Politik

Ingin Maju di Jakarta, Pengamat: Anies Harus Berkompromi dengan Kelompok Demokrasi Siasat

INDOPOSCO.ID – Pakar komunikasi politik Hendri Satrio menilai Anies Baswedan bisa berkompetisi di Pemilihan Gubernur Jakarta jika ada kompromi dengan kelompok dan perjanjian penguasa.

Menurut pria yang akrab disapa Hensat ini, saat ini Anies berada dalam posisi sulit mengingat pendukung utamanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum bisa membuat dirinya mendapat tiket, sehingga Anies dimungkinkan harus berkompromi dengan penguasa.

“Untuk bisa maju di Pilgub Jakarta, Anies harus berkompromi dengan kelompok pengguna demokrasi siasat,” kata Hensat, dalam keterangannya kepada Indopos.co.id, Minggu (21/7/2024)

“Bila Anies sukses maju maka sudah ada perjanjian politik antara Anies dan penguasa tentang Pilgub Jakarta dan Pilpres 2029.” sambung Hensat.

Dia mengatakan pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) yang berharap Anies bisa meyakinkan partai lain menunjukkan situasi sulit yang dihadap PKS. Dia mengatakan ada kesulitan bagi Anies untuk maju lagi jika PKS memaksakan Sohibul sebagai Cawagub.

“Pernyataan HNW yang berharap Anies bisa meyakinkan partai lain dukung AMAN menggambarkan sulitnya situasi AMAN mendapatkan dukungan dari parpol lain. Harapan Anies maju didukung kembali oleh Nasdem, PKS dan PKB terkendala tiga alasan, pertama PKS memaksakan Sohibul Iman yang sulit diterima PKB dan Nasdem, kedua, PKB dan Nasdem harus mendapat restu dari Prabowo dan Jokowi, ketiga, Anies sendiri belum mendapat restu dari penguasa,” ucapnya.

Atas dasar itu, menurutnya, ada tiga skenario yang bisa terjadi di Pilgub DKI 2024. Pertama, Pilgub DKI akan berlangsung tanpa Anies sebagai calon.

1 2Laman berikutnya
mgid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button