Disway

ICCWA Tempayan

Oleh: Dahlan Iskan

INDOPOSCO.ID – Ada istilah Balok di Perth, Australia Barat. Saya baru dengar Selasa lalu –di forum Indonesian Chamber of Commerce Western Australia (ICCWA).

“Balok itu Bali Lombok,” ujar Indah Melindasari. Ayah-ibunyi Bali-Lombok. Sampai SMA masih di Mataram: SMAN 1.

Berita Terkait

Kini Indah jadi konsultan hukum yang sukses di Perth. Utamanya di masalah imigrasi –mirip Lia Sundah, istri pencipta lagu Lilin Lilin Kecil, di New York.

Orang seperti Indah bisa maju karena keadaan. “Waktu tiba di Perth 26 tahun lalu bahasa Inggris pun masih belepotan,” ujarnyi. Kini Indah bisa jadi salah satu sponsor pertemuan di resto Indonesia di Perth, Tempayan Bay.

Ketika Indah tiba di Perth, terjadilah krisis moneter 1998. Dia telanjur diterima di kampus kakaknyi: Curtin University. Ayah Indah kontraktor. Bisnis macet. Pilihan kakak-adik itu hanya dua: pulang ke Lombok atau kuliah sambil kerja.

Mereka pilih sambil kerja. Indah ambil jurusan komunikasi dan pariwisata. Setelah lulus pulang ke Lombok. Bekerja di perusahaan bapaknyi. Termasuk mendirikan TV lokal: TV-9.

Setelah balik lagi ke Perth, Indah kuliah hukum. Juga di Curtin. Jadilah Indah pengacara di Perth. Sukses.

Sponsor satunya lagi Ivana Wibisono. Asli Surabaya. Westindo Group. Bisnis di bidang jasa akuntansi.

“Ni hao,” sapa saya sambil menyalami Ivana.

Dia ampun-ampun. Tidak mau diajak bicara Mandarin. Tidak bisa sama sekali. Pun Agata Dharma, presiden ICCWA. Agata lahir Jakarta. Umur 10 dibawa ke Perth.

Agata masih sangat lancar berbahasa Indonesia. Ngomongnya masih secepat mesin. Dia masih bisa jadi MC di pertandingan sepak bola Western Australia All-Star vs Persebaya. Di lapangan. Dengan suara lantang: Salam satu nyali! Berkali-kali.

Agata adalah CEO perusahaan asal Jerman, Baumart Holding. Di investment house-nya.

Dari separo suku Tionghoa yang hadir di forum ICCWA hanya satu wanita yang fasih Mandarin. Muda. Cantik. Ternyata lulusan SMA Xin Zhong, Surabaya. Namanya: Serafia.

Anda sudah tahu: sebelum tahun 1960 banyak sekolah Tionghoa. Di banyak kota. Salah satunya Xin Zhong di Surabaya. Sekolah seperti itu dilarang di pertengahan 1960. Semua tutup.

Setelah reformasi 1998, para alumni Xin Zhong mendirikan Xin Zhong yang baru. Maju sekali. Sampai hari ini.

Di forum ICCWA ini saya juga bertemu idola cucu cucu saya:  Cimory. Tepatnya pemilik Cimory. Anda sudah tahu namanya: Bambang Sutantio. Ia pembicara di ICCWA tahun lalu. Ia duduk di sebelah saya.

Saya pun bertanya: apa arti Cimory. Ternyata itu singkatan: Cisarua Mountain Dairy. Susu dari pegunungan Cisarua, Puncak, Bogor.

Di Cisarua ada koperasi susu: Giri Tani. Koperasi Unit Desa. Tahun 2006 Bambang ke Cisarua. Kualitas susu di sana perlu ditingkatkan.

Bambang adalah ahlinya. Ia kuliah di Jerman. Di Berlin. SMA-nya di Karang Turi, Semarang. Di Jerman Bambang mendalami ilmu teknologi pangan. Khususnya susu.

Maka untuk membantu menaikkan nilai susu peternak di Cisarua, Bambang membuat yogurt. Ia turunkan kadar Ph susu di situ. Lahirlah Cimory.

Kini Cimory sudah bekerja sama dengan 200 koperasi susu di seluruh Indonesia. Sudah 10 pabrik Cimory ia bangun. Yang di Tretes, Jatim, itu nomor empat.

