Nusantara

Waduh, Ada 779 Kasus Ibu Hamil Usia Anak-Anak pada 2024 di Lotim

INDOPOSCO.ID – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lombok Timur (Lotim) Nurhidayati mengungkapkan bahwa sepanjang 2024 terdapat 779 ibu hamil yang berusia di bawah 19 tahun atau masih tergolong anak-anak di wilayah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Pada 2024, jumlah ibu hamil yang berusia kurang dari 19 tahun tercatat sebanyak 779 orang,” ujar Nurhidayati saat ditemui di kantornya, Jumat (13/6/2025).

Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023, yang mencatat 1.114 ibu hamil usia anak, dan juga lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1.168 kasus. Bahkan pada tahun 2020, jumlah kehamilan di usia anak masih sangat tinggi, yakni 2.148 kasus.

“Terlihat adanya tren penurunan yang cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir,” tambahnya.

Menurut Nurhidayati, salah satu faktor utama tingginya angka perkawinan anak di Lombok Timur adalah kondisi ekonomi. Banyak keluarga percaya bahwa menikahkan anak, khususnya anak perempuan, dapat mengurangi beban ekonomi keluarga.

“Banyak keluarga beranggapan bahwa menikahkan anak akan meringankan beban keluarga secara finansial,” jelasnya.

Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan reproduksi turut memengaruhi angka kehamilan di usia anak.

“Jika masyarakat lebih memahami risiko kesehatan akibat kehamilan di usia muda, mungkin mereka akan lebih bijak dalam menunda perkawinan dan kehamilan,” katanya.

Faktor budaya juga masih memegang peranan penting, terutama di daerah pedesaan, di mana masyarakat merasa tekanan sosial membuat anak harus segera menikah agar tidak mendapat stigma negatif.

Nurhidayati juga menyebutkan bahwa kemajuan teknologi digital turut berdampak pada peningkatan kasus kehamilan tak diinginkan yang sering berujung pada perkawinan anak seperti dilansir Antara.

“Digitalisasi memberikan dampak pada perilaku anak-anak yang masih labil, sehingga mereka bisa saja terlibat hubungan yang berujung pada kehamilan dan kemudian pernikahan dini,” ujarnya. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button