Ekonomi

Ekonom: Belanja Pemerintah Masih Dibutuhkan Meski Ada Pelonggaran PPKM

INDOPOSCO.ID – Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai belanja pemerintah masih dibutuhkan sampai akhir 2022, meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jabodetabek serta 15 kabupaten atau kota lain sudah turun ke level 3.

“Pelonggaran bukan berarti ekonomi langsung normal yang berarti, support, belanja pemerintah masih konsisten dibutuhkan setidaknya hingga akhir 2022,” tutur Bhima seperti dikutip Antara, Selasa (24/8/2021).

Pelonggaran PPKM dari level 4 ke 3 akan memperbaiki konsumsi rumah tangga, namun secara terbatas. Konsumsi diperkirakan belum bisa kembali tinggi seperti pada kuartal II-2021 sebelum pengetatan PPKM.

Pasalnya, meskipun pusat belanja mulai diizinkan untuk dikunjungi, daya beli kelas menengah belum mendukung belanja yang tinggi. Di samping itu, kapasitas kerja di kantor masih dibatasi maksimal sampai 25 persen untuk sektor non esensial.

“Artinya beberapa pekerja masih berada di rumah. Sementara itu pengunjung mal kan juga pekerja perkantoran, jadi satu sektor dilonggarkan tetapi sektor lain masih dibatasi belum akan berpengaruh banyak,” imbuh Bhima.

Bhima juga menyarankan pemerintah untuk terus meningkatkan penyaluran belanja untuk perlindungan sosial serta bantuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di samping itu, dia juga mengusulkan kepada pemerintah untuk tetap memprioritaskan vaksinasi pekerja sektor esensial.

“Jangan sampai kembali terjadi lonjakan kasus kemudian yang disalahkan sektor industri manufaktur, karena ada klaster pabrik. Prokes tetap dijaga serta dari pihak pengusaha wajib transparan apabila ditemukan kasus baru di lingkungan kerja sehingga penanganan lebih cepat,” imbuhnya.

Dia memperkirakan perkembangan ekonomi kuartal III-2021, meski diperkirakan masih positif, tidak akan menyentuh angka 7 persen. Bhima memperkirakan perkembangan ekonomi kuartal III-2021 berada pada kisaran 2 persen year on year. “Bulan September tidak ada event besar yang bisa memicu kenaikan mobilitas masyarakat,” ucapnya.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun juga akan dipengaruhi oleh penanganan pandemi Covid-19 pada kuartal IV-2021 yang akan datang. jika kasus Covid-19 sudah turun serta aktivitas perekonomian kembali berjalan, perekonomian dapat tumbuh tinggi didorong oleh belanja untuk natal serta tahun baru.

Sementara itu, ekspor cenderung belum bisa banyak diharapkan. dia memperkirakan ekspor akan lebih rendah karena negara tujuan sedang berfokus menangani versi Delta sehingga berpengaruh terhadap laju konsumsi maupun permintaan bahan baku industri. (mg2/wib)

Back to top button