Tentu mereka minta saya bercerita tentang kondisi dalam negeri Indonesia. Khususnya soal Danantara. Saya tahu: opini publik kurang positif pada Danantara. Tapi saya tidak akan menjadi kompor yang bisa memanaskan suasana.

Tapi saya juga bukan humas Danantara. Maka saya ceritakan saja dua sisi positif dan negatifnya. Mereka mungkin kecewa: lebih banyak positifnya –tentu kalau dibanding masih berstatus di bawah kementerian BUMN.

Mereka akhirnya sepakat: lebih baik Danantara diperiksa oleh akuntan publik daripada BPK. Kesan publik selama ini: dengan tidak lagi diperiksa BPK, Danantara seperti lebih bebas melakukan korupsi. Padahal diperiksa siapa pun sama saja. Bahkan orang seperti Ahok pernah sewot berat kepada BPK.

Saya kewalahan ketika memasuki sesi tanya jawab. Begitu banyak pertanyaan. Termasuk soal pribadi: mengapa perkawinan saya dengan si Galuh Banjar bisa bertahan 50 tahun –bulan depan.

“Yang hebat istri saya,” jawab suaminyi.

Lalu saya ceritakan blak-blakan pasang surutnya. Kalau sampai ada yang merekam dan mem-posting-nya di medsos pasti heboh. Tidak ada yang saya tutupi –kecuali di tulisan ini.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan 10 Juli 2025: Bonek Bonita

MZ ARIFIN UMAR ZAIN

BONEK SPERMA.

Dari ratusan ribu sperma bapak kita, ada 1 yg paling bonek, ngebut terus entah kemana, tertarik melaju ke bonita sel telur  simak kita.

Sel telur bonek me-lambai2 menyambut mesra.

Kedua bonek lain jenis, ketemu, bersatu, berproses, jadi segumpal daging, berkembang, bertumbuh, bergerak, beroleh nyawa, jantung berdetak, jadi bayi bonek, nerobos perut simak, keluar jadi bayi bonek, nangis.

Bayi, balita, remaja, pemuda, dewasa, lansia, menuju quburan.

Riwayat bonek sperma, bonita sel telur kita semua.

Suharno Maridi

Sy sangat menggemari sepakbola. Tp sy harus minta maaf kepada Bonek, Bobotoh, Jakmania, Aremania atau kelompok suporter yg lain. Sy berhenti menggemari Liga sepakbola Indonesia sejak para kelompok suporter itu selalu ngamuk saat tim nya kalah. Di Bandung dulu pertandingan home Persib selalu diselenggarakan di stadion Siliwangi. Saat kalah toko2 di sekitar stadion bahkan hingga alun2 kota Bandung tutup. Mereka menghindari penjarahan. Kota Bandung praktis jd kota mati. Kegembiraan di dlm stadion menjadi nestapa diluar stadion. Sudah gitu permusuhan antar supporter tak henti2nya. Bahkan sering memakan korban jiwa. Suporter kelihatan sama sekali tak peduli bahkan ketika klub kesayangannya mendapat sangsi. Sy tak percaya para suporter itu penggemar sepakbola. Para suporter itu lebih sebagai tukang rusuh. Pencinta olahraga mestinya orang yg sportif. Tentu tidak semua suporter berperilaku buruk, namun suporter yg berperilaku buruk itu merusak citra klub sepakbola yg didukungnya

CHomi

Duluan mana “salam satu nyali!” dengan “salam satu jiwa!” Siapa nih yang tiru2.

Kujang Amburadul

Di kalangan sopir ada juga istilah “salam satu aspal”.

Mungkin para pemabuk mau bikin juga “salam satu botol”.

Achmad Faisol

mungkinkah tret tet tet itu dari tret tan dhibik…? he he he…

Jo Neca

Salam satu bahasa

Satu bangsa

Satu negeri

INDONESIA

Er Gham 2

Tidak ada lagi tontonan duel antara dua gladiator di stadion. Semacam di Colloseum, zaman Romawi. Sebagai gantinya adalah tontonan duel olah raga. Bisa tinju atau beladiri lain. Atau juga berupa satu tim yang terdiri dari beberapa orang melawan tim lain. Bisa juga adu hewan, seperti sabung ayam. Manusia butuh hiburan. Butuh tontonan.

