Nusantara

Empat PSK di Kabupaten Madiun Terindikasi Positif HIV, Ini yang Dilakukan KPAD

INDOPOSCO.ID – Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan sebanyak empat dari 12 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia petugas Satpol PP setempat terindikasi positif terjangkit virus penyakit HIV.

Pengelola Program dan Keuangan KPAD Kabupaten Madiun Lenny Dwi Ambarsari mengatakan temuan tersebut menindaklanjuti hasil pemeriksaan awal yang dilakukan petugas. Para PSK tersebut diamankan dari sejumlah warung kopi dan rumah indekos di tiga wilayah, yakni di Kecamatan Jiwan, Geger, dan Dolopo.

“Pemeriksaan ini masih tahap awal. Selanjutnya akan dilakukan pengecekan lanjutan dengan tiga metode untuk memastikan hasilnya reaktif atau nonreaktif,” ujar Lenny seperti dilansir Antara, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, selain empat PSK terindikasi HIV, petugas juga menemukan dua PSK lainnya positif penyakit sifilis. Pemeriksaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun usai razia Satpol PP pada Senin (22/9).

Adapun, empat PSK yang dinyatakan reaktif HIV menunjukkan sikap kooperatif. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya merupakan warga Kabupaten Madiun dan terindikasi sebagai penderita baru.

“Kini, mereka kami dampingi untuk pemeriksaan lanjutan, baik HIV maupun sifilis. Mekanismenya dengan jemput bola agar lebih mudah diakses,” katanya.

Saat ini, keempat PSK tersebut sudah dipulangkan dan diterima keluarganya. KPAD menyatakan akan tetap memantau kondisi mereka dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar proses pemeriksaan serta rujukan layanan bisa dekat dengan domisili masing-masing.

Kasus ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Madiun, mengingat potensi penyebaran HIV/AIDS di wilayah setempat dinilai cukup tinggi.

Data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPAD) hingga Mei 2025 mencatat jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Madiun mencapai 1.435 kasus. Terinci dari 1.141 penderita HIV dan 294 penderita AIDS.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 762 orang masih menjalani pengobatan, sementara 673 lainnya telah meninggal dunia.

Adapun, kasus tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif. Remaja dan dewasa muda juga rentan tertular melalui pergaulan bebas.

Guna menekan kasus penularan HIV/AIDS, pihaknya gencar melakukan pencegahan dengan rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terlebih para perisiko tinggi. (wib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button