INDOPOSCO.ID – Isu pengasuhan dan karakter anak bisa diselesaikan secara kolaborasi. Baik itu pemerintah, orang tua dan berbagai organisasi terkait lainnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Rusprita Puteri Utami ditemui INDOPOSCO di sela-sela acara diskusi di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Ia menuturkan, untuk mewujudkan generasi emas di 2045 nanti butuh komitmen pemerintah pada penguatan karakter anak. Salah satunya masuk dalam delapan program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Dari 8 Asta Cita, 4 di antaranya komitmen pemerintah pada penguatan karakter anak. Baik Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pencegahan penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.
Namun, Rusprita mengaku, program penguatan karakter saat ini menghadapi tantangan luar biasa. Terutama pada generasi Alpha dan Beta yang terpapar tsunami informasi dari gadget dan media sosial (medsos).
“Teknologi memberikan kemudahan dalam kehidupan, itu mungkin dari sisi positif,” ungkapnya.
“Tapi dari sisi negatif, banyak anak-anak kita terjerat judi online (Judol), adiksi gawai dan game online,” sambungnya.
Rusprita menyebut, tidak sedikit anak dengan adiksi game online berat masuk rumah sakit jiwa. Dan yang mengawatirkan lagi paparan pornografi lebih merusak sel otak dari pada bahaya narkotika.
“Ini tantangan pendidikan, ada 4 pilar dalam ekosistem yang harus sinkron untuk mewujudkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH). Baik itu keluarga, sekolah, masyarakat dan media,” terangnya.
Lebih jauh Rusprita mengungkapkan, 7 KAIH merupakan aktivitas biasa yang memiliki tujuan pembentukan karakter anak. Dan tentunya program tersebut harus ditanamkan konsisten kepada anak.
“7 KAIH akan membentuk karakter disiplin pada anak, menumbuhkan empati dan merawat kesehatan fisik serta mental anak,” ujarnya.
“Kebiasaan itu harus konsisten dan ada kolaborasi dalam ekosistem pendidikan. Tugas guru dan orang tua harus menjadi teladan. Seperti bangun pagi dan tidak telat datang ke sekolah,” imbuhnya.
Rusprita menegaskan, gerakan 7 KAIH telah diperkuat oleh surat edaran (SE) 3 Menteri, yakni Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Di dalamnya ada 3 hal, 7 kebiasaan, pagi ceria (senam anak Indonesia hebat, lagu kebangsaan dan doa bersama),” katanya.
“Dan olahraga menjadi laporan merah, karena banyak anak ada kecenderungan rebahan dan bermain gadget. Ini menunjukkan kebugaran anak itu menjadi masalah saat ini,” sambungnya. (nas)









