Gaya Hidup

Duh, 9 dari 10 Penderita Gigi Sensitif Alami Penurunan Kualitas Hidup

INDOPOSCO.ID – Hasil studi menunjukkan bahwa gigi sensitif bukanlah hanya ketidaknyamanan sesaat, namun juga kondisi yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas hidup.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pakar dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) Fatimah Maria Tadjoedin dalam keterangan, Kamis (10/4/2025).

Ia mengatakan, banyak penderita yang tanpa sadar memilih untuk menghindari makanan tertentu. Juga mengubah kebiasaan makan, atau bahkan menarik diri dari kegiatan sosial. “Jadi mereka tidak menangani akar masalahnya,” katanya.

Tidak hanya fisik, menurut dia, dampak psikologis juga terlihat signifikan. Sebanyak 86 persen masyarakat merasa cemas akan rasa sakit saat makan. Dan berdampak pada penurunan kepercayaan diri dan interaksi sosial.

Ia menambahkan, konsistensi dalam menjaga kebersihan mulut serta penggunaan produk perawatan yang sesuai disebut sebagai langkah preventif yang efektif. Dalam penelitian tersebut, mayoritas masyarakat menyatakan adanya perbaikan gejala setelah menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.

“Penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa gigi sensitif dapat dikelola dengan penanganan yang tepat,” kata Fatimah.

Ia menuturkan bahwa konsultasi rutin ke dokter gigi dan pemilihan produk perawatan gigi yang sesuai dapat memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya untuk gigi tetapi juga untuk kesejahteraan secara umum.

Diketahui, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa masalah gigi bukanlah hal remeh. Perawatan yang konsisten dan pendekatan yang menyeluruh dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi beban kesehatan di masa depan.

Penelitian Haleon bersama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dan IQVIA mengungkap bahwa 9 dari 10 penderita gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup dan sebanyak 93 persen masyarakat mengaku terganggu saat makan dan minum.

“Gigi sensitif perlu ditangani dengan lebih serius, karena ini bukan sekedar masalah gigi, melainkan juga berpengaruh pada kualitas hidup,” kata Dhanica Mae Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia.

Secara global, menurutnya, satu dari tiga orang dewasa mengalami gigi sensitif. Namun masih banyak yang belum menyadari bahwa ini bukan sekadar ketidaknyamanan ringan, melainkan bisa menjadi indikasi awal kerusakan gigi seperti penipisan enamel dan terbukanya dentin.

“Berdasarkan studi terbaru, kondisi ini terbukti berdampak luas terhadap kualitas hidup, kesehatan fisik, hingga kondisi emosional,” ucapnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button