Bukhari Sukarno

INDOPOSCO.ID – SEBAGAI orang yang pernah ke Samarkand saya harus nonton teater Imam Al-Bukhari dan Sukarno ini. Sudah dipentaskan lima kali. Tiga kali di Uzbekistan, sekali di Jakarta, dan kemarin malam di Surabaya. Pementasan itu diadakan untuk menandai ”Bulan Bung Karno”. Proklamator Indonesia itu lahir di bulan Juni. Maka di Surabaya sebulan penuh ada acara mengenang presiden pertama Indonesia itu. Bung Karno, menurut buku sejarah, lahir di Surabaya.
Sebenarnya Bung Karno bukan lahir di kota Surabaya. Saat itu wilayah Surabaya mencakup Mojokerto sampai Jombang. Di Jombanglah Bung Karno lahir.
Saya sudah siap mental untuk tidak membandingkan teater ini dengan Gandriknya Butet Kartaredjasa maupun teaternya Nano Riantiarno.
Imam Al-Bukhari dan Sukarno pastilah teater dengan muatan pamflet. Apalagi penyelenggara pertunjukan ini resmi: DPP-PDI Perjuangan.
Tiga tokoh wanita partai itu hadir: Puti Guntur Soekarnoputri, Mantan Mensos dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta Wiryanti Sukamdani, ketua departemen pariwisata partai. Wiryanti memberi sambutan di akhir acara.
Pementasan teater Imam Al-Bukhari & Sukarno di Surabaya.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Panggung dibuka dengan latar belakang galaxy jagad raya. Saya paham mengapa dipilih latar belakang seperti itu: di masa lalu Samarkand dipimpin seorang amirul mukminin yang sekaligus ahli astronomi terkemuka dunia dan ahli matematika: Ulugh Begh. Ulugh Begh sendiri artinya ”Amirul Akbar”. Pemimpin besar.
Adegan teater ini dimulai dengan tiga ulama Bukhara yang tafakur di keheningan malam gulita. Tiga ulama itu dimainkan oleh aktor asli dari Uzbekistan –seluruhnya ada tujuh orang.
Adegan kedua: sidang kabinet Indonesia di tahun 1956. Presiden Sukarno membahas undangan pemimpin tertinggi Uni Soviet Nikita Khrushchev. Presiden Sukarno menolak undangan itu: masih harus fokus di persoalan dalam negeri. Undangan kedua juga ditolak. Baru di undangan ketiga Bung Karno bersedia dengan syarat: Uni Soviet harus mencari sampai ketemu, di mana makam Iman Al-Bukhari.
Pemerintahan komunis Uni Soviet akhirnya menemukan makam itu: di Bukhara. Dekat kota Samarkand. Di Uzbekistan. Saat itu Uzbekistan masuk wilayah Uni Soviet.
Rupanya Bung Karno terpengaruh oleh buku-buku agama yang dikirim ulama terkenal: A. Hasan. Bung Karno sendiri saat itu sedang dibuang Belanda di Ende, NTT. Ia banyak waktu untuk membaca. Saat ke rumah pembuangan itu lebih 10 tahun lalu saya bisa membayangkan di mana Bung Karno membaca buku-buku kiriman dari sahabatnya.
Bung Karno juga saling bersurat tentang pemikiran keagamaan dengan A. Hasan.
Hasan adalah tokoh Persis –Persatuan Islam. Kini pusatnya di Bandung. Basisnya di Tasikmalaya (Jabar) dan Bangil (Jatim). Prinsip alirannya tegas: hanya berpedoman hukum Alquran dan hadis –ucapan serta tindakan Nabi Muhammad. Ajaran agama selebihnya dianggap bid’ah –mengada-ada.
Konferensi pers sebelum pementasan teater Imam Al-Bukhari & Sukarno yang dihadiri Rano Karno, Eri Cahyadi, dan Restu Imansari (produser). Dimoderatori redaktur Harian Disway Heti Palestina Yunani.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Dalam hal itu Bung Karno rupanya seide dengan Hasan: terlalu banyak hadis lemah –tidak jelas apakah ajaran itu benar-benar pernah dilakukan dan diucapkan Nabi Muhammad atau tidak. Akibatnya, kata Bung Karno, banyak rakyat percaya takhayul –dikira sesuai dengan ajaran Islam. Dari situ terjawablah mengapa umat Islam sulit maju
Hadis yang pasti bisa dipegang kebenarannya adalah yang dihimpun oleh Imam Al-Bukhari. Juga yang dihimpun Imam Muslim. Dan beberapa lagi.