Herry Isnurdono

Waniiiii……..ayo Abah DI jangan pulang ke Indonesia, Surabaya. Dari Perth cari tiket ke USA atau China. Mumpung Abah DI belum dicekal Polda Jatim. Umur sudah 74 th., waktunya senang2. Ayo jalan2 lagi ke Negeri Tirai Bambu atau Paman Sam. Sudah kaya, banyak duit. Sayang harus buang uang utk Pengacara. Bolak balik ke Penyidik. Ikut sidang. Apalagi di penjara. Saatnya kabur…….bukan lari dari hukum. Sayang umur. Sayang pikiran. Biar tidak stress. Biar tidak capek dan sengsara di penjara. Mampir ke Korea. Oplas. Dulu ganti hati. Sekarang ganti wajah. Di luar negeri banyak teman. Atau tidak perlu singgah ke teman di LN. Ayo keliling dunia lagi. Mumpung masih ada umur. Dari pada balik ke Indonesia. Banyak kasus yg harus diselesaikan. Baik perdata maupun pidana. Panjang prosesnya. Saatnya berkelana lagi. Tinggalkan para perusuh. Biar mereka berdoa dan bersatu membentuk solidaritas perusuh utk DI. Saatnya kaburrrr……..waniiiiii……..

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

DOKTER TAPI BONEK..!

Tiga kali ku dioperasi,/

Semua sukses, tanpa rekonstruksi./

Dokternya tenang, tangannya jitu,/

Eh lha kok ternyata Bonek sejati itu!/

Namanya: dr. Satrya Husada,/

Prakteknya di RS Husada Utama./

Dari nama sudah terasa makna,/

“Husada” artinya: kesehatan yang utama./

Bukan dokter kaleng-kaleng,/

Ortu dokter, kakek dokter./

Ilmu medis turun-temurun,/

Tapi hatinya tetap Bajol Ijo turun gunung!/

Bersama Pak Dahlan terbang ke Australia,/

Bawa semangat, bukan wisata./

Menemani tim, bukan sekadar profesi,/

Tapi panggilan hati, penuh dedikasi./

Keren tenan, dokter satu ini,/

Jaga pemain, dukung sampai mati./

Semoga Bajol Ijo tak pernah cedera,/

Karena ada Bonek… yang pegang stetoskop pula!/

Surabaya boleh bangga sepenuh hati,/

Bonek bisa jadi apapun—termasuk ahli medis sejati!/

Salam satu nyali./

WANI…!!/

Dokter pun tahu: cinta Persebaya tak bisa dioperasi!/

###

Salam hormat pak Dokter..

Salam hangat juga..

djokoLodang

-o–

CARA-PANDANG

Seorang anak laki-laki tunanetra duduk di tangga sebuah gedung dengan nampan pandan di dekat kakinya. Terdapat sebuah tanda yang bertuliskan:

“Saya buta … tolong bantu.”

Hanya ada dua lembar uang di dalam nampan itu. Seorang pria berjalan lewat. Ia mengambil beberapa lembar uang dari sakunya dan memasukkannya ke dalam topi. Kemudian mengambil tanda itu, membaliknya, dan menulis beberapa kata. Ia meletakkan kembali tanda itu sehingga setiap orang yang lewat dapat melihat dengan jelas kata-kata baru itu.

Tak lama kemudian nampan itu mulai terisi. Lebih banyak lagi orang memberikan uang.

Sore harinya pria itu datang kembali. Anak laki-laki itu mengenali bunyi jejak kakinya dan bertanya, “Apakah Tuan yang mengubah tanda saya tadi pagi? Apa yang Anda tulis?”

Pria itu berkata, “Tulisan saya sama maknanya dengan yang tertulis sebelumnya, tetapi dengan cara-pandang berbeda. ”

“Hari yang indah; namun saya tak dapat melihatnya.”

*) Orang yang membacanya aakan tersentuh hatinya.

Pertama, timbul rasa syukur bahwa mereka masih dapat maelihat.

Dari rasa syukur itu, terbitlah niat membantu si anak kecil buta.

–koJo.-

djokoLodang

-o–

SUGAR BONEK

… Lalu ada yang satu ini: Tik-toker terkemuka Surabaya. Namanya Anda sudah tahu: Andy Sugar. Tionghoa. Sugar, Bonek kelas berat. …

*) Jadi ingat lagu The Archies “Sugar, Sugar…”

Sugar, oh, honey, honey,…

You are my Candy Girl,

and you got me wanting you,

Honey, oh, sugar, sugar,…

You are my Candy Girl,

and you got me wanting you.

ref:

I just can’t believe the loveliness of loving you

I just can’ believe it’s true.

