Tanamkan Literasi Anak tentang Kebersihan Lingkungan, PKM Mapala UI Sasar SDN 93 Kaur
INDOPOSCO.ID – Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) melakukan Pengabdi Kepada Masyarakat (PKM) melalui Satria Hutan Indonesia (SHI) 2025. SHI 2025 membawa tiga misi penting, yaitu Mendaki, Mengabdi, dan Memberi Arti.
Koordinator Kegiatan Pengabdian Masyarakat SHI 2025, Dila mengatakan, program bertujuan untuk menciptakan minat literasi anak-anak, pemahaman anak-anak tentang kebersihan lingkungan, dan kolaborasi bersama masyarakat dalam kemeriahan perayaan hari kemerdekaan.
“Keberhasilan gerakan tercapai dengan keterlibatan aktif masyarakat. Melalui program Satu Huruf Seribu Harapan, kami berupaya meningkatkan kualitas pendidikan anak, agar kelak mampu berperan penuh dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya, dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).
Dila menjelaskan, program misi kecil untuk lingkungan menekankan pentingnya kebiasaan sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya. Memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan.
“Sementara itu, merdeka penuh cerita menjadi ajang perayaan Hari Kemerdekaan sekaligus sarana mempererat persatuan dan hubungan harmonis dengan warga Desa Manau Sembilan II Bengkulu,” ungkapnya.
“Rangkaian program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga meninggalkan jejak kolaborasi yang berkelanjutan antara tim dan masyarakat,” sambungnya.
Dila mengungkapkan, Satu Huruf Seribu Harapan adalah sebuah program edukasi tentang literasi dan penataan ulang perpustakaan Sekolah Dasar (SD) Negeri 93 Kaur, di Provinsi Bengkulu. Program ini dilakukan dengan sosialisasi berupa aktivitas dan penanaman materi yang beragam kepada siswa-siswi SD Negeri 93 Kaur.
“Harapan besar kami bisa meningkatkan minat baca serta menumbuhkan semangat dan keberanian anak-anak di Desa Manau Sembilan II untuk bermimpi dan berimajinasi,” katanya.
Dila mengatakan, misi kecil untuk lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak mengenai sampah dan kebersihan lingkungan sekitar, terutama terkait sampah basah dan kotoran hewan ternak.
Sama seperti program sebelumnya, lanjutnya, pelaksanaan program ini diangkat dengan berkaca pada kondisi hewan ternak yang dilepasliarkan di lingkungan tempat tinggal.
“Program ini dimulai tentang pengetahuan dasar tentang sampah dan pengenalan materi dasar tentang sampah. Selanjutnya, kegiatan recycle galon bekas menjadi tempat sampah dilakukan setelah materi pembelajaran,” ujar Dila.
Kegiatan recycle galon bekas, lanjutnya, dirancang dengan melibatkan kreativitas anak-anak. Melalui aktivitas-aktivitas tersebut, siswa-siswi SD Negeri 93 Kaur diajak untuk menumbuhkan perilaku tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga dapat menciptakan lingkungan Desa Manau Sembilan II yang bersih dan asri.
“Merdeka penuh cerita hadir sebagai tinta yang mewarnai momen spesial ini di Desa Manau Sembilan II,” ucapnya.
“Kami, Tim Pengabdian Masyarakat, berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada masyarakat terutama anak-anak di Desa Manau Sembilan II karena sudah memberi ruang untuk berbagi dan tumbuh,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SD Negeri 93 Kaur, Sardan, mengungkapkan, minat membaca pada anak-anak masih perlu ditingkatkan.
“Fasilitas sekolah itu sulit untuk mendapat bantuan dana dari pemerintah. Maka dari itu, dana untuk fasilitas sekolah dikumpulkan dari dan untuk masyarakat itu sendiri,” katanya.
Dengan keresahan tersebut, Sardan yakin sekolah yang bagus adalah sekolah yang menghidupkan perpustakaan. Sehingga kegiatan ini turut mendapatkan dukungan yang besar.
“Kami dari pihak sekolah sangat berterima kasih atas kehadiran anak-anak dari Mapala UI, selanjutnya adalah bagaimana kami mengemas dan melanjutkan apa yang sudah diberikan anak-anak Mapala UI untuk meningkatkan kualitas SD Negeri 93 Kaur ke depannya,” jelasnya.
Diketahui misi “Mengabdi” dilaksanakan selama dua minggu, dari 6 hingga 17 Agustus, melalui program Satu Huruf Seribu Harapan, Misi Kecil untuk Lingkungan, dan Merdeka Penuh Cerita. (nas)
