Memihak Rubil

INDOPOSCO.ID – AKHIRNYA saya memihak pembalap pujaan orang Amerika. Alasan saya sangat pribadi: anak bungsu cucu Pak Iskan diberi nama yang sama: Andretti. Dua kakak Andretti juga diberi nama pembalap: Ayrton dan Alesi.
Andretti yang ikut balapan di Indianapolis 500 (Indy 500) bernama lengkap Marco Andretti. Ayahnya juga pembalap: Michael Andretti. Pun kakeknya: Mario Andretti.
Ketika balapan baru berlangsung satu putaran keberpihakan saya harus berubah. Andretti tersingkir di putaran pertama. Ia sedih. Penonton sedih.
Saya segera move on. Ganti memihak Takuma Sato. Alasan saya: Sato pakai mobil yang mesinnya Honda.
Salah seorang yang menyiapkan mesin Honda adalah teman cucu Pak Iskan. Ia arek Suroboyo. Namanya Adi Susilo (lihat Disway kemarin: Istri Sekampung).
Lihat juga podcast Adi bersama cucu Pak Iskan di bawah ini:
Sebelum perlombaan dimulai Adi mengajak saya keliling garasi mobil-mobil yang pakai mesin Honda. Saya pun seperti bebas di area rahasia itu.
Saya juga bertemu Mario Andretti. Saya sampaikan salamnya cucu Pak Iskan. Saya pun minta foto bersama –agar tidak hanya cucu Pak Iskan yang punya foto bersamanya. Mario kini berusia 85 tahun. Ia juara Indy500 pada 1968 dan juara Formula 1 pada 1978. Di masa jayanya, Mario dikenal sebagai pembalap serbabisa.
Tidak salah saya memihak Sato. Di beberapa lap awal Sato memimpin perlombaan. Memang ia sempat tergeser ke urutan dua, tapi segera menyalip ke depan lagi. Baru setelah ganti ban Sato tersingkir ke urutan delapan.
Lokasi pit stop Sato persis di depan tempat duduk saya. Saya di deret kelima. Bisa melihat ganti ban dengan jelas.
Tidak lama Sato turun di posisi delapan. Dalam waktu singkat ia bisa naik drastis ke urutan satu lagi.
Lalu saya harus ke kamar kecil. Meski penonton begitu banyak tidak ada antrean di kamar kecil. Untuk toilet laki-laki tidak pakai urinoir. Diganti stainless steel memanjang seperti talang. Bisa muat banyak. Kesannya tetap mewah.
Balik dari kamar kecil, petugas pit stop di depan saya seperti lesu. Saya menatap layar. Nama Sato ternyata tergusur dari 10 besar. Ia tergeser jauh ke bawah. Saya berharap beberapa lap berikutnya Sato akan di depan lagi.
Tidak. Tidak pernah bisa naik lagi.
Saya tinggalkan tempat duduk. Saya ajak Maya pergi ke museum balap mobil. Lokasinya di dalam stadion juga.
Sambil berjalan ke museum saya tetap bisa nonton. Saya amati perkembangan Sato di layar. Banyak layar besar di sepanjang jalan. Sato tetap tidak terbilang lagi di layar.
Menonton balap mobil –seperti Indy 500– yang menarik adalah pembukaan dan penutupannya. Balapannya sendiri sulit dinikmati. Saat melintas di depan tribun saya, misalnya, kecepatan mobilnya 385 km/jam. Jauh lebih cepat dari kereta Whoosh. Juga lebih cepat Dari mobil Formula 1.
Di Formula 1 kita masih bisa menandai mana mobil yang kita dukung. Terlihat dari warna mobil. Atau warna helm pembalapnya.
Di Indy 500 saya hanya bisa melihat bayangan kabur sebuah mobil yang melesat cepat. Warna mobil sudah tidak begitu jelas. Apalagi warna helm pembalapnya.
Maka yang kami tonton adalah suara deru mobilnya. Untuk posisi pembalap harus lihat layar lebar. Sama-sama menonton di layar kenapa tidak menonton di rumah saja.
Tidak begitu. Dengan hadir di speedway yang dilihat tidak hanya mobil balap. Bahkan lebih dari sekadar melihat. Ada unsur menikmati. Ada penghayatan total yang tidak akan ditemukan di depan TV. Apalagi kalau di rumah harus berebut remote control dengan istri.
Begitu banyak yang bisa ditonton selain balapannya. Ini seperti pesta rakyat. Begitu banyak yang sepanjang perlombaan hanya berbaring di rumput. Menggelar kain. Membuka kursi lipat.