Sayirnya bisa diubah sedikit.

*) Sugar, oh, Bonek, Bonek.

you are my goalie team.

and you got me loving you.

Bonek, oh, sugar, sugar,,,,

you are my Goalie Team,

and you got me loving you…

Wani!!!

–koJo.-

FP. KUSUMO

Stadion terindah didunia : Tambaksari.

Begitupun menurut saya. Dan sama juga. Terindah di hati.

Masih ingat pertama kali ke Tambaksari. Masih kecil kala iti. Diajak (alm) bapak. Saya yang dari Madiun, melihat megahnya stadion itu saja sudah tercengang. Ketenggengen.

Ada satu yang membekas tak terlupakan. Saat berjalan dari lorong setelah pemeriksaan tiket. Lorong itu gelap dan bau pesing. Naik keatas sampai akhirnya muncul pemandangan menakjubkan. Lapangan bola yang begitu bagusnya. Terang benderang. Saya sampai menangis melihat itu.

Sampai akhirnya saat kuliah di Surabaya, aktifitas Mbonek jadi hal biasa. Biasa tapi banyak cerita. Jalan kaki dari Semolowaru sampai Terminal Bratang. Naik bemo turun Kristus Raja. Uang pas-pasan. Bisa beli Lumpia sudah Alhamdulillah.

Pernah juga balas dendam. Waktu sudah kerja dan punya uang. Mbonek ke Tambaksari naik taksi. Ada asongan apa saja dibeli. Dendam yang tuntas.

Tapi ada satu hal yang paling berarti. Tidak pernah sekalipun nonton Persebaya tanpa tiket. Se-kere-kerenya, harus beli tiket. Itu yang sekarang ini diistilahkan Pak Azrul sebagai Fan Equity.

Salam satu nyali.

Wani

Lagarenze 1301

Santai Sejenak.

Pria tua itu bonek forever. Apalagi kalau klub kesayangannya, Liverpool, bertanding. Sampai lupa waktu. Sampai lupa istri.

Pria itu tak melewatkan satu pertandingan pun, meski tayangan live di TV berlangsung dini hari.

Ia begitu menikmati hidup: ngumpul di kafe bersama para Liverpudlian sejak tengah malam hingga menjelang subuh.

Suatu waktu, saat pria itu sudah standby di kafe sekitar pukul 00.00 WIB, ia menerima pesan WA dari istrinya.

Ya, dari istri yang sudah di titik puncak kemarahan, setelah sekian lama tidak ada yang memeluk dan menghangatkan tubuhnya.

“Ambil keputusan sekarang. Pilih aku atau sepakbola!!”

Pria itu membalas pesan istrinya: “Tentu saja aku pilih kamu, sayang.”

Itu pukul 04.00.

Tivibox

Yang usianya sebaya saya, mungkin masih ingat 3 pemain Persebaya ini.  Flasback ke akhir tahun 70 an sampai 80 an.

Ada I Wayan Diana. Kalau tidak salah dulu posisinya pemain belakang, bek atau gelandang bertahan saya lupa. Dia salah satu pemain penting di Persebaya.

Kemudian, Rae Bawa. Lengkapnya, Anak Agung Rae Bawa. Posisinya juga pemain gelandang bertahan. Rae Bawa juga pernah juara bersama Persebaya.

Ada juga kiper Putu Yasa atau I Gusti Putu Yasa. Berkibar membawa Persebaya juara perserikatan di era 80 an. Sebagai kiper timnas Indonesia juga di Sea Games 1987.

Disamping bermain di Persebaya, ketiganya juga pernah bermain di Niac Mitra, klub Galatama yang sangat favorit dulu.

Waktu itu menonton sepakbola memang terasa sangat Indonesia sekali. Sangat bangga mendengar nama-nama lokal Indonesia. Itu karena belum ada nama nama naturalisasi seperti sekarang.

Siapa yang tak kenal Riono Asnan, Rudi Keltjes, Djoko Malis, Yongky Kastanya, Mustaqim, Yusuf Ekodono dll. Mereka semua adalah legenda.

Tivibox

Yang usianya sebaya saya, mungkin masih ingat 3 pemain Persebaya ini.  Flasback ke akhir tahun 70 an sampai 80 an.

