• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Outlook Ekonomi 2025, Viva Yoga Ajak Pelaku Usaha Investasi di Kawasan Transmigrasi

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Minggu, 23 Februari 2025 - 21:21
in Nasional
Viva-Yoga

Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengajak para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya di kawasan transmigrasi. Skala usaha yang hendak diinvestasikan bisa dalam berbagai skala hingga skala besar. Diungkap Kementerian Transmigrasi telah menerima investasi investor dari Swiss yang membutuhkan lahan seluas 10 ribu hektare (ha).

Lahan seluas itu hendak dikembangkan tanaman jenis kakao. Di lahan yang ada mereka akan membangun pabrik yang juga membutuhkan sumber daya manusia.

“Model kerja sama pengembangkan bisnis seperti ini masih terbuka lebar di kawasan transmigrasi,” ujar Viva, saat menjadi narasumber ‘Outlook Ekonomi 2025’ bertajuk ‘Prospek Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Tantangan dan Peluang’ yang digelar oleh Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND), di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).

Industrialisasi di luar Jawa, menurut Wamentrans, sudah diharapkan dan diinginkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada tahun 1946.

“Bung Hatta saat itu mengatakan industrialisasi besar-besaran harus segera dibangun di luar Jawa untuk itu diperlukan pemindahan penduduk Jawa sebagai tenaga kerjanya,” tuturnya.

Di hadapan peserta seminar Viva menyebut ada pertanyaan dari sebagaian orang apakah masih relevan program transmigrasi. Mendapat pertanyaan yang demikian, dikatakan pada tahun 2024, Kementerian Transmigrasi memberangkatkan transmigran sebanyak 132 kepala keluarga.

“Transmigran sebanyak itu diperoleh dari 7 ribu kepala keluarga yang mendaftar,” ucapnya.

Viva mengatakan, sejak transmigrasi dilakukan secara resmi oleh pemerintah pada tahun 1950, telah dipindahkan penduduk dari Jawa dan Bali sebanyak 9 juta jiwa. Mereka dari 2,2 kepala keluarga. dan ditempatkan di berbagai provinsi di Indonesia.

Dengan adanya pemindahan penduduk dari Jawa dan Bali ke tempat-tempat yang masih longgar membuat wilayah Indonesia aman dan terjaga dari klaim milik negara lain.

“Dengan program transmigrasi inilah sebagai salah satu upaya untuk menjaga wilayah Indonesia,” ucap Wamentrans.

Selain untuk menjaga wilayah Indonesia, alasan mengapa Kementerian Transmigrasi dijadikan kementerian tersendiri di masa Presiden Prabowo adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup rakyat.

“Jadi tidak benar kalau transmigrasi memindahkan kemiskinan,” tegas Viva.

Viva mengutip pernyatan Presiden Sukarno saat Musyawarah Gerakan Nasional Transmigrasi pada tahun 1964 yang mengatakan, transmigrasi itu bukan soal memindahkan kemiskinan tetapi ialah menyebarkan penduduk ke seluruh nusantara. Transmigrasi ini soal mati hidup bangsa kita.

Secara data dan harapan Soekarno memang program itu bukan memindahkan kemiskinan, sebab ujar Viva, kawasan transmigrasi menjadi kawasan pertumbuhan baru.

“Dari lahan-lahan yang kosong yang selanjutnya menjadi kawasan transmigrasi hingga terbentuk 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten/kota, dan 3 provinsi.

“Tiga provinsi itu adalah Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Selatan,” ujar Wamentrans.

“Daerah-daerah itu sekarang menjadi kawasan ekonomi dan pertumbuhan,” tambanya.

Hal demikian menurutnya, sesuai dengan harapan Presiden Soeharto.

Viva mengutip pendapat Soeharto pada tahun 1984 yang mengatakan, pelaksanaan transmigrasi dapat menunjang pembangunan daerah baru dengan terciptanya lapangan kerja, tambahan tenaga kerja dan pertumbuhan produksi. Pada gilirannya daerah-daerah transmigrasi akan mengembangkan ekonomi daerah.

Kesuksesan program ini menurutnya tidak hanya menciptakan kawasan ekonomi dan pertumbuhan namun juga mendukung program prioritas pembangunan di Presiden Prabowo yakni mewujudkan swasembada pangan.

Viva memegang data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan kawasan-kawasan transmigrasi adalah lumbung pangan nasional di luar Pulau Jawa.

“Tinggal mensinergikan dengan food estate sehingga keinginan mewujudkan swasembada pangan bisa tercapai,” ujarnya.

Selain Viva, hadir sebagai pembicara dalam Outlook Ekonomi 2025 adalah Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani, Wakil Ketua Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto, dan Pengamat Ekonomi sekaligus Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aviliani. (srv)

Tags: bisnisKawasan Transmigrasipelaku usahaViva Yoga MauladiWakil Menteri Transmigrasi
Previous Post

Menteri PANRB: Akselerasi Penuhi Initial Memorandum Bidang Public Governance Committee

Next Post

Gelar Tarhib Ramadan, Kemenag Ajak Masyarakat Cinta Alquran dan Alam

Related Posts

gani
Nasional

Pertemuan Presiden Prabowo dengan ITUC Bahas Kesejahteraan Buruh

Selasa, 11 November 2025 - 03:03
brin
Nasional

BRIN Ingin Percepat Pengembangan Science Techno Park di Daerah

Selasa, 11 November 2025 - 02:20
Wawancara Hasil Riset Mhasiswa.
Nasional

Polri dan ITUC Perkuat Sinergisitas Perlindungan Buruh di Indonesia

Selasa, 11 November 2025 - 00:30
harto
Nasional

Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Sesepuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon Bilang Begini

Senin, 10 November 2025 - 20:02
WhatsApp Image 2025-11-10 at 18.52.01
Nasional

Kemendes PDT dan Pemkab Serang Percepat Sinergitas dan Kolaborasi Bangun Desa Manfaatkan Potensi Lokal

Senin, 10 November 2025 - 19:08
WhatsApp Image 2025-11-10 at 16.56.11 copy
Nasional

KKP Bangun Sinergi Lintas Sektor Kembangkan Industri Budidaya Kepiting Nasional

Senin, 10 November 2025 - 18:15
Next Post
Tarhib-Ramadan

Gelar Tarhib Ramadan, Kemenag Ajak Masyarakat Cinta Alquran dan Alam

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    732 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.