaju,” kata Reiga saat menjadi pembicara dalam acara kick off lomba video animasi di XXI pusat perbelanjaan Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Atas dasar itu, Reiga menyebut perlu adanya dukungan dari semua pihak agar muncul kreator animator baru di kancah perfilman nasional ataupun internasional.
Salah satunya, kata Reiga, dirinya mengapresiasi kegiatan lomba video animasi tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) serta universitas yang yang digagas oleh INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur ini.
“Saya berharap acara (lomba animasi) ini menghasilkan kreator-kreator baru seperti film Jumbo ini yang menjadi indentitas bangsa Indonesia,” harapnya.
Ia pun menjelaskan bahwa menekuni video animasi dapat memberikan penghidupan yang baik di masa depan, Di karenakan keahlian dalam membuat video animasi dibutuhkan karyanya hingga luar negeri.
“Jadi saya bekerja di studio-studio besar di Indonesia. Di Batam, Bali dan Jakarta. Ada dua studio yang sudah saya isi sebagai video animator. Saya juga bekerja di luar negeri di Singapura, mengerjakan produksi Dream Work, Disney dan lain-lain. Jadi teman-teman jangan takut buat bermimpi, banyak animator Indonesia bekerja di luar negeri. Itu menjadi motivasi utama kalian,” tuturnya.
Meski begitu, ia pun mengingatkan kepada para peserta yang sebagian besar adalah siswa sekolah ini agar dapat fokus dengan menimba ilmu animasi melalui mentor yang berpengalaman ataupun melalui lembaga pendidikan.
“Mencari ilmu tanpa guru itu berbahaya menurut saya. Jadi kalian bisa mencari tutorial tapi tidak tahu tahapannya seperti apa,” ujarnya
“Misalnya menjadi 3D animator itu kita bakal mendapatkan info bahwa 3D animasi banyak jabatannya, banyak divisinya, 3D modeler, make up artis, light out artis, 3D fesyen. Jadi kalau kalian belajar sendiri akan kebingungan akan memulai dari mana,” pungkasnya.
Lomba Video Animasi yang digelar INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur ini didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Telkom Indonesia, Harita Nickel, PT United Tractors Tbk, Yayasan Samudera Indonesia Timur, Kokola, dan The Jungle Bogor. (dil)