Naik 364 Persen, PT TIMAH Bukukan Laba Bersih Rp1,19 Triliun di 2024

INDOPOSCO.ID – PT TIMAH Tbk mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir dan telah diaudit per 31 Desember 2024.
Sepanjang tahun 2024, harga logam timah global bergerak fluktuatif di tengah ketidakpastian ekonomi makro dan perkembangan pasokan yang terus mendominasi prospek pasar.
Namun demikian, Perseroan mencatat produksi bijih timah 19.437 ton Sn pada akhir 2024 atau naik 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 14.855 ton Sn. Hal itu disebabkan adanya peningkatan jumlah unit tambang darat, produktivitas objek tambang laut dan optimalisasi arah penggalian dengan melakukan bor pandu pada blok rencana kerja.
Sedangkan produksi logam timah naik 23 persen menjadi 18.915 metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 15.340 metrik ton. Untuk penjualan logam timah naik 22 persen menjadi 17.507 ton dibandingkan tahun sebelumnya 14.385 ton.
Kemudian untuk harga jual rata-rata logam timah sebesar USD31.181 per metrik ton, naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya USD26.583 per metrik ton.
Sedangkan penjualan logam timah domestik di 2024 sebesar 12 persen dan ekspor logam timah 88 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Korea Selatan 19 persen, Singapura 18 persen, Jepang 15 persen, Belanda 12 persen, India 10 persen, dan Tiongkok 7 persen.
Terhadap hal ini, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp10,86 triliun, meningkat 29,37 persen di tahun 2024 dari tahun 2023 yang hanya Rp8,39 triliun. Beban pokok pendapatan Perseroan naik 1,26 persen dari Rp7,93 triliun di tahun 2023 menjadi Rp8,03 triliun di tahun 2024.
Di sini, Perseroan juga membukukan laba usaha Rp1,76 triliun dengan pencapaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) Rp2,71 triliun atau 396 persen dari tahun 2023. Nilai aset Perseroan pada akhir tahun 2024 turun 0,42 persen menjadi Rp12,80 triliun dari Rp12,85 triliun pada akhir 2023.
Sedangkan posisi liabilitas Perseroan sebesar Rp5,35 triliun, turun 19,08 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun. Ini disebabkan pelunasan pinjaman bank jangka pendek, obligasi dan pembelian kembali (buyback) medium term notes (MTN).
Posisi ekuitas sebesar Rp7,45 triliun mengalami kenaikan 19,35 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang hanya Rp6,24 triliun.
“Di tengah kondisi ekonomi makro dan pasokan logam timah global yang kurang mendukung,” ,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/4/2025).
Di sini, Perseroan berhasil mencapai kinerja yang cemerlang pada tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun atau naik 364 persen dibandingkan pencapaian kinerja pada tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih Rp449,67 miliar dengan optimalisasi kinerja produksi, pemasaran dan keuangan dalam hal menurunkan interest bearing debt dan efisiensi.
Kinerja keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting, di antaranya Quick Ratio 73,2 persen, Current Ratio 222,0 persen, Debt to Asset Ratio 41,8 persen dan Debt to Equity Ratio 71,8 persen.
Perseroan memastikan keberlanjutan aktivitas pertambangan timah dan operasional usaha dengan melaksanakan kegiatan eksplorasi, baik di darat maupun di laut untuk menemukan sumber daya dan cadangan mineral timah. Pada tahun 2024 Perseroan mencatat sumber daya timah sebesar 807.234 ton dan cadangan timah 312.506 ton.
Perseroan siap menghadapi tantangan ke depan dengan melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Perseroan, di antaranya optimalisasi dan peningkatan produksi bijih timah, perbaikan tata kelola kerja sama kemitraan dan kerja sama penambangan darat dan laut. (rmn)