Ekonomi

Program Customs Visit Customers Cari Potensi Ekspor di Daerah

INDOPOSCO.ID – Bea Cukai mengadakan program Customs Visit Customers (CVC) sebagai sarana untuk membantu para pelaku usaha memahami ketentuan dan seluk beluk kegiatan ekspor. Kegiatan ini justru tidak hanya dilakukan di kota besar, melainkan di daerah-daerah yang memiliki potensi ekspor namun masih belum optimal pendayagunaannya.

Bea Cukai Babo mengunjungi salah satu pengusaha komoditas Pala di Distrik Wagom, Kabupaten Fakfak. “Bea Cukai Babo sebagai trade facilitator memberikan penyuluhan dan asistensi kepada pengusaha Pala di Kabupaten Fakfak supaya dapat menjadi stimulus dalam penggalian potensi ekspor buah Pala,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Babo, Irwan dalam keterangannya, Senin (25/1/2021).

Pala Babo (Myristica argantea Warb) atau biasa juga disebut Pala Negeri, merupakan tanaman asli Indonesia, yang berasal dari dari Papua. Buah Pala yang notabene merupakan komoditas utama masyarakat Kabupaten Fakfak ini memiliki banyak manfaat, baik itu bagi kesehatan maupun digunakan sebagai kebutuhan rumah tangga.

Biji Buah Pala dapat digunakan sebagai rempah-rempah, bumbu masak, pengharum kosmetik, minyak pala, bahan pengawet, bahan urut badan dan lainnya, Bunganya dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, dan Buah Pala diolah untuk menjadi produk turunan seperti sirup, manisan, dan lainnya.

Masih dalam rangka kegiatan CVC, Bea Cukai Babo juga mengunjungi PT Salam Pacific Indonesia Lines pada Selasa (19/01). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka berkoordinasi terkait kesiapan dukungan fasilitas perusahaan pelayaran demi kelancaran realisasi ekspor perdana dari Kabupaten Fakfak.

PT. SPIL menyatakan antusiasmenya menyambut rencana kegiatan ekspor perdana dari Kabupaten Fakfak. Lewat perusahaan tersebut, telah dikonfirmasi bahwa trayek dan jalur untuk ekspor dari Kabupaten Fakfak telah tersedia.

Selama ada permintaan PT. SPIL siap memberikan dukungan fasilitas armada dan kontainer ekspor. Bea Cukai Babo sinambung melaksanakan sinergi dengan seluruh pihak terkait untuk mendukung realisasi kegiatan ekspor perdana komoditas lokal dari Kabupaten Fakfak.

Di Sulawesi Utara, Bea Cukai Bitung juga memberikan asistensi kepada PT Cavron Global yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi briket barbekyu menggunakan batok kelapa, cangkang kemiri, dan produk sisa lainnya.

Program CVC tersebut disambut baik oleh PT Cavron Global. Dalam kesempatan tersebut, Robert Muntu, Manajer Inventori PT Cavron Global menyatakan bahwa produknya sudah dipasarkan ke beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat.

“Briket hasil produksi kami 100 persen diekspor. Kami belum melayani untuk pasar lokal, karena untuk ekspor saja sudah kewalahan,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, Cavron Global dapat menghasilkan 400 ton briket dalam satu minggu.

Kepala Kantor Bea Cukai Bitung, Agung Riandar Kurnianto menyampaikan mengenai upaya Bea Cukai Bitung untuk menginisiasi ekspor langsung (Direct Call) dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung serta fasilitas kepabeanan yang dapat dimanfaatkan oleh PT Cavron Global.

“Bea Cukai siap mendukung dan mengasistensi apabila PT Cavron Global berminat untuk menggunakan salah satu fasilitas kepabeanan yang ada. Harapannya, kapasitas produksi dapat bertambah dan ekspornya juga meningkat sehingga dapat membantu dalam mewujudkan direct call dari Bitung,” tegas Agung.

Bea Cukai Bitung juga aktif bersinergi dengan instansi pemerintahan lainnya untuk mendorong kegiatan ekspor impor. Pada Jumat (22/1/2021), Bea Cukai Bitung menghadiri undangan Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Bitung (KEK Bitung) untuk membahas kegiatan importasi barang/mesin oleh PT Futai Sulawesi Utara.

Dalam kesempatan tersebut disepakati bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PT. Futai Sulawesi Utara akan didukung dan difasilitasi untuk mempercepat proses impor dan realisasi investasi. Untuk dapat merealisasikannya, Futai Sulawesi Utara juga diminta agar dapat melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan agar dapat memperoleh fasilitas yang akan didapat di KEK Bitung.

“Kami dari Bea Cukai Bitung selalu siap untuk mendukung dan memfasilitasi proses pemasukan barang sesuai dengan aturan PMK 237 Tahun 2020 karena hal ini mendukung upaya kami dalam optimalisasi direct call dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung. Dihimbau juga agar tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun kepada seluruh pegawai karena seluruh layanan kami adalah free of charge,” ujar Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama di Bea Cukai Bitung, Abdul Djalil. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button