Ekonomi

Rupiah Kian Merosot, DPR Sebut Perlu Diagnosa Tepat di Raker Gubernur BI

INDOPOSCO.ID – Nilai mata uang Rupiah makin melemah hingga menuju level Rp16.450 per dollar Amerika atau USD. Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kebijakan Bank Indonesia dalam mengelola nilai tukar mata uang nasional. Ia lantas menganalogikannya dengan diagnosa dan pengobatan yang dilakukan dalam dunia kesehatan.

“Kita khawatir, jangan misalkan Bank Indonesia ini salah mendiagnosa. Kalau saya ibaratkan dalam situasi hari ini, karena dengan salah diagnosa tentu akan melahirkan obat yang salah. Intervensi pasar itu selalu sifatnya sesaat dan kita paham betul bahwa kita memiliki cadangan devisa yang sangat terbatas,” kata Najib dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Gubernur Bank Indonesia di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional ini mendorong agar Bank Indonesia mengembangkan formulasi kebijakan yang tidak hanya efektif dalam jangka pendek, tetapi juga memiliki daya tahan dan cakupan yang luas. Menurutnya, Bank Indonesia perlu memiliki strategi yang lebih berkelanjutan dan resisten terhadap tekanan eksternal maupun masalah internal, mirip dengan konsep imunisasi yang memberikan kekebalan dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Pada kesempatan tersebut, Najib dengan gamblang meminta Bank Indonesia untuk mempertajam diagnosis penyebab terjadinya penguatan Dolar AS terhadap Rupiah. Hal ini lantaran menurutnya, Bank Indonesia kerap mengemukakan hal yang sama saat membahas fluktuasi nilai rupiah.

“Karena kan setiap kali kita melakukan pembahasan tentang ini yang disampaikan selalu itu-itu saja tentang situasi geopolitik, tentang hal-hal yang sama tapi masa 5 tahun kita berjalan seperti ini terus?” tanya anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) tersebut.

1 2Laman berikutnya
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button