Makanan apa saja ada di sebelah mereka. Juga aneka minuman. Anak-anak mereka sibuk lomba permainan anak antara mereka sendiri.
Tontonan lain adalah pameran mobil. Resto aneka makanan. Banyak juga pameran pakaian: di toko maupun di tubuh-tubuh mereka. Yang di toko kalah menarik dengan yang mereka kenakan. Ada yang pakai baju motif bendera Amerika. Ada yang hampir tidak pakai baju sama sekali.
Di resto banyak ayam goreng paha dan dada. Di seputar arena banyak paha dan dada beneran. Padahal udara agak dingin. Semua itu bisa membuat mata menjadi hangat.
Semula saya tidak tahu dari mana datangnya angka 500 di belakang Indy 500 itu. Ternyata balapan mobil ini menempuh jarak 500 mil. Berarti 800 km. Melebihi Surabaya-Jakarta lewat tol. Bayangankan jarak sejauh itu bisa diselesaikan 2,5 jam.
Tahun ini, Anda sudah tahu: juaranya Alex Palou. Orang Barcelona. Umur 28 tahun. Punya anak satu: umur 16 bulan.
Setelah upacara penyerahan piala, Palou menggendong anaknya ke tempat ritual legendaris: mencium garis finis. Bersujud di situ. Ia juga minta anak mungilnya ikut mencium garis finis itu.
Berbeda dengan di Formula 1, di Indy 500 hanya juara yang naik podium. Tidak ada juara dua dan tiga. Cara merayakannya pun berbeda. Di Formula 1 para juara meminum champagne dan menyemprotkan sisanya. Di Indy 500 sang juara meminum susu.
Isu yang berkembang: Indiana ini sangat agamis. Aturan agama (Kristen) harus dijalankan. Termasuk tidak boleh jualan minuman keras di hari Minggu.
ChatGPT ternyata punya jawaban lain. Minum susu itu tidak ada hubungan dengan tingkat konservatifnya Indiana.
Karena yang naik panggung hanya sang juara, maka tidak perlu dibangun panggung. Panggungnya adalah mobil balapnya.
Di Formula 1, mobil juara tidak ikut naik panggung. Di Indy500 mobilnya dinaikkan ke depan backdrop lantai dua untuk dijadikan panggung: sang juara naik dan berdiri di atas mobil itu.
Sebelum melihat sendiri Indy 500, saya sulit membayangkan di mana penonton parkir mobil. Bagaimana penyediaan toiletnya. Tahun ini jumlah penonton Indy 500 sebanyak 300.000 orang. Tidak ada perlombaan lain di dunia yang penontonnya sebanyak itu.
Ternyata pekarangan rumah penduduk sekitar sirkuit bisa jadi lapangan parkir. Rumah di Amerika tidak punya pagar. Bentuk halamannya hamparan rumput. Luas-luas. Satu halaman bisa menampung sampai 10 mobil.
Yang terlihat mencolok: banyak sekali ”rubil” –rumah mobil– parkir di sana. Rupanya penonton Indy500 banyak yang tiba di sirkuit sehari atau dua hari sebelumnya. Mereka membawa ”rubil”. Sekalian liburan. Berkemah di sebelah ”rubil”. Ada kamar mandi, toilet, dapur, tempat tidur di ”rubil” itu. Sama sekali tidak ada tukang parkir dadakan.
Sirkuitnya sendiri tidak modern. Bangunan tua. Terlihat kunonya. Indy 500 tahun ini memang sudah yang ke-109. Sejarahnya sudah begitu panjang.
Arena ini benar-benar besar sekali. Arsitekturnya lebih mementingkan fungsionalnya –tidak keindahannya.
Posisi lintasan untuk balap mobilnya mirip posisi lintasan lari di GBK: mengelilingi pinggir stadion.
Di GBK tengahnya untuk lapangan bola. Di stadion Indianapolis ini tengahnya justru difungsikan sebagai fasilitas penyelenggaraan.
Sebagian untuk lokasi pameran mobil. Sebagian lagi untuk parkir khusus para tenant dan panitia. Juga untuk garasi mobil-mobil balap. Untuk museum. Berbagai restoran. Kamar kecil. Semuanya kelihatan kurang tertata. Tidak ada taman. Tidak ada pohon.
Amerika sudah puas dengan sejarah dan kejayaan Indy 500. Toh sudah jadi Makkah-nya balap mobil. Mungkin juga sudah sulit merehabilitasinya. Terlalu berat. Lebih baik membangun yang baru.