Imam Al-Bukhari sendiri bukan orang Arab. Sang Imam hidup sekitar 200 tahun setelah Nabi wafat. Imam Bukhari orang Asia Tengah. Ia tekun menelusuri sumber ajaran agama yang dipegang umat Islam saat itu. Ia pun melakukan pemilahan. Mana ajaran yang benar-benar bersumber dari Nabi Muhammad dan mana yang bukan. Lalu ia menyisihkan dan membuang ribuan ”ucapan Nabi” yang beredar di masyarakat –karena setelah ia telusuri ternyata sangat diragukannya.
Begitu terkesannya dengan Imam Bukhari sampai-sampai Bung Karno bermimpi. Dalam mimpinya itu Bung Karno bertemu Nabi Muhammad. Dalam mimpi itu Nabi bertanya: kamu akan ke mana? “Akan menemui Imam Bukhari,” jawab Bung Karno. “Sampaikan salam saya kepada Imam Bukhari,” ujar Nabi dalam mimpi itu.
Dalam teater, narasi itu ditulis dalam teks yang terpampang di layar di sebelah panggung. Teks itu tiga bahasa: Inggris, Indonesia, dan Uzbekistan.
Rupanya sejak mimpi itu Bung Karno ingin ziarah ke makam Imam Bukhari. Bung Karno berhasil mendikte negara adikuasa sebagai syarat mau menerima undangannya.
Nama Bung Karno memang mendunia di tahun itu. Setahun sebelumnya Bung Karno sukses menyelenggarakan KTT Asia Afrika di Bandung. Uni Soviet ingin menarik Bung Karno ke orbitnya agar tidak ditarik ke orbit adikuasa satunya: Amerika Serikat.
Maka setelah ke Moskow dan St Petersburg, Bung Karno ke Tashkent, ibu kota Uzbekistan. Dari teater ini saya baru tahu: perjalanan Bung Karno dari Tashkent ke Samarkand ternyata naik kereta.
Saya ke Samarkand naik pesawat. Ikut pesawat kepresidenan Soeharto. Tahun 1989. Di tahun 1956 belum ada pesawat dari Tashkent ke Samarkand.
Adegan Bung Karno dan rombongan naik kereta api cukup menarik. Di situ delegasi Indonesia kelihatan naik kereta ekonomi. Di zaman itu tidak ada kelas eksekutif. Pilihannya hanya dua: ekonomi atau kereta malam –ada tempat tidur susun. Yang terakhir itu hanya untuk jarak jauh.
Kereta api Tashkent-Samarkand ”hanya” enam jam. Zaman itu masih pakai lokomotif yang dijalankan dengan batu bara. Benar-benar masih kereta api. Lokomotif diesel memang sudah ada tapi baru mulai ada. Baru untuk jalur-jalur utama.
Dari adegan di makam Imam Bukhari saya juga baru tahu: Bung Karno berziarah di malam hari yang gelap. Anda pun belum tahu: Bung Karno memasuki makam itu dengan ”laku ndodok”. Yakni berjalan dalam posisi jongkok.
Jalan model begini biasa dilakukan di keraton Jawa. Juga saya lakukan di masa kecil –saat akan mendekati nenek atau orang yang dituakan. Di setiap Lebaran, anak-anak muda harus bisa melakukan ini di acara sungkeman halal bihalal. Yang tidak bisa akan jadi bahan tertawaan dan olok-olok. Wanita lebih sulit melakukannya karena pakai kain jarit kebaya.
Pementasan teater Imam Al-Bukhari & Sukarno di Surabaya.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Saya terkesan dengan cara Bung Karno dan para menterinya laku ndodok di makam itu. Termasuk menteri J. Laimena yang bukan Jawa dan bukan Islam. Sutradara Ahmad Fauzi dan produser Restu Imansari berhasil menciptakan adegan ”laku ndodok” dengan uniknya –lebih unik dari aslinya.
Yang juga baru bagi saya adalah ini: Bung Karno berzikir di makam itu lama sekali. Sampai ada adegan seorang menteri mendekati Bung Karno, menepuk bahunya, dan mengingatkan ”hari sudah pagi”. Berarti khusyuk sekali Bung Karno di makam itu. Sepanjang malam. Sampai tidak ingat waktu.
