Nusantara

Terima Audiensi Serikat Petani, Saan Dorong Penyelesaian Agraria dengan Kolaborasi Lintas Sektor

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan komitmen lembaga legislatif untuk berpihak kepada petani dan masyarakat desa dalam memperjuangkan keadilan agraria. Kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah bagi rakyat ini diperlukan karena kerap menjadi konflik yang terus berjalan tak berujung.

Hal itu diutarakannya dalam pertemuan dengan beberapa Menteri serta audiensi DPR RI mendengarkan masukkan terkait strategi percepatan pelaksanaan reforma agraria dengan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dan Serikat Petani Pasundan (SPP) untuk memperingati Hari Tani Nasional di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

“Komitmen yang disampaikan oleh kawan-kawan dari KPA maupun SPP dengan kami di DPR ini sama. Kita ingin persoalan yang dihadapi petani dan masyarakat desa bisa terselesaikan dengan baik dan cepat,” ujarnya.

Ia menilai persoalan agraria kerap menjadi konflik klasik karena jumlah tanah tidak bertambah, sementara kebutuhan meningkat seiring pembangunan, kepentingan korporasi, maupun kebutuhan pribadi. Akibatnya, petani kerap menjadi pihak yang paling dirugikan.

“Kenapa ini penting? Karena secara sosiologi konflik tanah selalu ada. Kalau tidak dikelola dan ditata dengan baik, konflik-konflik ini akan terus muncul, dan yang selalu dirugikan adalah rakyat petani,” tegas Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Saan juga menyinggung komitmen Presiden Prabowo Subianto yang selalu mengutip Pasal 33 UUD 1945 dalam setiap pidatonya. Menurutnya, arah keberpihakan presiden jelas, tinggal bagaimana semua pihak mampu melaksanakan dan merealisasikannya.

“Dari sisi komitmen, keberpihakan, dan kemauan, ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tinggal bagaimana kita menjalankannya agar apa yang disampaikan teman-teman KPA maupun SPP bisa segera kita bereskan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam menyelesaikan persoalan agraria. Menurutnya, ego sektoral justru akan memperlambat penyelesaian konflik.

“Kalau masih ada ego sektoral di masing-masing kementerian, maka persoalan agraria tidak akan pernah selesai. Ada kehutanan, agraria tata ruang, KKP, ESDM, pertanian, semua harus kolaboratif,” ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Saan berharap peringatan Hari Tani Nasional menjadi momentum untuk memulai penyelesaian menyeluruh atas berbagai persoalan agraria.

“Mudah-mudahan Hari Tani Nasional ini menjadi sejarah awal kita menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. DPR berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan perhatian,” pungkasnya. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button