Baru sekali ini saya menonton balap mobil di Amerika. Lumayan. Biar sekali langsung ke Makkah-nya.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 26 Mei 2025: Istri Sekampung
MZ ARIFIN
300 km/jam di Jerman. Punya 2 nyawa? Barangkali seperti terbang. Bumi ngebut, mutar, rotasi, dg kecepatan 1.600 km/jam, kita tenang saja. Bumi sipat kuping kelilingi matahari dg kecepatan 100.000 km/jam, kita santai saja. Kita santai 50 km/jam. Tak kan lari gunung dikejar.
Gregorius Indiarto
Adoh nggonmu sobo, ujung ujungnya “peknggo”, ngepek tonggo . Met pagi, salam sehat, damai dan bahagia.
siti asiyah
Sebagai sesama pemilik nama belakang SUSILO, saya wanti – wanti ke pak DI : Jangan ajak mas Adi Susilo pulang ke Indonesia untuk coba – coba riset apapun ya pak, cukup satu saja ( korban-nya )
Kak Idam
Gimana ya caranya bisa menulis setiap hari seperti Abah DI…
M Aviandy
Pak Dis. Akhirnya ada yang menulis soal Indy 500. Sebetulnya ada 1 event balap lagi yang begitu besar, dan masih di minggu yang sama, Memorial Day-bagi orang Amerika, yaitu Coca Cola 600 (Di NC, Charlotte), silahkan tanya ke Azrul. Dua event ini sama-sama besar, satu berbasiskan indicar, satu nascar. Ada dua pembalap yang tahun ini pagi-pagi balap Indy 500, sorenya ikut Coca Cola 600 (tentu naik helikopter dari Indiana ke North Carolina, bukan naik esemka). Dua-duanya seperti Crown Jewel of Motorsportsnya Amerika. Minggu ini, di Memorial Day, yang sama, ada juga balap Formula One di Monaco (yang benderanya mirip negara asal Azrul). Jadi dalam minggu Memorial Day ada tiga balapan penting, dan Bapak ada di salah satunya. Jauh lebih hebat daripada persiden. Tabik.
Fauzan Samsuri
Kalau di tempatku punya istri “se-kampung” itu tidak boleh, maksimal hanya boleh empat, la ini “se-kampung” mana boleh ….mk..mk..mk
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
INDY 500 DAN MOBILITAS INOVASI GLOBAL.. Fenomena Indy 500 bukan sekadar pesta otomotif, tapi juga cerminan dinamika globalisasi teknologi dan mobilitas talenta. Keikutsertaan seorang teknisi Indonesia, lulusan Jerman, dalam pengembangan mesin balap menunjukkan bahwa batas geografis bukan lagi penghalang partisipasi di panggung teknologi tertinggi. Lebih menarik lagi, keputusan profesionalnya ditentukan oleh faktor domestik: Keluarga. Ini menggarisbawahi bahwa inovasi tak hanya didorong oleh kecanggihan teknis, tapi juga oleh desain hidup personal yang adaptif. Indy 500, dengan segala keunikannya yang berbeda dari Formula One, menjadi ruang pembuktian bahwa Amerika membangun ekosistem olahraga yang bukan sekadar adu kecepatan, tetapi juga panggung eksperimen teknik dan budaya. Inovasi hebat terletak pada bagaimana teknolog global dipersonalisasi oleh pilihan hidup manusia modern: Tidak hanya memilih sirkuit, tapi juga memilih makna dari lintasan yang ditempuh. Di sinilah transformasi terjadi—bukan hanya pada mesin, tapi pada manusia di baliknya.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
INDY 500: BALAP MOBIL SEPERTI APA? Indy 500 adalah ajang balap legendaris asal Amerika Serikat yang dalam banyak hal berbeda dari Formula One (F1). Indy 500 hanya digelar sekali setahun di satu tempat: Indianapolis Motor Speedway (IMS) Yaitu sirkuit berbentuk oval, khusus untuk balap mobil dengan panjang lintasan 2,5 mil. Bandingkan dengan F1 yang digelar secara global di berbagai sirkuit jalan raya dan permanen. Mobil IndyCar menggunakan sasis standar dan mesin dari pabrikan tertentu, sedangkan tim F1 merancang mobilnya sendiri. Kecepatan di Indy 500 bisa melebihi 370 km/jam, lebih tinggi dari rata-rata F1. Balapan Indy 500 berlangsung 200 putaran, setara 500 mil (sekitar 805 km)— angka 500 mil itulah yang membuat balapan ini disebut: “Indy 500”. IMS bukan stadion biasa, melainkan kompleks balap raksasa dengan tribun yang mengelilingi lintasan oval. Meski disebut “stadion”, daya tampungnya luar biasa: Lebih dari 250 ribu di tribun. Dan otal bisa mencapai 400–500 ribu penonton jika termasuk area dalam. Ini menjadikan event Indy 500 sebagai olahraga dengan jumlah penonton langsung terbanyak di dunia.
