INDOPOSCO.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. mengapresiasi peningkatan rating Perseroan, menjadi peringkat idAAA dengan prospek stabil dari Pefindo. Sebelumnya, peringkat idAA positif diberikan Pefindo kepada PT Bank BRIsyariah Tbk yang merupakan surviving entity dari hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara.
Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan entitas hasil penggabungan dari tiga bank syariah milik Himbara yakni PT BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah). Bank Syariah Indonesia resmi beroperasi dan efektif merger pada 1 Februari 2021.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengapresiasi peningkatan kembali rating perseroan awal tahun ini. Capaian ini menjadi movitasi bagi manajemen untuk terus bekerja keras mewujudkan target yang telah ditetapkan, termasuk mengakselerasi integrasi layanan kepada nasabah dan masyarakat.
Dia menyampaikan perseroan pun akan agresif dalam mendongkrak kinerja pada masa pemulihan ekonomi tahun ini termasuk rencana bisnis jangka menengah.
“Potensi masyarakat Indonesia yang muslim saat ini lebih dari 200 juta atau terbesar di dunia. Industri halal di 2024 diperkirakan sekitar Rp4.800 triliun. Potensi ini akan kami garap seoptimal mungkin,” katanya, dalam keterangan persnya, Kamis (11/2/2021).
Sebelumnya, Analis Pefindo Handhayu Kusumowinahyu menyampaikan pemeringkatan tersebut mencerminkan realisasi merger, yang menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset melebihi Rp214,7 triliun atau setara dengan sekitar 40,4 persen industri perbankan syariah dan 2,4 persen industri perbankan per Juni 2020. BSI juga merupakan bank terbesar ke-7 di industri perbankan per November 2020.
Dalam jangka panjang, menurut Handhayu, Bank Syariah Indonesia akan memperkuat profil bisnisnya dengan memanfaatkan jaringan induk usaha, diversifikasi pembiayaan pendanaan lebih baik, serta memperkuat indikator keuangan.
“Obligor dengan peringkat idAAA memiliki peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo,” sebutnya dalam pengumuman rating Pefindo, Kamis (11/2/2021).
Handhayu memaparkan kapasitas BSI untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya adalah superior. Instrumen pembiayaan syariah dengan peringkat idAA (sy) hanya sedikit berbeda dari instrumen dengan peringkat tertinggi.
Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pembiayaan syariah, relatif terhadap emiten Indonesia lainnya, sangat kuat.
Peringkat tersebut mencerminkan dukungan Bank Syariah Indonesia yang sangat kuat dari pemegang saham utama, posisi yang sangat kuat di segmen perbankan syariah, permodalan yang sangat kuat, serta profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi sebagian oleh kualitas asetnya yang moderat.
“Peringkat dapat diturunkan jika kami melihat adanya penurunan material atas dukungan dari pemegang saham utama, yang dibuktikan dengan penurunan material dalam kepemilikan atau penurunan kontribusi kepada Induk,” papar Handhayu.
Dalam laporan tersebut, Pefindo juga telah menarik peringkat BNI Syariah dan BSM, di mana kedua bank tersebut tidak lagi berdiri sendiri sebagai badan hukum yang terpisah, dan aset dan kewajibannya telah dialihkan sepenuhnya kepada Bank Syariah Indonesia.
Peringkat korporasi terbaru BNI Syariah dan BSM adalah idAA + dengan outlook positif karena rencana merger tersebut. Pefindo juga menaikkan peringkat Sukuk Mudharabah BSM Subordinasi tahun 2016 yang diterbitkan sebelumnya oleh BSM menjadi “idAA (sy)” dari “idAA- (sy)”. (arm)








