Emas Melonjak karena USD Melemah Setelah BoJ Ubah Kebijakan

INDOPOSCO.ID – Harga emas meningkat tajam pada akhir perdagangan Selasa (20/12) atau Rabu (21/12) pagi WIB, berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya dan kembali berada di atas level psikologis USD1.800, karena greenback melemah setelah bank sentral Jepang (BoJ) secara tak terduga mengubah kebijakan moneternya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD27,70 atau 1,54 persen menjadi ditutup pada USD1.825,40 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.832,40 dan terendah di USD1.793,70.
USD melemah pada perdagangan Selasa (20/12), di tengah penguatan yen Jepang dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,69 persen menjadi 104,0110.
BoJ mengumumkan pada Selasa (20/12) mereka akan melonggarkan kebijakan pengendalian ketat imbal hasil obligasi pemerintah, membuat yen Jepang melonjak terhadap USD, demikian dikutip dari Antara, Rabu (21/12).
Baca Juga: Wow, Harga Emas Anjlok 30,90 Dolar
Bank sentral mengatakan akan meninjau kebijakan kontrol kurva imbal hasil dan memperluas rentang perdagangan untuk imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun dalam perubahan yang tidak terduga.
Pada jumpa pers pasca-pengumuman, Gubernur BoJ Kuroda berusaha menekankan perubahan itu “bukan kenaikan suku bunga,” tetapi untuk meningkatkan fungsi pasar obligasi. Dia menegaskan kembali terlalu dini untuk membahas jalan keluar dari stimulus.
Investor juga khawatir tentang potensi resesi ekonomi AS
Sementara itu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan Selasa (20/12) pembangunan rumah baru AS turun 0,5 persen disesuaikan secara musiman pada November menjadi 1,43 juta. Namun, izin bangunan untuk rumah baru anjlok 11,2 persen menjadi 1,34 juta pada November.
Investor sekarang menunggu data inflasi utama AS yang akan keluar pada Jumat (23/12) untuk petunjuk kebijakan moneter Fed lebih lanjut.
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik USD1,072 atau 4,62 persen, menjadi ditutup pada USD24,271 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari terangkat USD25,30 atau 2,56 persen, menjadi menetap pada USD1.013 per ounce. (mg1)