Gaya Hidup

Lima Dokter Spesialis ini Lakukan Operasi Hybrid Pertama di Indonesia

INDOPOSCO.ID – Tim Dokter Heartology yang terdiri dari lima dokter spesialis memutuskan untuk melakukan operasi hybrid pertama di Indonesia yang terdiri dari tiga prosedur, yakni total arch replacement, elephant trunk dan thoracic endovascular aortic repair.

Dokter Anesthesi Kardiovaskular, dr. Anas Alatas, SpAn-KAKV salah seorang dari lima dokter spesialis itu mengatakan, melakukan induksi atau pembiusan harus dengan akurasi yang sangat tinggi. Karena kesalahan dosis sedikit saja, dapat meyebabkan komplikasi yang bermakna untuk pasien ini. Komplikasi berupa kematian, perdarahan atau ketidakstabilan hemodinamik yang pada akhirnya akan mempersulit proses operasi.

“Ada beberapa alat canggih yang digunakan pada operasi ini dan beberapa strategi khusus, yang sebagian tidak dilakukan pada operasi jantung lain, di antaranya ruang operasi hybrid dan heart lung machine,” ujarnya, dalam Heartology Cardiovasular Center Media Gathering Operasi Hybrid Pertama di Indonesia, secara daring, Rabu (10/2/2021).

Sementara, Dokter Jantung, dr BRM Ario Kuncoro, SpJP(K) melakukan Intraoperative Transesophageal Echocardiography (TEE) untuk menilai struktur jantung termasuk katup, fungsi jantung, memantau kondisi katup selama dan sesudah operasi, memantau fungsi jantung selama operasi dan menilai penumpukan cairan di selaput jantung maupun selaput paru. TEE akan menilai keterlibatan katup atau kelainan lain, yang tidak secara langsung berkaitan dengan diseksi aorta yang bisa mengubah strategi prosedur tindakan.

Dipimpin, Dokter Bedah Jantung dan Vaskular, dr Dicky Aligheri SpBTKV, pembedahan dilakukan dengan tim sejumlah 10 staf ahli. Dilakukan sayatan membuka rongga dada, dan menghubungkan heart lung machine dengan tubuh pasien sehingga, jantung dan paru dapat diistirahatkan selama operasi yang berjalan sekitar 5-6 jam. Suhu tubuh diturunkan bertahap hingga 23 derajat celsius.

Lalu, Dokter Jantung, dr Suko Adiarto, SpJP dan tim memasangkan stent graft pada descending aorta untuk menutup robekan, yang pada kasus ini meluas hingga descending aorta. Stent graft dimasukkan melalui pembuluh darah paha menuju descending aorta dan kemudian ditempelkan pada elephant trunk yang telah dipasang saat pembedahan.

Kemudian, Dokter Jantung, dr Dafsah Juzar, SpJP(K) dan tim memantau hemodinamik, perdarahan, fungsi nafas, kesadaran, fungsi ginjal dan fungsi tubuh lainnya, secara seksama dari menit ke menit untuk meyakinkan bahwa pasien terawasi dengan baik.

Adapun operasi ini berbeda dengan operasi jantung lain. Operasi jenis ini mempunyai derajat pengawasan intensif yang lebih kompleks, antara lain adanya perubahan klinis yang sering kali tidak berhubungan dengan fungsi organ yang terlibat, melainkan disebabkan oleh manuver atau strategi operasi yang dikerjakan sebelumnya. Sehingga perlu adanya komunikasi intensif antara tim ICU dan dokter bedah. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button