• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Aice Bangun Sistem Produksi yang Dukung Kebutuhan Es Krim Era Kekinian

Redaksi by Redaksi
Sabtu, 26 Juni 2021 - 08:27
in Ekonomi
indoposco

Ilustrasi

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Pertumbuhan industri es krim di Indonesia dalam setengah dasawarsa terakhir sedang moncer-moncernya.

Selain pertumbuhan jumlah produsen yang berlipat, titik penjualan es krim ritelnya pun mengalami hal yang sama. Sebagian pengamat dan pelaku industri memperkirakan produk FMCG satu ini akan memasuki fase modernisasi dalam beberapa tahun ke depan.

Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana menjelaskan bahwa pelaku industri es krim sedang mengalami pertumbuhan produksi sekaligus penjualan yang cukup tinggi di sekitar lima tahun terakhir. Perusahaannya sendiri dalam tiga tahun terakhir telah membangun dua pabrik baru yang berskala cukup besar.

Di tahun 2018, Aice Group membangun pabrik modern dengan konsep factory visit di Mojokerto, Jawa Timur. Produsen Aice Mochi ini sebelumnya sudah memiliki pabrik pertamanya di Bekasi, Jawa Barat dan terakhir membangun juga sebuah pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Sumatera Utara.

“Aice Group melihat pasar es krim Indonesia masih akan tumbuh cukup besar. Konsentrasi perusahaan saat ini ada di penguatan kemampuan produksi kami memenuhi permintaan dalam dan luar negeri yang tumbuh. Pipeline investasi kami sudah sesuai dengan pencapaian di pasar dan juga dengan roadmap bisnis kami beberapa tahun ke depan,” ujar Sylvana.

Optimisme Sylvana memang sesuai dengan potret industri es krim ini beberapa tahun terakhir. Menurut laporan profil industri dari Marketline memperlihatkan bahwa Laju pertumbuhan majemuk (CAGR) dari industri ini pada periode 2015 hingga 2019 mengalami pertumbuhan CAGR 10,4%. Selain itu, volume konsumsi pasar juga meningkat dengan CAGR 6,3% periode yang sama mencapai 105,3 juta kilogram pada 2019.

Gambaran positif tersebut mewakili keseluruhan industri es krim di Indonesia. Seperti diketahui, es krim memiliki beberapa bentuk produk di pasar. Ada yang berupa es krim artisan yang berbahan dasar susu dan air, es krim impuls yang berupa porsian berbentuk cone dan lapis cokelat, hingga es krim multi porsi dan kue turunannya.

Secara makro, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) juga memberikan gambaran yang positif atas industri makanan dan minuman. Industri ini dinilai tahan krisis, termasuk terhadap adanya pandemi sejak tahun lalu.

Pada kuartal dua tahun lalu, industri makanan dan minuman masih tumbuh 0,22% di tengah kontraksi ekonomi -5,32%. “Industri makanan dan minum positif di kuartal III 2020 dengan tumbuh 0,66%. Perkiraan kami akhir 2020 ditutup tumbuh 1%,” jelas Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik GAPMMI Rachmat Hidayat, Rabu (20/1) lalu.

Aice Group sendiri mengakui masih merasakan pertumbuhan yang positif dalam masa yang sangat sulit saat pandemi ini. Adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa wilayah serta penurunan konsumsi makanan dan minuman di luar rumah menjadi faktor penekan pertumbuhan semua industri makanan dan minuman (FMCG).

“Kami bersyukur masih mendapatkan pertumbuhan positif pada tahun awal pandemi 2020 lalu. Meski ada koreksi atas proyeksi penjualan akibat penurunan konsumsi, namun di pertengahan tahun lalu kami menjalankan contigency plan. Akselerasi atas penjualan di warung kami nilai seirama dengan anjuran pemerintah untuk berada di rumah saja. Konsumen tidak perlu ke pasar atau modern market. Banyak warung yang dekat rumah konsumen bisa menyediakan kebutuhan es krim dengan Prokes yang tetap jalan,” jelas Sylvana.

Besarnya pasar es krim dan peluang pertumbuhan di masa depan menjadi insentif utama bagi Aice Group. Saat masuk ke Indonesia beberapa tahun lalu, Aice Group sudah memperhitungkan besaran dan pertumbuhan pasar tersebut. 150 hingga 200 juta konsumen potensial bagi produk es krim membuat munculnya strategi pemasaran yang sukses dijalankannya beberapa tahun terakhir.

Strategi inovasi produk dan kekuatan poin penjualan yang masif di semua wilayah Indonesia menjadi kuncian Aice mampu menempati posisi dominan di pasar es krim saat ini. Dua variabel tersebutlah yang membuat Aice menjadi pionir dalam merevolusi tradisi konsumsi es krim dengan sangat cepat.

Jika dulu es krim diposisikan oleh produsen sebagai barang yang “cukup mewah” dan hanya dekat dengan momen khusus konsumen, Aice membongkar kemapanan tersebut dengan strategi volume massal dan harga jual yang terjangkau.

Strategi esktensifikasi tersebut dinilai oleh Pakar Pemasaran Dr Harryadin Mahardika sebagai kuncian penting pemain di industri ini dalam membangun daya saing yang unik dan kuat beberapa tahun ke depan. Konsumsi es per kapita yang masih sangat kecil dibandingkan dengan negara berkembang lain dilihatnya menjadi latar belakang yang kuat atas strategi pemasaran Aice Group di Indonesia.