Ada I Wayan Diana. Kalau tidak salah dulu posisinya pemain belakang, bek atau gelandang bertahan saya lupa. Dia salah satu pemain penting di Persebaya.

Kemudian, Rae Bawa. Lengkapnya, Anak Agung Rae Bawa. Posisinya juga pemain gelandang bertahan. Rae Bawa juga pernah juara bersama Persebaya.

Ada juga kiper Putu Yasa atau I Gusti Putu Yasa. Berkibar membawa Persebaya juara perserikatan di era 80 an. Sebagai kiper timnas Indonesia juga di Sea Games 1987.

Disamping bermain di Persebaya, ketiganya juga pernah bermain di Niac Mitra, klub Galatama yang sangat favorit dulu.

Waktu itu menonton sepakbola memang terasa sangat Indonesia sekali. Sangat bangga mendengar nama-nama lokal Indonesia. Itu karena belum ada nama nama naturalisasi seperti sekarang.

Siapa yang tak kenal Riono Asnan, Rudi Keltjes, Djoko Malis, Yongky Kastanya, Mustaqim, Yusuf Ekodono dll. Mereka semua adalah legenda.

Beny Arifin

Pertama nonton Persebaya di Tambaksari. Pelatihnya Sasho Kostov dari Bulgaria. Gak tepak blass, kalahan. Pecat. Baru semangat saat lagi saat diperkuat Carlos de Melo dan Jackson Thiago.

Sadewa 19

Bule : Kok sepakbola kamu nggak maju maju ?

Lokal : Yah gemana mau maju tuan, lapangan bolanya aja kadang kayak kolam, kalau pemain jatuh langsung dapat lele

Bule : Kenapa suporter kamu tetap heboh ? Gak kecewa kalau team nya kalah ?

Lokal : Kecewa ? Mana ada ? Itulah hebatnya kami tuan, kalau team kami lg dibantai 5-0, kami ikut pesta pora, bakar flare, sampai stadion berasap dan kiper lawan kena asma. Jangan lupa kami punya gol tangan paman, senjata pamungkas kami..

Bule : (keheranan) Gol tangan paman apa itu ?

Lokal: Itu lho, gol yg dicetak tanpa menyentuh bola, bahkan kadang tanpa hadir dilapangan. Tiba tiba skor langsung berubah dan semua harus tepuk tangan. 58% supporter kami suka banget sama gol macam begini..

Bule: Hmmm…pantes

Jokosp Sp

Ini hiburan bagi kami. Hiburan buat melupakan kemiskinan. Hiburan buat menghibur kekecewaan dengan para koruptor itu, kata si lokal.

Eksan Susanto

Daya tarik menjadi bonek menyebar di wilayah sekitar Surabaya..salah satunya Mojokerto. Sebagian besar Arek mojokerto saya lihat lebih senang mengenakan atribut Bonek daripada MP Mania suporter PSMP klub asal Mojokerto yang masih berlaga di Liga 4…

hanya yotup

Itu dimana pikiran bapaknya mas Azrul saat melepas anaknya ikut rombongan Bonek ke Jakarta? Lah kan masih bocah SD. Kalopun dititipkan pada seseorang, disitu kan rombongan besar. Jaman segitu pastinya gak ada HP. Komunikasi pasti susah. Lek anake ilang terus piye? Tega betul

daeng romli

Membaca salah satu komen dibawah sana, bahwa dia berhenti menggemari sepakbola krn supporter mereka yg selalu “ngamuk-ngamuk” klo timnya kalah. Semua kelompok supporter seperti bonek, bobotoh, aremania, jakmania dll. Sebenarnya yg menjadikan ramai dan serunya “bal-balan” itu ya suppoter itu, krn ia menjadi pemain ke-12 timnya. Tapi ada tapinya klo tim kalah seharusnya ojo ngrusak rumah, toko, warung apa saja yg dilewati.

Pengalaman saya ketika persebaya main di GBT, skor draw, supporter keluar di jalan raya sememi ngamuk2, akhirnya wong kampung ngamuk, bawa kayu sekenanya utk menghalau mereka. Ini memang bukan semua supporter seperti itu. Tp supporter yg ngamuk-an ini menjadikan stigma buruk supproter. Khususnya utk supproter “bonek” , sbg warga suroboyo, saya minta jadilah seperti semboyanmu ” Menang kusanjung, Kalah kudukung” Plus Ojo Ngamuk-an.

