INDOPOSCO.ID – Thailand dan Kamboja selangkah lebih dekat menuju perdamaian setelah pejabat militer kedua negara merampungkan dialog awal untuk menghentikan konflik perbatasan yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Perundingan tersebut berlangsung dalam pertemuan tingkat sekretariat Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) di Pos Lintas Batas Ban Pakkad, Provinsi Chanthaburi, Thailand, pada Rabu (24/12/2025). Meski hanya berlangsung sekitar 35 menit, pertemuan ini dinilai sebagai sinyal positif bagi upaya mewujudkan gencatan senjata permanen.
Dilansir dari Thailand News Agency (TNA) melalui Antara pada Kamis (25/12/2025), Deputi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, Jenderal Nattapong Prowkaew, yang memimpin delegasi Thailand, menegaskan bahwa Bangkok tetap berpegang pada tiga tuntutan utama sebagai syarat penghentian konflik. Ketiganya meliputi penghentian segera seluruh permusuhan, komitmen gencatan senjata yang berkelanjutan dan dapat diverifikasi melalui pengawasan pihak ketiga, serta kerja sama konkret dalam operasi pembersihan ranjau di sepanjang perbatasan Thailand–Kamboja.
Nattapong menyebut kehadiran kedua pihak dalam perundingan tersebut sebagai langkah maju, meski ia enggan membeberkan tanggapan delegasi Kamboja demi menjaga iklim negosiasi tetap kondusif.
Pertemuan ini digelar menyusul permohonan resmi Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja untuk mengaktifkan kembali pembicaraan dalam kerangka GBC, setelah pertemuan darurat tingkat menteri ASEAN di Kuala Lumpur.
Berdasarkan dokumen militer Thailand, Kamboja menyatakan kesediaannya mengikuti inisiatif perdamaian yang dimediasi ASEAN. Dalam surat yang dikirim Menteri Pertahanan Jenderal Tea Seiha, Phnom Penh mengusulkan agenda yang menitikberatkan pada penghentian serangan segera, pemulangan pengungsi sipil, serta penguatan peran Tim Pengamat ASEAN (AOT).
Kamboja juga mendorong penerapan segera Deklarasi Bersama Kuala Lumpur tertanggal 26 Oktober 2025, termasuk pengaktifan mekanisme bilateral untuk menangani isu mendesak seperti demarkasi perbatasan dan operasi kemanusiaan pembersihan ranjau.
Negosiasi tingkat sekretariat GBC secara penuh dijadwalkan berlanjut pada Kamis waktu setempat guna menyusun peta jalan perdamaian yang diharapkan mampu mengakhiri bentrokan sporadis yang telah memaksa ribuan warga sipil mengungsi di kedua sisi perbatasan.
Apabila perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan formal, tahap selanjutnya adalah pertemuan tingkat menteri pertahanan Thailand dan Kamboja yang direncanakan berlangsung pada Sabtu (27/12/2025). (dil)