ACEP YULIUS HAMDANI
Abah DI ada-ada saja, Adi yang kerja di Amrik punya istri “sekampung” , segitu banyaknya ?, saya punya istri satu aja cukup berat, apalagi sekampung, wah kacau ni abah….
Hendri Ma’ruf
Membaca sekali pertanyaan pak Iskan, saya belum bisa menjawab. Saya ulang baca: “…nonton pertandingan atau perlombaan olahraga itu baru terasa seru kalau kita memihak.” Setelah ulang baca itu saya berpendapat setuju. Karena terjadi pelibatan emosi ketika menontonnya. Adrenalin jadi naik. Degup jantung bertambah. Soal akhirnya kalah itu soal lain.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
“INDI”-ANAPOLIS: KOTA YANG HIDUP KARENA “INDY 500”.. Indianapolis, ibu kota negara bagian Indiana, punya penduduk sekitar 880 ribu jiwa. Di hari-hari biasa, kota ini tenang dan teratur, dikenal sebagai kota industri dan olahraga. Namun, menjelang akhir Mei, suasana berubah total saat Indy 500 digelar. Saat perhelatan Indy 500, lebih dari 300 ribu pengunjung dari seluruh dunia membanjiri kota. Jumlah ini bisa membuat populasi kota melonjak hampir dua kali lipat. Hotel penuh, jalanan padat, restoran sibuk, dan seluruh kota terasa seperti festival besar. Salah satu momen paling meriah adalah “500 Festival Parade”, sebuah arak-arakan besar di pusat kota dengan marching band, mobil hias, selebritas, dan tentu saja para pembalap. Parade ini menjadi pesta rakyat yang ditonton langsung ratusan ribu orang. Di luar jadwal Indy 500, Indianapolis Motor Speedway tetap aktif. Sirkuit digunakan untuk balap lainnya seperti NASCAR dan MotoGP, juga untuk latihan, tur wisata, konser, hingga acara korporat. ### Kota ini benar-benar hidup dari dan untuk balap. Namun tetap punya denyut tenang di luar gegap gempita Indy 500.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
SAYA SETUJU.. “Saya pun ingin tahu Anda setuju atau tidak dengan pernyataan saya ini.. “Nonton pertandingan atau perlombaan olahraga itu baru terasa seru kalau kita memihak. Begitu tulis pak Dahlan di CHDI/ DISWAY hari ini. ### Jawaban saya: Setuju..!! Tapi justru karena keberpihakan itu, maka saya memutuskan, tidak mau nonton pertandingan kejuaraan, khusus cabang olahraga “bulutangkis” dan “sepakbola” yang sedang mempertandingkan pertandingan Indonesia melawan negara lain.. Baik final maupun non final. Mengapa? Karena emosi saya tidak kuat. Daripada terjadi apa-apa, lebih baik saya nonton siaran ulangannya saja, yang sudah pasti hasil pertandingannya.. @@ Ya, coba bayangkan. Final Thomas Cup. Indonesia vs Malaysia. Selama lebih dari 30 menit, servis bergantian antar pemain, tapi skor tetap tak bergerak. Penonton dibuat tegang oleh reli-reli singkat dan kesalahan sendiri yang terus terjadi. Begitu..
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
GURU HONOR: DI NEGARA LAIN JUGA ADA? Guru adalah profesi yang mulia. Masak ada guru, tapi “tidak tetap”? Padahal tetap mengajar..! Ya, maksud saya, kita bicara tentang “guru honorer”? Yaitu tenaga pengajar yang bekerja dengan status kontrak. Bukan guru tetap. Realitasnya, guru honorer itu di Indonesia, jumlahnya banyak. Bahkan banak sekali. Gajinya rendah. Dan tanpa jaminan hari tua. Tadinya, saya menduga, istilah guru honorer itu hanya ada di negara kita Ternyata tidak. Di beberapa negara juga ada guru honorer, meskipun istilahnya berbeda. 1). Di India, dikenal sebagai “contract teachers atau para-teachers” yang direkrut secara lokal dengan gaji lebih rendah daripada guru tetap. 2). Di Filipina, ada job “order teachers” yang tidak menerima tunjangan seperti guru tetap. 3). Di Amerika Serikat, ada “substitute teachers” (guru pengganti) atau “adjunct teachers” di perguruan tinggi yang bekerja per jam atau per semester tanpa status tetap. 4). Di Jepang dan Korea Selatan, terdapat “part-time teachers” atau non-regular teachers, yang mengajar dalam kontrak jangka pendek, biasanya karena kebutuhan sementara. ### Meskipun istilahnya berbeda, persoalan umum seperti rendahnya pendapatan, ketidakpastian kerja, dan keterbatasan akses terhadap fasilitas negara tetap menjadi tantangan bagi para guru tidak tetap.
