Ekonomi

2024 ASEAN-ROK Financial Cooperation Forum Dorong Peran Badan Usaha Keuangan dan Perbankan dalam Ekosistem Keuangan Berkelanjutan

INDOPOSCO.ID – Di bawah naungan Mission of The Republic of Korea to ASEAN, ASEAN-Republic Of Korea Financial Cooperation Center mengadakan “2024 ASEAN-ROK Financial Cooperation Forum” dengan tema “Peran Badan Usaha Keuangan dan Perbankan sebagai Sarana Promosi Pembangunan Berkelanjutan di ASEAN, Khususnya dalam Memfasilitasi Pertumbuhan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Financing)”, di Jakarta, pada Kamis-Jumat (4-5/6/2024).

Sekitar 300 orang dari pemangku kepentingan sipil-politik turut hadir dalam forum ini, mulai dari Pejabat Pemerintah ASEAN, Bank Dunia (World Bank), Asian Development Bank (ADB), dan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office.

Duta Besar Mission of The Republic of Korea to ASEAN, Lee Jang-keun mengatakan, dalam forum ini, kami menghadirkan para ahli di bidangnya masing-masing. Mereka dikumpulkan dalam satu tempat untuk memastikan berjalannya pembangunan ekosistem keuangan berkelanjutan (sustainable financing) di ASEAN.

“Mereka akan berdiskusi mengenai peran badan usaha keuangan dan perbankan dalam praktik ini,” kata dia dalam sambutannya.

Lee Jang-keun menyatakan, kemitraan Korea-ASEAN, yang telah dibangun di berbagai sektor lain selama bertahun-tahun, juga harus diperkuat dan dipraktikkan di sektor keuangan,

Forum ini melibatkan para ahli dari berbagai bidang, termasuk organisasi internasional, perusahaan keuangan swasta, lembaga penelitian, dan sektor pemerintahan. Mereka memberikan informasi terkait peran dan tindakan dari perusahaan finansial untuk pembangunan keuangan berkelanjutan (sustainable financing) di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara secara rinci dan juga mengkaji terkait kendala teknis yang dihadapi.

Sesi diskusi panel hari pertama mendiskusikan tentang berbagai kasus dan pendekatan dukungan keuangan dari masing-masing negara dan lembaga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Diskusi ini dipimpin oleh moderator Najwa Abu Bakar, Programme Director dari Sustainable Finance Institute Asia.

Advisor dari Asian Development Bank (ADB) Satoru Yamadera mengatakan, meskipun pasar obligasi keuangan berkelanjutan berkembang sangat pesat di ASEAN, namun masih didominasi oleh sektor publik, sedangkan praktik keuangan berkelanjutan di sektor swasta, terutama di sektor perbankan swasta masih terbatas.

“Meskipun pasar obligasi keuangan berkelanjutan berkembang sangat pesat di ASEAN, namun masih didominasi oleh sektor publik, sedangkan praktik keuangan berkelanjutan di sektor swasta, terutama di sektor perbankan swasta masih terbatas,” ujar Satoru dalam pidato utamanya di hari pertama.

Sementara Direktur Regional Asia dari Global Green Growth Institute (GGGI) Dr. Achala Abeysinghe mengatakan, proyek ini bisa menjadi tonggak sejarah pembangunan berkelanjutan dan promosi perlindungan lingkungan di kawasan ASEAN

“Proyek ini bisa menjadi tonggak sejarah pembangunan berkelanjutan dan promosi perlindungan lingkungan di kawasan ASEAN,” tuturnya, saat menjelaskan tentang “ASEAN Green Map Project” yang menggambarkan proyek ramah lingkungan di kawasan ASEAN dan kegiatan di sektor keuangan untuk mendukungnya. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button