Peristiwa Bung Karno ke makam Imam Bukhari lantas menjadi seperti legenda. Di Indonesia. Juga di Uzbekistan. Sampai ada narasi ”Bung Karno”-lah yang menemukan makam Imam Bukhari –secara tidak langsung.
Zaman itu Islam ditumpas habis di Uni Soviet. Termasuk di Uzbekistan. Masjid-masjid dihancurkan. Apalagi madrasah. Makam Imam Bukhari sendiri menjadi seperti makam telantar.
Itu hanya sebagian benar. Banyak madrasah dan masjid peninggalan Ulugh Begh yang sebenarnya dihancurkan oleh Islam sendiri –yakni aliran Islam ekstrem yang tidak setuju dengan Islam liberal zaman Ulugh Begh.
Ini rupanya mirip dengan lahirnya gerakan Imam Al Ghazali sebagai reaksi atas kebablasannya Islam liberal di zaman keemasan Abbasyiah.
Sebagai teater, Imam Al-Bukhari dan Sukarno memang seperti pamflet, tapi tetap menarik. Apalagi hanya satu jam. Kalau pun membosankan toh tidak lama.
Memang tidak perlu dipersoalkan akurasi informasinya. Ini teater. Bukan sejarah. Misalnya pemain wanita dari Uzbekistan yang menarasikan sebagai saksi hidup peristiwa itu. Ia mengaku kini berusia 71 tahun. Pengakuan lain: saat itu ia berumur 10 tahun. Sudah mencatat peristiwa itu di buku hariannyi. Tentu tidak masuk akal.
Saya saja yang sekarang berusia 74 tahun saat itu baru berusia lima tahun.
Yang agak sulit dimengerti –tapi menarik bagi penonton– adalah dilatunkannya lagu Syubbanul Wathon. Panjang. Lengkap. Sampai ada penonton yang bertepuk tangan. Saya terkesan dengan adegan gerak yang menyertai Syubbanul Wathon. Rasanya semua Banser NU harus bisa menirukan gerakan itu.
Sebagai pamflet teater ini berhasil. Istri saya tidak tertidur –padahal saat menonton film di bioskop selalu pulas. (DAHLAN ISKAN)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 28 Juni 2025: Dasco Sicilia
my Ando
salfok… Pak Dahlan kui macak opo to lur… tebakan saya itu baju anti AC… double² utk menghangatkan badan trus katanya sering ke ruar ngeri yg beiklim dingin, koq tangannya menghitam… khawatir saya… sekedar gosong apa alergi sabun mandi Vatikan
Lagarenze 1301
Sejak kemarin saya bertanya-tanya. Apa gerangan style busana yang dikenakan Pak Dahlan Iskan. Saat menerima kunjungan Dasco dan Raffi. Kemeja biru menutupi kaos putih lengan panjang. Yang unik, lengan kemeja digulung sebatas lengan. Tapi, lengan sebelah kiri gulungannya kurang sempurna. Saya jadi teringat kebiasaan Pak Dahlan memakai sepatu kets. Di acara apapun. Tapi, suatu hari di tahun 1992, di kantor Jawa Pos Jakarta (saat itu masih di Jl Prapanca), ia kelimpungan mencari sepatu pantofel. Tumben. Ternyata, Pak Dahlan harus ke Istana Negara. Ada undangan dari Presiden Soeharto. Dan, harus pakai pantofel. Tidak boleh sepatu kets. Tentu saja sulit mencari wartawan yang pakai pantofel. Semua mengikuti gaya komandannya: pakai sepatu kets. Untungah, di detik-detik terakhir, muncul fotograger Umar Fauzi. Ia memakai pantofel. Maka, terjadilah proses ganti sepatu. Dan, sepulang dari Istana, Pak Dahlan berjalan agak pincang. Kakinya lecet. Pantofel itu kekecilan. Atau mungkin karena baru kali itu ia pakai pantofel.