Dasar Goblik
Waktu Tempat Kesempatan selalu ada.Uang yang tidak ada.Ini kondisi saya dari dulu sampai sekarang.Tetapi memang pernah di ajak jalan².Oleh horang kayah.Tetapi sudah sangat bersyukur.Sejak itu kembali ke awal.Semua ada..Cuma nang hadong hepeng..Sekarang tetap bersyukur.Dengan membaca Disway.Serasa berjalan gratis.Modal kuota.Kembali ke tulisan Bapak Dahlan.Saya mengira Amerika sudah jatuh miskin.Padahal semiskin²nya Amerika.Anda sudah tahu.Orang miskinnya lebih kaya dari kaum menengah kita.Atau saya salah.Masa negara yang sudah merdeka lebih lama dari Vietnam.Rakyat miskinnya malah lebih banyak dari rakyat negara Vietnam.Siapa yang salah.Kita semua.Salah merevolusi diri.Pemimpin korup berasal dari rakyat yang PERMISIF dengan perilaku korup.Anda tidak perlu membantahnya.Pasti dari semua perusuh pernah sekali melakukannya.Contoh kasat mata.Nama akun saya palsu.Ya seperti saya.Bukan pak Mirza Pak JK pak Thamrin dan pak Liam..Dan beberapa lagi.Ingat Tidak Jujur adalah perilaku dasar Korupsi.
istianatul muflihah
nonton pertandingan tanpa memihak, siapa saja yang dapat poin ikut bersorak ????
djokoLodang
-o– BERSAMAAN WAKTU dan TEMPAT … Waktu, tempat, dan kesempatan jarang datang bersamaan. Saya mengalami yang jarang itu. Tepat saat saya di Indianapolis, waktunya bersamaan dengan heboh Indianapolis 500 atau Indy 500: Minggu 25 Mei 2025. Saya pun diberi kesempatan untuk menontonnya. … *) Kejadian serupa menimpa teman saya hari Minggu kemarin. Dalam arti yang berlawanan. Perhelatan pernikahan putrinya di sebuah hotel di pusat kota Bandung, yang sudah dirancang jauh-jauh hari, ternyata bertepatan dengan hari perayaan kemenangan Persib pada Liga Utama. Juara dua kali berturut-turut ini dirayakan besar-besaran. Bobotoh Persib –dari seantero Jawa Barat, bukan hanya yang dari Bandung– tumplek blek di kota Bandung. Jalan macet di mana-mana. Sejak subuh sampai larut malam. *) Terkadang kebahagiann bagi sebagian orang, membawa kesusahan bagi sebagian orang yang lain. –koJo.-
Jimmy Marta
Tanpa memihakpun, datang ke stadion bisa tetap seru. Yaitu menyaksikan para pihak mendukung jagoannya masing-masing. Klub-klub professional biasanya mereka ikut membina pendukungnya. Di sepakbola, basket, american football atau mungkin juga di indycar. Supporter jenis ini sangat kreatif. Karena untuk kreatifitasnya mereka di support klub. Jadi datang ke arena janganlah ragu. Menonton penonton kadang lebih seru..
Dasar Goblik
Tiket 3 jutaan..Gratis..Sangat terkesan
Jimmy Marta
Waktu, tempat dan kesempatan jarang datang bersamaan. Jika menyimak makna sebenarnya, kesempatan itu sendiri sudah berhubungan dg waktu. KBBI : ‘kesempatan’ artinya, waktu yg diberikan. Berbeda kalau yang digabung itu waktu dan uang. Anda ada waktu, punya uang berarti anda memiliki kesempatan. Menyaksikan pertandingan besar. Menikmati liburan mewah. Atau melakukan perjalanan yg sesuai keinginan.