“Konsumsi es krim per kapita kita maksimal masih berada di sekitar 0,75 liter per tahun. Sedangkan estimasi konsumsi yang yang mature berada di atas 2 hingga sekitar 4 liter per kapita. Tentu masih banyak ruang bagi produsen untuk meningkatkan produksinya,” jelas pria yang aktif sebagai pengajar di Universitas Indonesia ini.

Adin juga menjelaskan bahwa tren milenial yang lebih kompleks dan masif dalam mengonsumsi produk ini membuat produsen harus membuat strategi bisnis dan pemasaran yang dinamis.

“Es krim di masa depan akan bukan hanya sekedar rasa yang enak dari susu dan flavor. Es krim akan hadir dalam banyak unique selling point-nya. Es krim yang berkomposisi sehat, yang mudah dikembangkan dalam berbagai kreasi kuliner, dan berbagai keunikan lainnya akan dibutuhkan pasar di masa depan,” tambah Adin.

Senada dengannya, Sylvana mengakui bahwa tantangan bagi Aice Group di masa depan adalah untuk menjaga kinerja penjualan ritel mereka tetap tumbuh positif sekaligus melakukan inovasi dalam produksinya. Menurutnya, infrastruktur yang mengaplikasi teknologi robotik dan standar tinggi higienis dan kualitas terbaik menjadi visi Aice Group di Indonesia.

“Visi produksi yang kami aplikasi di tiga pabrik modern Aice. Es krim yang inovatif memiliki improvisasi kekinian atas bentuk dan varian, kualitas es krim dengan kandungan sehat dari bahan baku terbaik dan teknologi canggih, serta rasa yang enak membuat ceria dan rileks” jelas Sylvana.

Sylvana mencontohkan varian Aice Mochi adalah sebagai bentuk kekuatan produk yang inovatif. Kulit mochi kenyal yang dirasakan konsumen adalah hasil dari inovasi pengolahan yang cukup high-end. Adonan kulit ditumbuk selama ribuan kali untuk mendapatkan kulit mochi dengan tekstur dan kekenyalan sempurna.

Aice Mochi juga diproduksi dari bahan baku pilihan. Cara pengolahan yang sesuai dengan resep tradisional tersebut akhirnya mampu menghasilkan kulit yang kenyal dan alami ketika dinikmati konsumen. “Aice Mochi adalah produk yang sangat favorit, Aice Mochi ini memenuhi kebutuhan personalisasi dari banyak konsumen milenial. Bisa dijadikan makanan penutup yang dikombinasi dengan kreatifitas menjadi dessert di kafe dan resto,” jelas Sylvana.

Selain Mochinya, Aice juga piawai membuat banyak inovasi yang tak kalah unik dan sangat disukai konsumen di produk lainnya. Aice menjadi menjadi produsen pertama yang menjual es krim dengan rasa dan bentuk jagung di Indonesia.

Aice Jagung sangat disukai konsumen karena lapisan kulit jagung yang sangat mirip dengan jagung asli. Kulit Aice Jagung dinilai konsumen lebih wangi dan memiliki aroma smoked di bagian kulit. Inilah yang membuat rasanya klop dengan isian es krim rasa jagung saat lumer di mulut konsumen.

“Mungkin berbagai langkah bisnis dan pemasaran Aice dinilai banyak pihak sebagai cara yang baru dan super inovatif. Tapi sesungguhnya visi modernisasi Aice berawal dari nilai-nilai yang sederhana dan Aice selalu terapkan selama ini. Ada empat huruf yang mewakili empat nilai inti Aice. A untuk kualitas grade A atau terbaik. I untuk inovasi. C untuk cheerful atau ceria. Dan E untuk share atau berbagi ke seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Sylvana. (srv)

Tags: AiceEra Kekinianes krimmilenial
Previous Post

Kakanwil Kumham Sulsel dan BNNP Serukan Perang Melawan Narkoba

Next Post

Ericsson Mobility Report: Lebih dari Setengah Miliar akan Langganan 5G pada Akhir 2021

Related Posts

MENDES-PDT
Ekonomi

Pakai Dana Desa, Cilame Sukses Bangun Desa Tematik Ikan Nila

Minggu, 9 November 2025 - 23:23
KDEKH
Ekonomi

KDEKS Jatim Dorong Penguatan Ekonomi Syariah dan SDM Halal

Minggu, 9 November 2025 - 23:01
ojk
Ekonomi

OJK Dorong Perbankan Perluas Akses Keuangan Syariah bagi Masyarakat

Minggu, 9 November 2025 - 22:31
loket
Ekonomi

Daop 7 Madiun Mulai Layani Penjualan Tiket KA untuk Nataru

Minggu, 9 November 2025 - 22:18
its
Ekonomi

Daya Beli Masyarakat Menurun, ITS Soroti Dampaknya hingga ke Dunia Pendidikan

Minggu, 9 November 2025 - 21:20
kacang
Ekonomi

Sinergi Inovasi dan Tradisi, BRI Antarkan UMKM “Erildya Cemilan Family” Naik Kelas

Minggu, 9 November 2025 - 14:04
Next Post
indoposco

Ericsson Mobility Report: Lebih dari Setengah Miliar akan Langganan 5G pada Akhir 2021

BERITA POPULER

  • Hansip

    Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    701 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    674 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    666 shares
    Share 266 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.