thamrindahlan
Padang hilang. Ternyata Pak Dasco Lampung Palembang. Mungkin Sicilia Indonesia itu ada keturunan Minangkabau bèsebab orang Padang terkenal suku perantau. Abah siap siap merapat ke Kabinet Merah Putih. Rafi Ahmad termasuk generasi muda cerdas, multi talenta. Kemungkinan besar Abah ditarik besar sekali mengingat Pak SBY sangat di hormati Presiden Prabowo Subianto. Anda sudah tahu ketika SBY diminta pidato pada acara Universitas Petahanan. Kantor disway jadi tempat penting bersejarah. Tidak sia sia perusuh bertandang kesana pada acara muktamar Desember 2024. Inilah karùnia terus berbagi berita. Abah kita sangat percaya petuah Buya Hamka. Biarlah tulisanmu itu membela dirinya sendiri, Persahabatan dengan Rafi Ahmad mengantarkan takdir mantan Menteri BUMN ketempat nan lebih layak untuk berkiprah untuk Indonesia Raya. Awakpun Ikut senang. Salamsalaman
Achmad Faisol
“coba kamu lihat, pertemuan kita sudah ditulis di chd, kah…?” “sudah, pak…” “bagaimana…?” “paragraf terakhir sebelum kalimat penutup itu lho, pak… mantap sekali…” “hmmm…”
djokoLodang
-o– ORANG SICILIA … Dasco kelihatan senang saja dengan julukan ”orang Sicilia” itu. Di obrolan ini ia masih sekali lagi menyebut kata ”orang Sicilia” itu. Padahal orang Sicilia, Italia, dikenal sebagai –Anda sudah tahu. … *) Selain yang Anda sudah tahu itu, ada orang Italia yang juga terkenal lebih seabad yang lalu. Penggemar catur –seperti Mister Jeem– pasti tahu Pembukaan Sicilia. Yang dimainkan pertama kali oleh Giuco Piano. Orang Sicilia. Lebih dari 100 tahun yang lalu. 1. e2-e4, e7-e5. 2. Kuda g1-f3, Kuda b8-c6 3. Gajah f1-c4, Gajah f8-c5 Kalau langkah ke-3 putih Gajah f1 dimainkan ke b5,, dinamakan Pembukaan Spanyol. –koJo.-
djokoLodang
-o– RUMAH ADAT … Ia bercerita di Lampung sudah selesai membangun rumah. Bukan rumah biasa. Rumah adat. Disebut rumah Balai Agung. Lokasinya di Pahoman Bandar Lampung. … *) Saya ingin melihat rumah Balai Agung itu. Sekalian pengin ketemu pak Lagarenze-1301. 1981-1982 saya jadi Kepala Inspeksi Jalan dan Bangunan PJKA Tanjungkarang. 1982 kembali ke Kantor Pusat Bandung, sebelum bertugas lagi di BandarLampung 1983 1983-1986 ikut menangani peningkatan jalan kereta api –dan jembatan– dari Tanjung Enim sampai Tarahan Lampung. Dalam rangka angkutan batubara menggunakan kereta api rangkaian panjang. –koJo.-
Suharno Maridi
Memang benar saat ini semakin banyak mobil listrik lalu lalang di jalan. Sebaliknya untuk motor listrik masih lebih jarang. Kelihatannya kebijakan pemerintah untuk motor listrik masih setengah hati. Sy sendiri 3 tahun lalu berniat membeli motor listrik. Sewaktu ke penyalur motor ternyata spesifikasi motor listrik yg ada tidak berada di segment best seller motor Segment best seller motor adalah antara 100 – 125 cc. Tetapi motor lostrik yg di pasarkan kelasnya dibawah 100 cc dan diatas 125 cc. Tentu kurang menarik bagi pengguna. Gembar-gembor subsidi saat itu ternyata lebih untuk segment dibawah 100 cc itu. Itupun masih ada indikasi subsidi nya akal-akalan istilahnya “subsidi seolah-olah”. Ini bisa dibaca bahwa loby penyalur motor (bensin) yg menguasai pasar saat ini masih sangat kuat. Pemerintah dipaksa mengalah. Program motor listrik seolah ada tp dibuat tidak mengganggu pemain best aeller
Dasar Goblik
Mau tanya pak..Apakah mobil listrik anda sudah lulus uji emisi?Jangan² gas buangnya menyebabkan polisi.Maaf salah ketik.Mangsud saya Polusi..