Mbah Mars
Kalau saya jadi Abah, mumpung di Indianapolis, saya akan nonton final NBA wilayah timur antara Indiana Pacers melawan New York Knicks. Dua game sudah digelar di kandang Knicks pekan kemarin. Sementara Pacers unggul 2-0. Saat saya nulis komen ini sedang berlangsung game ke tiga. Skor sementara Pacers: 63 dan Knicks: 52. Jika Knicks keok lagi di game ke 3 maka kans utk comeback kecil. Belum ada tim finalis yg bisa bangkit setelah kalah 3-0. Abah, jika mau bisa nonton di game ke 4 hari Rabu. Pasti seru sekali. Pemenang final wilayah timur ini akan diadu melawan juara wilayah barat yg sedang diperebutkan antara Timberwolves versus Thunder. Jika Abah nonton langsung mungkin akan tuman menikmati atmosfir final NBA. terutama cewek-cewek pemandu soraknya hehehehe.
djokoLodang
-o– DUA WASIT … Indy 500 bagian dari ego Amerika. Dunia menyukai sepak bola, mereka punya sepak bolanya sendiri. “Sepak bola yang lapangannya begitu luas kok wasitnya hanya satu,” ejek mereka. “Basket saja wasitnya dua”. … *) Ada lagi yang wasitnya dua. Pertandingan apa itu? Gateball. Apa itu gateball? Silakan periksa https://www.youtube.com/watch?v=wk_qc5REiqM Gateball sudah mulai populer di Indonesia. Bahkan sudah masuk cabang olahraga PON. Baru-baru ini ada event Kejuaraan Nasional Gateball 2025 di stadion Pakasari Bogor. https://www.youtube.com/watch?v=1WHvP57kH6U&t=270s Sudah ada juga Kejuaraan Asia, https://www.youtube.com/watch?v=VCBqrRWQUVE&t=336s Kejuaraan Dunia. https://www.youtube.com/watch?v=svBJ0RkkUJE&t=75s –koJo.-
Er Gham 2
Bukan tentang istri sekampung. Tapi istri se-suku. Penasaran, mengapa orang suku Batak cenderung mencari pasangan dari suku Batak juga. Walaupun sudah tinggal dan lama di daerah atau propinsi lain. Bahkan di propinsi yang jauh sekali pun dari tanah Batak. Menarik, mungkin pernah ada penelitian antropologis terkait hal ini. Apakah sekedar kebetulan atau ada pertimbangan tertentu. Atau mungkin terkait marga atau silsilah.
Rihlatul Ulfa
Apakah jika prsiden terpilih dari seorang pembisnis ulung, semua-semuanya mesti diuangkan?
Rihlatul Ulfa
Sebagai seorang manusia bahkan yang gagal dalam hidup pun, harus banyak membuang hal-hal yang tidak penting sama sekali. apalagi jika anda berhasil dalam hidup, hal remeh-temeh hal yang hanya mengganggu hal yang tidak ada subtansinya, rasa-rasanya seseorang seperti ini harus benar-benar pintar memilah. Ada yang mengatakan bahwa kehidupan tetap harus membutuhkan cinta, karena semuanya tidak bisa apa-apa diuangkan. Kepedulian jika ditakar dengan nilai mata uang tentu akan terus naik dan turun ditimbangan. Kesembronoan dalam manusia yang sudah sukses pun seperti ulat yang muncul diantara tikus-tikus yang mulai busuk.
Rihlatul Ulfa
Ia seperti diatas kepala para penguasa lainnya, mencoba menginjaknya melihat apakah kepala itu menjerit melalui mulutnya. Ia merasa superhero sampai-sampai ia merasa benar-benar bisa terbang dan bisa beubah menjadi tank dan menghancurkan semuanya. Ia merasa layak mengusir lalat-laat padahal hanya mempunyai beberapa buah-buahan saja. Ia mencoba menghentakan sepatu besinya, mengamati apakah terdengar degup jantung yang ketakutan.
