INDOPOSCO.ID – Eforia kebanggaan dan kebahagiaan kemenangan menyabet gelar juara pada perhelatan Migran Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 masih terasa. Ketika kontingen Indonesia melakukan ucapan syukur di Resto Wing Lok, Bintaro, Rabu (12/11/2025).
“Sebenarnya saya terjadwal ikut ke MAMF 2025 ini. Karena kendala paspor saya tertahan, akan tetapi saya sangat bangga atas prestasi kontingen Indonesia, untuk itu patut kita syukuri,” ucap Correta Louis, Penasehat Wastra Indonesia, saat menyampaikan apresiasi pada kontingen Indonesia yang berhasil menyabet gelar juara pertama pada ajang MAMF 2025. “Banyak hal yang bisa kita lakukan lewat kegiatan wastra, seperti mengenalkan batik Indonesia, kalau yang namanya batik itu ya dibatik, tapi kalau printing itu bukan batik, tapi baju bercorak batik. Pemahaman ini akan kita edukasi pada kegiatan kegiatan seperti ini. Banyak lagi bukan cuma batik, ada juga tenun dan lainnya,” ujar Correta.
Festival tahunan yang sudah memasuki tahun ke 20 ini memberikan kesan membanggakan bagi Indonesia, setelah kontingen Indonesia memboyong kemenangan berbagai kategori di Taman Budaya Yongji, Seongsan Art Hall kota Changwon, Gyeongnam Korea Selatan 24-26 Oktober 2025.
Indonesia mengungguli 20 negara lainnya, baik dari tari, pameran wastra, sampai parade busana tradisional. Delegasi Indonesia turut serta memeriahkan acara MAMF 2025 diikuti 43 orang tergabung tim galery dan academy wastra Indonesia yang di pimpin oleh Meisy Chang. Beberapa tim lainnya seperti Joy Tobing untuk tarik suara,
Nadia Tjoa, Andina dan Rafsanklyle (model), untuk tim national costum dan Mua dari redberry wedding dibawah naungan Ernia Apriliawanti sementara tim penari dari Belantara Budaya Indonesia dan Sanggar Kirana Budaya, UKM dari Rumah Batik Palbatu. Beberapa peserta UKM binaan PLN, Seroja, Kudung, dan Damakara juga terlibat. Dari perwakilan desainer Adinda Moeda dan lainnya.
“Saya tak punya ekpestasi kalau akan meraih juara. Karena saya juga bergabungnya sudah menjelang keberangkatan. Saya hanya melakukan yang terbaik yang saya bisa lakukan. Diminta pakai baju apa, disuru ngapain itu semua saya lakukan dengan sebaik yang saya bisa,” ungkap Nadia Tjoa, satu dari model Indonesia yang tergabung dalam kontingen Indonesia.
Sementara itu, Ketua Kontingen Indonesia, Meisy Chang mengaku bangga dengan tim yang tergabung dalam pelaksanaan tahun ini. Bertahun-tahun menjadi partisipan pada kegiatan tersebut baru kali Indonesia menorehkan prestasi. Sehingga memberikan semangat menyiapkan tim bahkan berminat menjadi host country pada pelaksanaan 2026.
“Saya sangat bangga dan bersyukur atas hasil yang kita raih, kerja keras semua kontingen. Saya hanya ingin kegiatan ini akan terus membawa manfaat bagi kita, bagi budaya kita dan bagi bangsa kita. Ini semua bisa kita raih berkat kekompakan dan semangat kerja keras bersama. Kiranya kedepan prestasi lebih baik lagi akan kita gapai kedepan dengan persiapan dan kerjasama kita semua,” pungkas Meisy. (ney)