Tiga Pelita Berlian
Terkait gaya busana Abah yg “agak Laen” , mungkin disebabkan Krn sedang tdk “serumah” dgn Bu Dahlan, Maklum.. abah kan JARUM SUPER (Jarang di Rumah Suka Pergi) & TURNEY (Turu Kono Turu Kene Yo) , jadinya ya..Anda sudah Tahu Seklangkong
Tom Rusdi
Aku yo meh coment gaya busana abah. Jane iki model opo yo..kaos.lengan panjang terus baju lengan panjang dilipat..jadi kaosnya nyalip. Tapi kalo orang sukses..mau model apa aja pede aja lah.
Komentator Spesialis
Pakai sepatu pantofel berkaos putih nyalip kameja biru. Anak Pak Iskan ini terkesan BPJS (Bondo Paspasan Jiwa Selebriti). Kaboorr….
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
DUA LANSIA AMERIKA, DUA TRUMAN.. Earl: “Hey, Bob, kamu dengar Trump mau disamain sama Harry S. Truman?” Bob: “Truman yang presiden waktu bom jatuh di Jepang? Yang satu ‘Harry’, yang satu ‘hairy’. Rambutnya aja beda, apalagi kebijakannya!” Earl: “Trump klaim nuklir Iran udah hancur total. Padahal intelijen bilang, eh, nggak segitu juga.” Bob: “Yah, Trump kalau ngebangun cerita, kayak dia lagi bikin reality show, berjudul: The Bomb Apprentice.” Earl: “Katanya biar dianggap pemimpin kuat. Mirip Truman.” Bob: “Bedanya Truman ngambil keputusan berat buat akhiri perang. Trump? Kayak lagi rebutan mic di debat capres!” Earl: “Kalau sampai serangan dianggap gagal, katanya AS bisa nyerang Iran lagi…” Bob: “Waduh! Kita ini udah tua, pengen damai, bukan nonton sequel perang dunia ketiga!” Earl: “Tapi memang harus diakui, Trump jago bikin headline.” Bob: “Iya, headline—bukan history line.” (Keduanya tertawa sambil nyeruput kopi, nonton berita sambil geleng-geleng kepala.)
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Bos mafia Sisilia marah besar saat memeriksa pembukuan. Ia menyadari ada satu juta dolar yang hilang. Bos mafia memanggil akuntannya yang seorang pria bisu-tuli, dan seorang penerjemah bahasa isyarat. “Satu juta dolar hilang, di mana uang itu?” tanya si Bos, yang diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat. Si tuna rungu memberi isyarat ke penerjemah, “Aku tidak tahu apa yang ia bicarakan.” Setelah diberitahu jawaban itu, Bos semakin marah. “Aku akan bertanya sekali lagi. Di mana uangnya?” Si tuna rungu mengulangi jawabannya, “Serius, aku tidak tahu apa yang ia bicarakan!” Mengetahui jawaban akuntan, kepala bos mafia itu berasap. Ia membanting tinjunya ke atas meja dan mengarahkan pistol ke kepala akuntan. Bos memberi tahu penerjemah, “Katakan kepada bajingan ini, aku akan memecahkan otaknya ke meja ini jika ia tidak memberitahu di mana uang itu.” Penerjemah memberitahu akuntan. “Ini sangat serius. Kamu beritahu di mana uang itu dan ia tidak akan membunuhmu. Atau kepalamu akan hancur.” Akuntan ketakutan dan memberi isyarat kepada penerjemah, “Oke! Oke! Aku akan beritahu! Aku sembunyikan di tas kerja yang aku tanam di halaman belakang.” Bos Mafia bertanya, “Apa yang ia katakan?!” Penerjemah berkata, “Ia bilang, Anda bos pengecut dan penuh dengan penyakit menular, pergilah ke halaman belakang dan tembak dirimu sendiri.”
Juve Zhang
@MM….otak Pak Bos otak Jenius….kalau yg datang banyakan bukan “VIP. talk”…..kalau 2 orang yg datang artinya ada “Kang Tao”. Kelas Paus Hamil ….Wilwa paling tahu soal bahasa Mandarin Kang Tao apa artinya nanti biar Wilwa yg jawab…..wkqkq
Mbah Mars
“Berapa orang yg mau datang ?”tanya Pak Dahlan. “Dua orang saja. Saya dan Pak Dasco”, jawab Raffi. “Alhamdulilah. Ngirit suguhan”, batin Pak Dahlan.
