• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Gaya Hidup

Resolusi Turunkan Berat Badan Harus Realistis

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Kamis, 5 Januari 2023 - 00:33
in Gaya Hidup
Ilustrasi program olahraga dan diet untuk turunkan berat badan. (ANTARA/Pexels)

Ilustrasi program olahraga dan diet untuk turunkan berat badan. (ANTARA/Pexels)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dokter spesialis kedokteran olahraga dr Michael Triangto, Sp.KO mengatakan resolusi menetapkan berat badan ideal harus realistis, dapat dicapai, dan dilakukan secara bertahap.

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak menetapkan resolusi untuk menurunkan berat badan di awal tahun dengan target yang terlalu tinggi.

BacaJuga:

Dukungan untuk Medan, Chery Salurkan Bantuan dan Layanan Pemulihan

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS sense10 dan AQUOS R10

Libur Nataru Lebih Berkesan di TMII dengan Jelajah Budaya dan Penawaran Bank Raya

“Goals atau resolusi yang bisa kita nyatakan pada awal tahun adalah cita-cita kita. Cita-cita boleh, enggak, tinggi? Boleh. Asal jangan terlalu muluk-muluk,” kata Michael yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu saat dihubungi ANTARA, Rabu (4/1).

Sebagai contoh, jika seseorang menargetkan penurunan berat badan sebanyak 10 kilogram selama setahun, maka tetapkanlah target secara bertahap dan bukan sekaligus misalnya enam bulan pertama harus turun sebanyak 5 kilogram dan sisanya diusahakan terpenuhi dalam enam bulan berikutnya.

“Bayangkan kalau yang berat badan idealnya itu masih 10 kilogram, 20 kilogram, bahkan 30 kilogram, enggak mungkin kita dalam satu waktu itu dapat mencapai itu semua. Bertahap,” imbuh Michael.

Setelah masa liburan Natal dan Tahun Baru, apalagi Idul Fitri, Michael mengingatkan biasanya kerap terjadi masalah berat badan yang bertambah karena makan makanan yang lebih banyak dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga.

Jika penambahan berat badan terjadi, dia menyarankan untuk mengonsultasikan permasalahan tersebut dengan dokter mengenai berapa kilogram penurunan berat badan yang ideal untuk ditargetkan.

Menurut Michael, goals penurunan berat badan biasanya justru lebih sulit untuk dilakukan bagi orang-orang yang sebelumnya sudah memiliki berat badan ideal. Mereka terkadang menganggap remeh apabila terjadi kenaikan berat badan yang tidak signifikan sehingga menunda-nunda olahraga dan diet.

“Gangguannya terlalu banyak. ‘Selama ini saya sudah olahraga, cukup berat’, sehingga dengan mulai lagi, itu kan harusnya sih bisa, cuma malas tidak secara psikologisnya? Nah, tetap saja kita harus mulai dari bawah dulu,” kata dia.

Apabila terjadi kenaikan berat badan akibat berkurangnya aktivitas fisik dan makan berlebih di masa liburan, Michael pun menyarankan untuk memulai kembali latihan fisik dengan jalan cepat (racewalking). Menurut dia, aktivitas fisik ini termasuk jenis yang paling murah dan mudah sehingga siapapun dapat melakukannya kapan pun dan di mana pun.

Sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dengan intensitas sedang dapat dilakukan dengan durasi 150 menit per minggu. Menurut Michael, total durasi itu pun dapat dibagi-bagi dengan 30-50 menit dalam frekuensi 3-5 hari seminggu. Jika kebiasaan aktivitas fisik itu telah terbangun, maka program dapat ditingkatkan intensitasnya dengan olahraga yang lebih berat.

“Bilamana yang bersangkutan sudah biasa jalannya cepat, tentunya kita berpikir yang lain. Mau ditingkatkan boleh-boleh saja karena mungkin jalan cepat itu intensitasnya sudah terlalu ringan buat dia karena dia terbiasa,” kata Michael. (bro)

Tags: Berat BadanDietkesehatanResolusi
Berita Sebelumnya

PT Perikanan Indonesia Ekspor 205 Ton Ikan Cakalang ke Jepang

Berita Berikutnya

Penculik Malika dari Gunung Sahari Terancam 15 Tahun Penjara

Berita Terkait.

IMG-20251220-WA0016
Gaya Hidup

Dukungan untuk Medan, Chery Salurkan Bantuan dan Layanan Pemulihan

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:27
IMG-20251220-WA0011
Gaya Hidup

Sharp Perluas Lini Smartphone Premium Lewat AQUOS sense10 dan AQUOS R10

Sabtu, 20 Desember 2025 - 20:35
tmii
Gaya Hidup

Libur Nataru Lebih Berkesan di TMII dengan Jelajah Budaya dan Penawaran Bank Raya

Sabtu, 20 Desember 2025 - 12:08
ngopi
Gaya Hidup

Kebiasaan Ngopi Bisa Memperburuk Anxiety

Sabtu, 20 Desember 2025 - 06:06
enzy
Gaya Hidup

Enzy Storia Stres Jalani Adegan Stand Up di Film ‘Suka Duka Tawa’

Jumat, 19 Desember 2025 - 22:02
jurnaliss
Gaya Hidup

Ketika Para Jurnalis Menembak Sasaran Gunakan Senjata Serbu SS1 – V1 di Menlatpur Kostrad Karawang

Jumat, 19 Desember 2025 - 17:17
Berita Berikutnya
Penculik Malika dari Gunung Sahari Terancam 15 Tahun Penjara

Penculik Malika dari Gunung Sahari Terancam 15 Tahun Penjara

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.