Rihlatul Ulfa
Suatu waktu sang anak merasa ia benar-benar mempunyai wajah yang jelek, jadi ia sering menunduk, tak ingin pandai berbicara, tak ingin menjadi pusat perhatian, karena ia tahu wajahnya tidak indah. jari-jarinya menyentuh matanya terus hidungnya juga bibirnya dan giginya, orang tuanya pun tidak sanggup membuat lebih baik wajah si anak dengan uangnya, uangnya tidak cukup untuk meratakan gigi anaknya itu. Sang ibu lalu menangis, bukankah lebih mudah berdoa walau ia menyadari wajahnya pun buruk rupa, apakah berdoa bisa mengalahkan gen? ia tidak tahu, tapi ia berfikir jika doa itu terkabul dan sang anak mempunyai wajah yang indah, bukankah keajaiban itu benar ada?
djokoLodang
-o– Pagi hari… Kakek: “Waduh! Handphone sialan! Saya sudah mengisi daya ponsel ini sepanjang malam dan tetap saja masih kosong! Pada hal baru kubeli enam bulan yang lalu.” Cucu (berbisik ke telinga Nenek): “Haruskah kita beri tahu Kakek bahwa charger nya tidak dicolokkan ke listrik?” Nenek: “Tidak, … jangan… Kakekmu suka bila ada sesuatu yang membuatnya sibuk berpikir, … jadi biarkan saja … Lihat!! Ia sedang membolak-balik handphone itu sambil memikirkan apa yang salah …” –koJo.-
Er Gham 2
Di Amerika, olahraga adalah industri. Setiap olahraga memberikan peluang terbitnya lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Juga memberikan pengaruh bagi industri lain. Ada perputaran uang besar. Jika penduduk nya banyak dan menyukai beberapa pertandingan olahraga, maka ada perputaran uang belanja domestik di situ.
Yayasan NgofaTidore
Harusnya komentar kemarin pas ngebahas Prof Mun’im Sirry. Ada jago dalam kajian kitab2 kuno dari Unair, ahli filologi seorang muallaf yaitu Prof Menachem Ali. Apa yang kedua Prof tsb lakukan beririsan, hanya kalo Prof Ali diteliti sampai ke asal usul kitab/dokumen dan umurnya tsb, karena beliau ahli filologi. Contoh dia pernah membahas tentang apakah Habib keturunan Rosul Muhammad. Setelah diteliti ternyata dokumen yg menyatakan masih keturunan itu baru ada beberapa abad setelah tokoh utamanya sdh tidak ada, begitu juga penelitian tentang Alqur’an dan Alkitab. Jadi mereferensikan suatu dokumen harus diteliti dulu sejarah dokumen, ahli filologi cek dgn Radiokarbon c14, karena bisa saja terdapat kalimat sisipan pada terbitan selanjutnya agar seolah2 hal tersebut tertulis pada cetakan awal.
djokoLodang
-o– JALAN SORE Sore hari … Kakek dan Nenek sedang jalan-jalan pagi di taman ketika mereka berpapasan dengan seorang ibu yang mendorong kereta bayi. Nenek (+): Lihat, kamu lihat bayi itu tadi … Apakah ada yang lebih cantik dari seorang bayi? Kakek (-): Ada! … Sebenarnya… ada, … + Ada? – Ya, ada. … Kamu… + Aku? – Ya, kamu… + Maksudmu, aku lebih cantik? – Ya…. Bayi yang kita lihat tadi itu cantik, tetapi itu wajar saja. Setiap bayi tentu cantik. Tapi, kamu, nenek tua yang tetap cantik, adalah sebuah karya seni… Nenek (menoleh sambil senyum dikulum) + Sampai rumah nanti… kamu ingin dimasakkan apa? –koJo.-
Tiga Pelita Berlian
Duluuu.. jaman Penataran P4, kakak saya bertanya kepada narasumber : Kalo utk pengamalan ajaran agama Islam kita mengacu kepada apa yg dicontohkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW, nah kalo pengamalan Pancasila, siapakah orang /sosok yg bisa dijadikan contoh pengamalan Pancasila tsb? .. makcep celakep, sang Narsum ga bisa jawab secara tegas … Heuheuheu
MULIYANTO KRISTA
Baca keterangan di bawah foto no 5, saya jadi tersenyum sendiri. Ya pasti mirip lah bah,wong cucunya pas Iskan terinspirasi oleh nama legend tersebut. Makanya dipakailah nama tersebut. Nama-nama cicitnya pas Iskan dari cucu “mbarep” kan banyak diambil dari nama legenda olahraga luar negeri.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
SECEPAT WHOOSH..? “Kami pun satu mobil ke Greensburg. “Adi yang pegang kemudi. >>Jangan ngebut ya,”<< pinta saya. “Di Jerman ia pernah menjalankan mobil 300 km/jam. “Di sana tidak ada aturan batas kecepatan. Yakni di jalan-jalan tolnya yang gratis. Begitu tulis pak Dahlan di CHDI/ DISWAY hari ini.. ### Kalau di Indonesia, 300 km per jam itu setara kecepatan Whoosh.. Padahal mobil..