Juve Zhang
Dari cerita kemarin Inalum Jepang di Asahan….ada hal “ajaib”. bagi karyawan yg akan berangkat ke Medan….zaman itu penerbangan booming Penuh ….sang karyawan dipanggil Bos Besar…..:” penerbangan penuh tiket mu ke Medan saya ambil alih ya”…..tentu sang karyawan nurut yg minta Bos Besar bukan kelas direktur biasa…..rupanya jalan hidup sudah ada garis nya….satu pesawat meninggal semua nabrak gunung…..tentu sang karyawan seperti dapat hidup sekali lagi….. itulah garis hidup manusia gak ada yg tahu…..
MZ ARIFIN UMAR ZAIN
SICILIA. BULDOZER POLITIK. Buldozer ekonomi, siapa? P DI? Kantor Disway yg bersejarah. Semoga. Saya dari Pekalongan, transit di rumah teman, mampir di kantor nya, diantar ke kantor Disway Jakarta, untuk pertemuan komentator2 I di Banten. Nama saya sudah dicoret dari daftar peserta, sudah diganti P Aat. Karena saya tak konfirmasi, ndaftar kembali, karena hp tak saya lihat. Tempat kumpul di Tangerang, bukan lagi di Jakarta. Terimakasih atas kebaikan panitia, saya tetap diikutkan. Selanjut nya pertemuan II di Prambanan, ke III di Surabaya, juga bisa dikutkan. Semoga pertemuan ke IV bisa diikutkan lagi. Semoga bermanfaat bagi semua, berbarokah.
Lagarenze 1301
Santai Sejenak 2. Bos Kartel Meksiko El Chapo Guzman, bos Yakuza Jepang Kenichi Shinoda, bos Gangster Amerika Al Capone, dan bos Mafia Sisilia Salvatore Riina berada dalam satu pesawat. Setelah terbang berjam-jam, mereka merasa jenuh dan perlu kegiatan lain. Guzman: “Saya bosan. Ayo, mari kita lihat, siapa yang memiliki ajudan dengan nyali paling besar.” Guzman menatap ke ajudannya dan berkata, “Saya perintahkan kamu untuk menggorok lehermu sendiri.” Ajudan itu melakukan persis seperti yang Guzman katakan dan berdarah-darah di depan mereka. Guzman melihat bos lainnya dan dengan bangga berkata, “Itu butuh nyali besar.” Shinoda menatap ajudannya dan berkata, “Tembak kepalamu sendiri.” Antek itu menembak kepalanya di depan semua orang. Shinoda: “Lihat, itu butuh nyali besar.” Al Capone berbalik ke arah ajudannya dan berkata, “Lompat dari pesawat dan tembak dirimu sendiri saat kau jatuh.” Ajudan itu melompat keluar dari pesawat dan menembak dirinya sendiri. Capone: “Nah, itu butuh nyali besar.” Salvatore menatap ajudannya dan berkata, “Gorok lehermu, dan saat kau kehabisan darah lompat dari pesawat, dan saat kau jatuh tembak dirimu sendiri.” Ajudan itu dengan tegas melawan perintah sang Capo dengan berkata, “Tidak, Don!” Salvatore: “Nah, lihat, itu butuh nyali yang sangat besar.”
Jokosp Sp
Dari pajak yang menjerat akhirnya yang tumbuh produsen rokok ilegat yang tempelan cukainya aspal (kelihatan asli tapi paslu). Toh pengawasan yang ilegal sangat lemah, atau jangan-jangan saling lirik mata. Buktinya lancar saja peredarannya.
Udin Salemo
banyak ikan gariang Batang Antokan/ makanan kesukaan majikan Sonya/ banyak teman itu pasti memudahkan/ pak boss amat sering membuktikannya/ kapal berlayar menuju Norwegia/ berangkat dari timur tengah/ banyak uang belum tentu bahagia/ banyak teman membuat bungah/ ============================== kalau tuan acok pai ka ladang/ jaan lupo mambaok pinggan/ kalau tuan taragak umua panjang/ jaan suko mancameeh kawan/ gadang ayianyo batang suliti/ dek karano hujan labek di ulu/ kalau mamak banyak rasaki/ jaan lupo bayia hutang dahulu/
Er Gham 2
Jangan jangan Abah dikunjungi untuk diberikan sedikit nasehat, “Tolong tertibkan komentar para perusuh chdi”. Hehehehe.. Guyon sore sore