Ekonomi

Prabowo Nyatakan Ekonomi Pancasila yang Dianut Indonesia yang Terbaik

INDOPOSCO.ID – Presiden Prabowo Subianto berbicara tentang konsep ekonomi yang diterapkan Indonesia. Pemerintah bukan sekadar menjadi regulator, melainkan harus bertanggung jawab atas jalannya perekonomian di tengah masyarakat.

“Pemerintah harus jadi pengayom rakyat, pemerintah harus jadi pemimpin, pemerintah harus jadi pelopor, pemerintah harus jadi pengelola, pemerintah harus me-manage ekonomi, pemerintah harus menjaga segala kekayaan bangsa Indonesia,” kata Prabowo dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2024 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Ia menyatakan, pemahaman ekonomi yang dijalankan saat ini ialah ekonomi Pancasila. Konsep tersebut merupakan buah pikir dari pendiri bangsa yang menggabungkan dengan ilmu ekonomi global.

“Ekonomi Pancasila itu adalah penggabungan antara yang terbaik dari pemahaman pasar bebas, kapitalisme, yang terbaik dari ekonomi yang direncanakan planned economy, itu Pancasila. Antara pasar bebas, dan antara ekonomi yang direncanakan,” ujar Prabowo.

Pendiri bangsa Indonesia menganut paham bahwa perekonomian disusun atas dasar asas kekeluargaan. Presiden pertama Indonesia Soekarno membuat rencana pembangunan semesta selama 8 tahun. Presiden kedua Indonesia Soeharto, melanjutkan dengan rencana pembangunan 5 tahun.

“Bahwa kita berdiri di gedung ini, Gedung Bappenas, ini mengingatkan kita bahwa ekonomi kita harus kita berpegang teguh, ekonomi kita,” ucap Prabowo.

“Ekonomi Pancasila, yang berasas kekeluargaan. Bahwa kita masih teguh, masih berpegang bahwa pembangunan harus direncanakan, kita mengerti,” tambahnya.

Ia sempat menyinggung, paham yang sangat kuat di negara-negara barat tadinya, yaitu yang berpendapat bahwa suatu pembangunan ekonomi tidak perlu direncanakan. Namun, ditegaskannya Indonesia tak menggunakan pemahaman tersebut.

“Bahkan tidak boleh direncanakan mereka menganut pemikiran yang disebut neoliberal sekarang, bahwa yang mendorong ekonomi adalah pasar, pemerintah itu hanya sebagai regulator, hanya sebagai wasit,” imbuh Ketua Umum Gerindra itu.

“Pemerintah bukan hanya wasit, pemerintah bertanggung jawab, pemerintah dipilih oleh rakyat” sambungnya. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button