Everyday Mandarin (Study in Taiwan & China)
“Mama saya bilang disekolahkan jauh-jauh (ke Jerman), dapat istri sekampung juga,” kata Adi. Ketauan ambisi mamanya mau anaknya dapat istri bule blonde khas Batav, eh Bavaria?:D Btw, banyak kisah ttg ambisi ortu terhadap anaknya yang sekolah di luar negeri, khususnya China dan Taiwan. Salah satunya: ortu selalu beranggapan anaknya -yang selama di rumah Indo ga pernah ngomong Mandarin- dalam waktu 6 bulan dia tinggal di China/Taiwan, harus bisa paham arti tulisan kotak obat China! Saya hanya bisa wkwkwk dalam hati aja dengarnya. Yang terjadi terhadap hampir semua anak2 Indo di sana (dari keluarga yang ga bisa Mandarin): Pulang kuliah sepanjang waktu ngumpul dan hang out dengan sesama WNI di sana. Lihat aja foto-foto Pak Dahlan selama di China saat ketemu WNI, tampak akrab bukti mereka sering hang out bareng. WNI ketemu WNI apa ada yang bicara Mandarin? Dan para ortu membayangkan anak mereka di sana RUTIN bicara Mandarin dengan orang lokal sepanjang waktu. Penelusuran saya ke anak2 WNI, ga sampai 5% WNI yang melakukan ini. “Ngobrol dengan sesama WNI kan lebih nyambung curhatnya, ga perlu banyak mikir ketimbang curhat ke orang lokal,” itu alasan mayoritas. Jadi, apa yang dikatakan Adi tentang, “Jauh-jauh ke Jerman, dapat istri sekampung juga”, ini perjalanan cerita di balik layarnya.
Ima Lawaru
Pukul 11:45 WIW(Waktu Indonesia Wakatobi) Saya cuman mo ngomong, perusuh yg ter-korslet itu yg komentarnya selalu di luar topik CHD hari itu. ????
Tiga Pelita Berlian
Out of the Topic : yg lagi seru di jagat Maya adalah tentang saling buka borok & bobrok antara Kemenkes Vs Dokter/Nakes/Akademisi kesehatan , banyak pro sana sini vs banyak yg kontra sana sini , serta so pasti publik terbelah . Kalo saya jadi presiden, saya biarkan semua pihak saling buka borok & bobrok antar pihak tersebut, agar kita temukan benang merah sengkarut ini . Tapi benar juga yg Abah Dis sampaikan di artikel hr ini, kalo kita ga berpihak pada salah satu kubu, kok rasanya ga seru ya .. haha. Yg penting jangan ikut jadi kompor
DeniK
Salah satu kelebihan orang Amerika & Eropa bisa mengemas sesuatu yang tadinya biasa menjadi luar biasa dan menguntungkan. Salah satunya balapan kotak sabun di jalan menurun , bisa mendatangkan banyak penonton dan sponsor .
dion noid
Ditempat saya nikah sama orang sekampung tidak boleh, apalagi sekota bahkan senegara, sangat dilarang. Bolehnya nikah satu satu saja, maksimal 4 hehehe
djokoLodang
-o– NONTON SERU … Coba pikirkan: apa serunya bagi Bonek nonton pertandingan antara Padang dan Maluku. Atau: di mana serunya seorang penggemar Liverpool nonton Brighton lawan Southampton. Nonton itu harus berpihak. Baru seru. … *) Coba pikirkan juga. Supaya seru, ada lagi syarat lainnya. Apa itu? Nonton nya pun harus nonton siaran langsung. “Live”, bahasa Inggrisnya. Kalau nonton siaran ulang, seru tidak? Tentu tidak. Mengapa? Karena sudah tahu pemenangnya. *) Tapi, ada yang bilang. Walau pun sudah tahu pemenangnya, tetap seru bagi saya. Pemenang apa? Pemenang lelang proyek Pemerintah. –koJo.-
Mbah Mars
Betul tulis Abah. Tdk seru nonton kok tdk pakai berpihak. Final liga Champion misalnya, bagi saya sdh selesai saat Barca VS Intermilan kemarin. Sialnya jagoan saya keok. Jadi, final antara Inter vs PSG, sdh hambar. Tdk menarik lagi. Saya prediksi tdk seheboh Barca VS Inter yg banjir gol.
Gregorius Indiarto
Jangankan pertandingan / perlombaan olahraga, nonton tanggane padu ae kalau tidak berpihak kurang seru.