#wesngonoae

Kholifatul Isnaeni

Kisah Dahlan mengingatkan kita pada drama-drama Yunani klasik, di mana pahlawan besar yang membangun dunia dengan darah dan pengorbanan, justru dijatuhkan oleh kekuasaan yang lahir dari lupa.

Seperti Oedipus yang akhirnya dibutakan oleh kebenaran masa lalu, atau Agamemnon yang pulang dari perang dan dibunuh oleh keluarganya sendiri, tragedi tidak lahir dari kejahatan, tapi dari ironi sejarah dan nasib yang tak bisa ditawar.

– by Yusran Darmawan.

Jika ada yang tertarik membaca tulisan yang enak dibaca ini, silakan copas link-nya:

https://unhas.tv/dahlan-iskan-dan-luka-yang-tak-ditulis-sejarah/1

Lagarenze 1301

Terimakasih, Mbak Isna, sudah share link tulisan yang membuat saya terharu membacanya.

==========

“Dan barangkali, meski api itu kini tengah ditiup angin fitnah dan sengketa, kita tahu: nyala Dahlan Iskan tak akan padam semudah itu. Sebab ada ribuan orang di penjuru negeri yang pernah menerima cahayanya, baik dalam bentuk media yang tercerahkan, etos kerja yang menular, atau keberanian untuk bermimpi melampaui batas.

Namun kisah ini bukan hanya tentang Dahlan. Ini adalah cermin tentang bagaimana bangsa ini memperlakukan mereka yang pernah berkorban. Tentang bagaimana kita mudah lupa pada peluh yang tak tercatat, dan cepat menghukum atas sesuatu yang tak kita pahami sepenuhnya.

Di sinilah tragedi itu menjelma: bukan pada jatuhnya seorang tokoh, tapi pada rapuhnya ingatan kolektif kita sebagai masyarakat.

Selebihnya, biarlah waktu dan sejarah yang menilai. Sebab sebagaimana yang ditulis Sophocles dalam Antigone, “There is no pain so great as being forgotten by the country you once died for.” Tidak ada luka yang lebih pedih daripada dilupakan oleh negeri yang pernah kau bela dengan seluruh hidupmu.

Bukan cuma negeri, tapi juga perusahaan.”

Lagarenze 1301

Luar biasa. Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, hari ini 10 Juli genap berusia 100 tahun.

Dan, ia masih terlihat sehat.

Di media sosial ramai pernyataannya soal kiat hidup sehat dan panjang umur.

“Saya tidak hanya duduk atau berdiam diri di tempat yang nyaman. Saya melakukan berbagai aktivitas. Saya berjalan kaki, menunggang kuda, dan bersepeda,” katanya.

Deja Vu

Pajak Barang dan Jasa Tertentu PBJT

Per 20 Mei 2025 Pemerintah Daerah Jakarta (Bukan ibukota lagi) menyatakan 21 olahraga akan dipungut PBJT sebesar 10%

Hal ini menarik, seperti lapangan sepakbola, mini soccer dan futsal terkena PBJT ini.

Olahraga baru seperti Padel, sejenis squash dan tenis yang baru berkembang juga dikenai PBJT karena sewa lapangan dan terbatas kalangan middle up.

Uniknya lapangan golf tidak kena PBJT, namun PPN. Padahal jelas penggunanya kalangan middle up, kecuali Abah DI yang seorang Bonek (^_,^)

PBJT ini seksi jika diterapkan tidak hanya di eks daerah khusus ibukota, namun di seluruh Indonesia.

Jadi sumber untuk pemasukan negara.

Lumayan dikala diet ketat perjalanan dinas institusi pemerintah, ada sedikit usulan kenaikan anggaran :

Kementrian Hukum 100,6 M

Mahkamah Agung minta tambah anggaran 7,6 Trilyun

Mahkamah Konstitusi 130,9 M

Komisi Yudisial 277,3 M

Kementrian Pertahanan 17 trilyun

Kementrian Agama 11,1 Trilyun

KPK 1,34 Trilyun

Polri 63, 7 Trilyun

Kejaksaan agung 18,6 Trilyun

Komdigi 12,6 Trilyun

Kemensos 1,19 Trilyun

Kementrian Pertanian 44,64 trilyun

Kementrian PMK 207,2 M

Kementrian Pangan 272 M

Kementrian Kereta Cepat 200 Menko Polkam 728,8 M

Enak ngetiknya…

Sambil peras jeruk…

Bikin paspor yukk..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button